·ÉËÙÖ±²¥

56 Pasien Masuk IGD RSUP Prof Ngoerah Saat Nyepi, 11 Ibu Hamil Dirawat di KIA

56 Pasien Masuk IGD RSUP Prof Ngoerah Saat Nyepi, 11 Ibu Hamil Dirawat di KIA

Fabiola Dianira - detikBali
Minggu, 30 Mar 2025 09:46 WIB
Petugas ambulans PMI Kota Denpasar mengantarkan pasien sakit ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, saat Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/3/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Petugas ambulans PMI Kota Denpasar mengantarkan pasien sakit ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, saat Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/3/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar -

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, Bali, melayani puluhan pasien gawat darurat saat Hari Raya Nyepi. Sebanyak 56 pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 11 ibu hamil menjalani perawatan di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam 24 jam.

Staf administrasi RSUP Prof Ngoerah, Kadek Kastini, menjelaskan puluhan pasien yang datang ke IGD terbagi dalam tiga zona berdasarkan tingkat kegawatannya. Ketiga zona tersebut, yakni zona hijau, zona kuning, dan zona merah.

"Dibandingkan dengan hari biasa, jumlah pasien di zona merah sedikit meningkat dari rata-rata harian sebanyak 15 pasien. Sementara itu, zona kuning biasanya menerima hingga 40 pasien, dan zona hijau bisa mencapai 20-25 pasien per hari," ujar Kastini, Minggu (30/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kastini menuturkan pasien zona hijau adalah pasien dengan kategori tidak gawat dan tidak darurat. Sebanyak 19 pasien RSUP Prof Ngoerah masuk kategori ini saat Nyepi. Keluhan para pasien tersebut seperti penyakit THT, mata, dan demam.

Kemudian, zona kuning sebanyak 18 pasien. Mereka digolongkan dalam kondisi gawat tetapi tidak darurat, mayoritas mengalami penyakit dalam. Sedangkan, zona merah sebanyak 19 pasien dengan kondisi gawat darurat atau kritis yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung.

ADVERTISEMENT

Dokter umum di RSUP Prof Ngoerah, Putu Yuniati, tak menampik bahwa pasien gawat darurat banyak berdatangan saat Nyepi tahun ini. Meski begitu, ia menilai situasi rumah sakit tersebut lebih tenang dan kondusif.

"Pasien gawat darurat memang lebih banyak saat Nyepi, tetapi suasana lebih tenang karena tidak banyak pengantar. Dibandingkan hari biasa, IGD lebih kondusif dan tidak terlalu ramai," ujar Yuniati.

Perawat jaga di KIA RSUP Prof Ngoerah, Ni Made Desy Ariani, menuturkan 11 ibu hamil menjalani perawatan selama Nyepi di rumah sakit terbesar di Bali itu. Dari 11 ibu hamil tersebut, lima di antaranya melahirkan saat Nyepi.

"Dua ibu melahirkan secara spontan dan tiga ibu menjalani operasi caesar," ujar Desy.

Selain ibu hamil, sebanyak lima anak juga mendapatkan perawatan di KIA. Tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang dan dua lainnya masih menjalani rawat inap.

"Penanganannya masih bisa kami atasi dengan baik. Tidak terlalu ramai dan tetap kondusif," kata Desy Ariani.




(iws/iws)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikFinance
detikNews
detikInet
detikTravel
detikFood
Sepakbola
detikOto
Hide Ads