Selama beberapa waktu ini beredar kabar mengenai adanya cacar monyet atau monkeypox yang kini menyebar ke banyak negara.
Cacar monyet sendiri menjadi salah satu rangkaian masalah kesehatan yang melanda dunia bersamaan dengan COVID-19 dan hepatitis akut.
Penyakit ini merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun hingga kini belum ada laporan mengenai masuknya wabah ini di Indonesia, khususnya Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom mengaku pihaknya selalu waspada.
"Kami menyiapkan fasilitas kesehatan di Bali, dan untuk pengawasan khusus pasti dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," ujarnya pada detikBali, Kamis (26/5).
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan wabah tersebut.
"Kami juga memberi edukasi ke masyarakat terkait penyakit ini agar masyarakat bisa segera ke fasilitas kesehatan kalau timbul gejala-gejala, seperti demam dan timbul ruam di kulit, karena penyakit ini disebabkan oleh virus," jelasnya.
Menurutnya, adapun langkah-langkah dalam menghindari diri dari virus tersebut, yakni selalu menaati protokol kesehatan seperti:
- memakai masker
- menjaga jarak
- mencuci tangan dengan sabun
- berperilaku hidup bersih serta sehat
I Nyoman Gede Anom menilai gelaja dari penyakit ini hampir mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh virus cacar.
"Seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan biasanya 3 hari setelah demam akan muncul ruam, bintik-bintik di kulit. Lalu mulai wajah terus menyebar ke tubuh yang lain seperti telapak tangan atau kaki, dan setelah 3-4 minggu akan hilang sendiri," ungkapnya.
(irb/irb)