ֱ

Adab dan Urutan Doa Ziarah Kubur Jelang Idul Fitri 1445 H

Adab dan Urutan Doa Ziarah Kubur Jelang Idul Fitri 1445 H

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Selasa, 09 Apr 2024 15:30 WIB
Warga berziarah ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).
Ilustrasi ziarah kubur. Foto: Andhika Prasetia
Denpasar -

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan sunnah yang bisa dikerjakan kapan pun. Menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, umat Islam di Indonesia punya tradisi melakukan ziarah kubur.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan ziarah kubur. Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Buraidah bin Al-Hashib, di mana Rasulullah SAW bersabda:

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَزُورُوْهَا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sungguh dahulu aku melarang kamu ziarah kubur, maka ziarahilah ia." (HR Muslim, Ahmad, Nasa'i & lainnya.)

Bagaimana sebaiknya adab yang dilakukan ketika melakukan ziarah kubur? Berikut ini merupakan tata cara sekaligus doa yang bisa kamu lakukan ketika berziarah.

ADVERTISEMENT

Tata Cara Ziarah Kubur

1. Berwudhu sebelum menuju ke makam untuk berziarah.

2. Mengucapkan salam ketika memasuki areal pemakaman.

Shahih Muslim menyatakan bahwa setiap kali Rasulullah menuju Baqi' (makam para sahabat di Madinah), beliau selalu menyapa penduduk makam dengan:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَاللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

(Assalâmu'alaikum dâra qaumin mu'minîn wa atâkum mâ tû'adûn ghadan mu'ajjalûn,
wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn)

Artinya:

"Assalamu'alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."


Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah mengajarkan istrinya, Siti Aisyah, dengan bacaan lain yang memiliki makna yang serupa, sebagai berikut:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْوَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ


(Assalâmu 'alâ ahlid diyâr minal mu'minîna wal muslimîn yarhamukumullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta'khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn)

Artinya:

"Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian."

3. Membaca beberapa surat pendek

· Al-Qadar (7 kali)
· Al-Fatihah (3 kali)
· Al- Falaq (3 kali)
· An-Nas (3 kali)
· Al-Ikhlas (3 kali)
· Ayat Kursi (3 kali)

4. Membaca doa berikut sebanyak 3 kali


اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْئَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِمُحَمَّدٍ اَنْ لاَ تُعَذِّبَ هَذَا الْمَيِّتِ


(Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu'adzdziba hâdzal may¬yit)

Artinya:

"Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini."

5. Membaca doa ziarah

Berikut ini merupakan opsi doa yang bisa Anda pilih ketika anda melakukan ziarah
kubur:


اَللَّهُمَّ ارْحَمْ غُرْبَتَهُ،وَصِلْوَحْدَتَهُ،وَاَنِسْوَحْشَتَهُ،وَاَمِنْرَوْعَتَهُ،وَاَسْكِنْ اِلَيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ يَسْـتَغْنِي بِهَاعَنْرَحْمَةٍ مِنْ سِوَاكَ،وَاَلْحِقْهُ بِمَنْ كَانَ يَتَوَلاَّهُ


(Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw'atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ 'an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu)

Artinya:


"Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tentramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai."

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِالثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

(Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.)


Artinya:


"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikan lah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan lah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari istrinya. Masukkan lah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan lah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."


Berdoa saat ziarah kubur tidak boleh diartikan sebagai kegiatan meminta kepada orang yang sudah meninggal. Melainkan meminta kepada Allah SWT untuk kita (yang masih hidup) dan untuk yang sudah meninggal. Berbeda dengan kegiatan tawassul yang merupakan kegiatan berdoa kepada Allah SWT yang disampaikan melalui para kekasih Allah (Nabi, Sahabat Nabi, Wali, dan Orang-Orang Salih).

Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita ֱLainnya
detikHot
detikNews
detikOto
detikFinance
Wolipop
detikHealth
detikInet
Sepakbola
Hide Ads