·ÉËÙÖ±²¥

PDAM Badung Tunggu Izin Pemanfaatan Air Baku Tukad Mati di Kuta

PDAM Badung Tunggu Izin Pemanfaatan Air Baku Tukad Mati di Kuta

Agus Eka - detikBali
Selasa, 04 Mar 2025 21:24 WIB
Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama I Wayan Suyasa. (Foto: Agus Eka/detikBali)
Direktur Utama Perumdam Tirta Mangutama I Wayan Suyasa. (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Perumda Tirta Mangutama atau PDAM Badung masih menunggu izin pemanfaatan air permukaan Tukad Mati Kuta untuk diolah menjadi air baku. Izin tersebut diajukan kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

"Izin yang kami ajukan ke BWS ini belum keluar. Kalau ini jadi, akan ada tambahan air 200 liter per detik untuk kawasan Badung selatan," kata Direktur Utama Perumdam Tirta Mangutama I Wayan Suyasa kepada detikBali, Selasa (4/3/2025).

Suyasa menjelaskan dari sisi pemenuhan air bersih, sumber air permukaan Tukad Mati akan diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuari di Kuta. Selanjutnya, akan didistribusikan ke pelanggan di wilayah Kuta dan Kuta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan fungsi pemanfaatan air itu juga membantu mengurangi volume air berlebih di daerah aliran sungai (DAS) Tukad Mati sekaligus menekan potensi banjir. Suyasa menyebut anggaran yang diperlukan untuk instalasi jaringan atau perpipaan dari DAS Tukad Mati ke IPA Estuari mencapai Rp 100 miliar.

"Berdasarkan izin itu, kami juga perlu memohon untuk pemanfaatan lahan yang dilalui di pemukiman untuk instalasi jaringan pipa," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Suyasa menjelaskan kebutuhan air bersih di kawasan Badung selatan idealnya mencapai 1.500 liter per detik. Adapun, air 1 liter per detik bisa memenuhi kebutuhan 80 rumah tangga. Sementara produksi air dari DAM Estuari sebesar 750 liter per detik.

Selain itu, kawasan selatan Badung juga didukung produksi air dari IPA Penet, Belusung hingga Petanu. Hal itu dilakukan untuk langkah antisipasi jika suplai dari pengolahan induk mengalami kendala.

"Kenapa selatan ini dikeroyok suplai airnya karena itu kawasan vital. Daerah pariwisata, ada bandara, dan kegiatan internasional sering diadakan di sana. Kami antisipasi, belum lagi bencana alam dan kendala teknis lainnya yang memungkinkan suplai air terganggu," ungkap Suyasa.

Menurutnya, kebutuhan air di Badung selatan terus meningkat seiring bertumbuhnya pemukiman penduduk dan akomodasi pariwisata di wilayah itu. Seandainya izin pemanfaatan aliran Tukad Mati terealisasi, dia melanjutkan, maka pasokan air baku Badung bertambah.

Sebelumnya, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa membeberkan sejumlah program prioritas yang akan dia lakukan di Gumi Keris. Salah satunya terkait air bersih.

Adi Arnawa menjelaskan pelayanan air bersih akan dilakukan dengan skema kerja sama bussines to bussines (B to B) antara PDAM Badung dengan swasta. Hal itu dilakukan untuk pengadaan air bersih perpipaan guna memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di Badung selatan.

"Saat ini sedang dalam proses penyelesaian/tindak lanjut hasil review oleh BPKP terhadap FS yang diajukan oleh pihak swasta. Kami menargetkan, pada akhir tahun 2025, masalah air bersih perpipaan di Badung Selatan dapat tertangani dengan tuntas. Demikian pula berkenaan dengan penyediaan air bersih perdesaan juga menjadi prioritas kami," terang Adi Arnawa dalam siaran pers, Senin (4/3/2025).




(iws/nor)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikOto
detikHealth
detikFood
detikFinance
Wolipop
detikNews
detikTravel
Hide Ads