ֱ

Kenakan Pakaian Adat Bali, Umat Hindu-Buddha Rayakan Imlek di Kongco Dwipayana

Kenakan Pakaian Adat Bali, Umat Hindu-Buddha Rayakan Imlek di Kongco Dwipayana

Fabiola Dianira - detikBali
Rabu, 29 Jan 2025 14:50 WIB
Umat berdoa merayakan Tahun Baru Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Rabu (29/1/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Umat berdoa merayakan Tahun Baru Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Rabu (29/1/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar -

Akulturasi budaya sangat terasa saat perayaan Tahun Baru Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali. Sejak pagi, umat berpakaian adat Bali terus berdatangan ke tempat peribadatan tersebut.

Tetua Pengurus Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana, menuturkan simbol-simbol pada kongco tersebut kental dengan perpaduan budaya Hindu-Buddha. Menurutya, umat Hindu yang berdoa di sana juga membawa sarana canang sebagaimana dilakukan saat bersembahyang di pura.

"Perpaduan budaya di sini tampak dalam bentuk simbol-simbol persembahyangan, ada untuk umat Buddha, Hindu, dan Tao. Jadi, dengan simbol itu mereka seperti tidak terbebani," ujar Adnyana kepada detikBali, Rabu (29/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adnyana mengatakan kongco tersebut juga bersebelahan dengan Pura Luhur Candi Narmanda Tanah Kilap. Meski pembangunan kedua tempat ibadah ini tidak terkait, banyak umat Hindu yang datang berdoa ke kongco setelah bersembahyang dari pura.

"Setiap umat berdoa dengan caranya sendiri. Di sini ada 31 panggalih dan kami tidak membatasi urutan untuk sembayangnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Umat berdoa merayakan Tahun Baru Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Rabu (29/1/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)Umat berdoa merayakan Tahun Baru Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Rabu (29/1/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)

Griya Kongco Dwipayana dibangun sejak 30 tahun lalu. Tempat ibadah ini juga kerap didatangi oleh umat dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Sulawesi, dan lainnya.

I Made Gede Widyasa adalah salah satu umat yang datang berdoa merayakan Imlek di kongco tersebut bersama keluarganya. Ia menyempatkan datang ke kongco itu setelah bersembahyang dari pura di sebelahnya.

"Saya ikuti kata hati, merasa nyaman berdoa di sini, saling berdampingan," ujar Widyasa.

Ada pula Alex dan Rahayu yang datang ke Griya Kongco Dwipayana untuk merasakan suasana Imlek. Meski tak memiliki darah Tionghoa, mereka mengaku merasa damai bisa berdoa di sana.

"Happy sembayang di kongco ini dan jadi tahu budaya orang Tionghoa," ujar pasangan yang datang dari kawasan Sanur, Denpasar, itu.

Perayaan Imlek di Griya Kongco Dwipayana akan berlangsung sampai tengah malam. Acara juga akan dirangkai dengan pementasan kesenian khas Tionghoa dan penyalaan kembang api pada malam harinya.




(iws/gsp)

Berita ֱLainnya
Wolipop
detikHot
detikNews
Sepakbola
detikFinance
detikTravel
Sepakbola
detikOto
Hide Ads