Dua turis asing tewas setelah tertimpa pohon saat berwisata di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (10/12/2024). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar pun memperketat pengawasan pada objek wisata yang dikelola pemerintah, desa adat, maupun swasta di daerah tersebut. Kini, objek wisata itu ditutup sementara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, I Dewa Gede Alit Mudiarta, mengungkapkan Dinas Pariwisata dan BPBD Gianyar telah turun langsung ke sejumlah objek wisata untuk memastikan keamanan pengunjung. Jika terdapat potensi bahaya, objek wisata diminta untuk sementara ditutup.
"Ada beberapa objek wisata yang dikelola Pemkab, seperti Pura Tirta Empul, Pura Gunung Kawi di Desa Sebatu, Pura Gunung Kawi di Tampaksiring, Goa Gajah, Yeh Pulu, Candi Tebing Tegalinggah, dan Goa Garba," kata Alit Mudiarta saat memantau Monkey Forest, Rabu (22/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alit menekankan pentingnya langkah antisipasi untuk mencegah insiden serupa di kemudian hari. Khusus di Monkey Forest, pengelola diminta memeriksa kayu-kayu besar yang berpotensi membahayakan.
"Pohon yang rawan tumbang harus dipangkas atau ditebang dan titik rawan longsor diberi tanda pengaman agar tidak dilalui pengunjung," imbuhnya.
General Manager Monkey Forest, Anak Agung Bagus Bhaskara, mengaku sudah memiliki tim khusus untuk menangani pohon tumbang di kawasan wisata itu. Menurut dia, musibah yang merenggut dua nyawa wisatawan itu terjadi akibat angin kencang menyerupai puting beliung kecil.
"Tidak ada yang menyangka peristiwa ini terjadi. Semua musibah yang terjadi kami bertanggung jawab," ujar Bagus.
Satu Bocah Patah Tulang Rusuk
Dua korban tewas akibat pohon tumbang di Monkey Forest adalah turis asal Prancis, Funny Justine Christine (32), dan turis asal Korea Selatan (Korsel), Kim Hyoeun (42). Selain merenggut dua nyawa, insiden maut itu juga mengakibatkan satu bocah warga negara asing (WNA) mengalami patah tulang rusuk.
Bagus mengungkapkan bocah tersebut harus menjalani operasi. Sementara itu, sang ibu yang mengalami luka serius kini juga masih dirawat di RS Kenak Ubud.
"Satu anak kecil dengan kondisi patah tulang rusuk sudah menjalani operasi dan ibunya luka lecet," ungkap Bagus.
Menurut Bagus, total ada tiga korban luka yang harus menjalani rawat inap. Termasuk anak kecil dan ibunya tersebut. Seluruh korban merupakan WNA. "Satu korban lagi bengkak di kaki, juga masih dalam penanganan," lanjut Bagus.
Korban Dapat Asuransi hingga Rp 1 Miliar
![]() |
Bagus mengungkapkan para wisatawan yang menjadi korban pohon tumbang di objek wisata alam tersebut akan mendapat ganti rugi dari klaim asuransi. Nominalnya berkisar Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar.
"Selain itu, juga ada dari Jasa Raharja," ujar Bagus.
Bagus mengatakan pengelola Monkey Forest sudah berupaya maksimal menjaga keselamatan para wisatawan. Menurutnya, ketika cuaca kurang baik, ada imbauan kepada para wisatawan untuk memilih meneruskan berwisata atau tidak. Mereka yang memilih tetap berwisata, Bagus berujar, juga mendapatkan pengawasan penuh dari petugas di lokasi.
"Semua diawasi, kebetulan kemarin saat kejadian tidak ada angin sama sekali, hanya setengah jam sebelum kejadian saja sempat ada angin kencang dan pohon yang tumbang pada bagian pinggangnya, sekitar 10 meter dari titik akar," papar Bagus.
Dispar Bali Belum Pastikan Kapan Monkey Forest Dibuka Lagi
Objek wisata Monkey Forest ditutup sementara seusai insiden maut yang merenggut dua nyawa tersebut. Pengelola kawasan wisata itu mulai membersihkan sejumlah pohon yang tumbang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjokorda Bagus Pemayun tak bisa memastikan kapan objek wisata Monkey Forest dibuka lagi. "Ini masih kami lihat perkembangannya, mudah-mudahan bisa selesai cepat. Kemudian lihat situasi, kalau sudah oke mungkin bisa dibuka," ujar dia di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Rabu.
"Saya instruksikan dengan kelian dan perbekel bahwa yang pertama objek wisata itu tutup sementara dulu," tegas Pemayun.
(iws/iws)