DPRD Badung menyampaikan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Badung Tahun Anggaran 2024, Rabu (30/4/2025). Dalam agenda itu, sejumlah masukan disampaikan Dewan Badung, satu di antaranya penguatan bidang pertanian hingga ekonomi kreatif.
Secara umum, DPRD Badung memberikan sejumlah rekomendasi di bidang sandang pangan dan papan, pendidikan-kesehatan, sosial tenaga kerja, bidang adat agama tradisi seni budaya, pariwisata, infrastruktur, penataan ruang, hingga lingkungan hidup.
Dokumen yang diteken Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti itu dibaca Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Badung I Nyoman Sujendra. Dalam bidang sandang pangan dan papan, Dewan Badung mengusulkan agar pemerintah kembali melanjutkan program demplot ikan kerapu pada perairan Teluk Benoa, Kuta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan demplot ikan kerapu di Tanjung Benoa menjadi alternatif selain pariwisata," papar Sujendra membacakan rekomendasi DPRD Badung.
Masih dalam bidang perikanan, DPRD Badung juga meminta pemerintah mengawal program pengembangan balai benih ikan Badung di Desa Baha, Kecamatan Mengwi. Dewan menilai pengembangan sektor itu berdampak baik terhadap Badung yang mampu menjadi penyedia benih bagi wilayah Bali bagian tengah.
"Untuk mengurangi ketergantungan dari sektor tunggal, perlu penguatan ketahanan pangan terutama pertanian, perikanan, dan UMKM melalui kebijakan revitalisasi pertanian berbasis teknologi smart farming. Selain itu mengembangkan sentra distribusi hasil pertanian lokal di daerah wisata, insentif pelatihan wirausaha muda untuk sektor pangan dan ekonomi kreatif," paparnya.
Selain itu, dewan juga merekomendasikan pemerintah agar mengembangkan sektor ekonomi hijau dari ekonomi pariwisata. Hal itu mengingat Badung yang bergantung dengan pariwisata, pasca pandemi COVID-19, perlu membuat pariwisata yang lebih tangguh, berbasis komunitas dan berwawasan lingkungan.
"Termasuk membuat kebijakan pariwisata hijau. Pemerintah membuat kebijakan, memberikan insentif bagi hotel atau UMKM yang menerapkan prinsip ramah lingkungan," jelas Sujendra.
Dewan juga menyampaikan beberapa hal di bidang kesehatan dan pendidikan. Salah satunya mengoptimalkan SDM, obat, vaksin, dan alat kesehatan agar pelayanan ke depannya masyarakat lebih baik. Termasuk mempercepat operasional dua rumah sakit baru di wilayah Petang dan Abiansemal.
Sementara, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari catatan-catatan yang telah disampaikan oleh DPRD Badung. Terutama pada target-target yang belum tercapai. Terutama pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang targetnya belum bisa diaktualisasikan 100%, tapi masih kisaran 73-75%.
"Saya melihat dengan kondisi sekarang itu sudah cukup bagus. Tentu dari catatan-catatan ini kami akan melakukan evaluasi terhadap potensi-potensi sekaligus terhadap target yang kami pasang ke depan. Apapun juga target-target yang kami pasang merupakan bentuk optimisme yang kami lakukan dari eksekutif terhadap target pendapatan yang kita akan raih," ujar Adi seusai rapat.
Selain sebagai bentuk optimisme, target tersebut juga sebagai bentuk motivasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Badung sebagai OPD pengampu untuk bekerja keras. Pemkab Badung akan mengevaluasi tidak tercapainya target yang dicatat oleh DPRD Badung untuk perbaikan ke depan. Evaluasi dilakukan tiga bulan setelah tahun anggaran sebelumnya.
"Terhadap catatan tersebut, tentu kami akan follow up atau tindak lanjuti dalam bentuk perbaikan kinerja dalam tahun 2025-2030. Tentunya semoga catatan ini bisa kami adopsi dan akomodasi untuk penyusunan struktur belanja pada Perubahan APBD tahun 2025," jelas Adi.
(nor/nor)