Penyeberangan fast boat (kapal cepat) rute Bali ke Lombok, termasuk Gili Trawangan dan Senggigi, ditutup sementara akibat cuaca buruk. Penutupan ini dilakukan sejak Minggu (9/2) dan belum dibuka.
Penutupan ini merujuk pada surat edaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai Nomor: AL.202/1/1/KSOP.PBi.2025. Dalam edaran tersebut, disebutkan bahwa cuaca ekstrem terjadi di Selat Lombok bagian utara dengan arah angin Barat Daya-Barat Laut, kecepatan 2 hingga 15 knot, serta tinggi gelombang mencapai 2 meter.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal menyatakan penutupan hanya berlaku untuk kapal cepat Bali-Lombok, sedangkan penyeberangan feri dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat ke Padangbai, Bali, diberlakukan sistem buka tutup. Sementara itu, rute Lembar ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, tidak terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyebrangan ferry dari Pelabuhan Lembar ke Padangbai Bali buka tutup sebagian. Untuk rute Lembar ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, tidak berdampak," ujar Faozal di Senggigi, Senin malam (10/2/2025).
Ia menambahkan penghentian sementara kapal cepat akan berlangsung hingga cuaca membaik. "Hari ini masih cuaca ekstrem," katanya.
Dampak pada Pelabuhan di Tiga Gili
Penyeberangan kapal jarak pendek dari Pelabuhan Bangsal menuju tiga Gili, yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan, juga terdampak dengan diberlakukan sistem buka tutup berdasarkan kondisi cuaca di lapangan.
"Pelabuhan Bangsal juga kami pakai sistem buka tutup, mengingat gelombang cukup mengkhawatirkan," kata Faozal.
Terpisah, Manager Pemasaran Eka Jaya Fast Boat untuk rute Bali-Senggigi dan Gili Trawangan, Puput, menyatakan bahwa seluruh jadwal penyeberangan Eka Jaya Fast Ferry dibatalkan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
"Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Mohon pengertiannya, dan bagi yang sudah memiliki tiket, jangan khawatir! Kami siap membantu untuk reschedule atau refund sesuai ketentuan," katanya, Selasa (11/2/2025).
Puput menegaskan bahwa pihaknya tidak mengalami kerugian akibat penutupan ini. Namun, para pelanggan terdampak karena harus overstay, yang menyebabkan tambahan biaya di Gili Trawangan maupun Bali.
"Kami menunggu sampai cuaca membaik dan otoritas pelabuhan membuka kembali pelayaran lintas Gili-Padangbai," tandasnya.
(dpw/gsp)