Pemilu menjadi berkah tersendiri bagi Putu Sriasih (46), ibu rumah tangga yang tinggal di Penebel, Tabanan, Bali. Dia bisa mendapat uang dengan merakit kotak suara.
Tahun ini, ibu tiga anak itu sibuk lagi merakit kotak suara untuk Pilkada 2024. Penghasilannya lumayan untuk sekadar membantu perekonomian keluarga.
Sehari-hari, ia biasanya menghabiskan waktu untuk bertani dan membersihkan lahan sawah orang di kampungnya. Namun saat ini, ia kembali mencoba bekerja sebagai buruh di gudang logistik KPU Tabanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang kedua kalinya. Sebelumnya pas Pemilu 2024, sekarang pilkada. Ya cari uang, untuk pendapatan keluarga," kata Putu Sri ditemui detikBali, Rabu (2/10/2024).
Putu Sri juga mengatakan dirinya mencoba untuk bertahan ditengah gempuran ekonomi yang semakin sulit. Setelah sawahnya tidak cukup mendapatkan pasokan air, ia mencoba untuk bekerja dari bidang lain, asalkan menghasilkan uang.
"Ya ini buat kerjaan sampingan, biasa kan petani. Ada waktunya, bisa memburuh," ungkapnya.
Upah yang diperoleh Putu Sri adalah Rp 1.800 per kotak suara. Kali ini, dia mendapat borongan untuk merakit 70 kotak suara.
Dia mulai merakit kotak suara pada pagi hari. Biasanya setiap pukul 08.15 Wita sampai 10.40 Wita. Setelah itu, dia bisa pulang untuk mengerjakan hal lain.
Pulang dari sana, dia biasanya bekerja sebagai buruh tadi. Jika musim hujan, dia akan ikut menanam padi. Begitu juga saat musim panen, dia akan jadi buruh panen.
Penghasilannya lumayan, bisa Rp 100.000 per hari. Upah itulah yang digunakannya untuk menyambung hidup.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan, Umum dan Logistik KPU Tabanan Gusti Ayu Putri Kristiana Dewi mengatakan perakitan kotak suara di gudang logistik KPU Tabanan mencapai 1.700 kotak. Seluruhnya akan dirakit sebelum didistribusikan ke TPS.
(dpw/dpw)