Puluhan pedagang asongan di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan dibina Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama satu bulan penuh. Pembinaan terhadap penjual gelang, kain, dan pakaian itu dilakukan dalam rentang Agustus-September sebelum gelaran World Superbike Championship (WSBK) 2022.
Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Raden Roro mengatakan pihaknya sedang mendata seluruh pedagang asongan yang berjualan di area KEK Mandalika.
"Ini memang dari dulu sudah merebak, ya. Apalagi sekarang sampai di Bukit Menangis Bypass Bil-Mandalika dan banyak juga berjualan di bundaran Songgong. Padahal di sana bukan space untuk jualan," kata Roro, Sabtu siang (6/8/2022) via sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roro mengatakan pihaknya beberapa kali menerima aduan soal keberadaan puluhan pedagang asongan itu. Sejumlah tour guide wisatawan, kata dia, juga melakukan protes ke pemerintah daerah.
"Memang sudah sering saya terima aduan protes begitu dari beberapa guide wisatawan di KEK Mandalika. Keluhannya sama pedagang asongan ini memaksa tamu untuk membeli dagangannya," ujar Roro.
Roro menambahkan, beberapa titik yang semestinya tidak menjadi lokasi berjualan juga dimanfaatkan para pengasong dengan menggelar dagangannya. Beberapa di antaranya seperti spot foto di Bundaran Songgong, Bukit Menangis, dan jalan di depan Sirkuit Mandalika.
"Momen (wisatawan, red) berfoto bersama inilah rupanya yang dimanfaatkan sama teman yang jualan topi baju dan lain-lain. Apalagi di bawah patung Jokowi itu," kata Roro.
Menurutnya, 90 persen pedagang asongan itu berasal dari Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Roro pun mengatakan akan fokus melakukan pembinaan dan pendataan dengan melibatkan pemilik area yakni PT ITDC, Kepala Desa, Kecamatan dan pihak OPD terkait.
"Kita sudah rapatkan dua bulan yang lalu dengan pihak ITDC. Nanti setalah didata dan dibina, semua pedagang itu dipetakan zona areal boleh berjualan. Kita juga akan pusatkan ke Bazaar Mandalika. Bazaar itu banyak tempat kosong kan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mandalika Hotel Association (MHA) meminta Pemkab Lombok Tengah untuk melakukan pembinaan terhadap puluhan pedagang asongan di KEK Mandalika. Para pengasong itu diduga kerap membuat risih para wisatawan. Pengasong yang berjualan gelang, kain dan baju itu disebut kerap menawarkan dagangannya dengan membuntuti para wisatawan.
"Kami sudah tawarkan pemerintah untuk melakukan pembinaan. Karena yang berjualan ini kebanyakan dari orang dewasa, ibu-ibu bahkan anak-anak lingkar Mandalika," kata Sekretaris MHA Rata Wijaya, Jumat (5/8/2022).
(iws/kws)