Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap sebanyak empat pelaku dalam penggerebekan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di Sunny Village, Jalan Pemelisan Agung, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menggerebek vila itu pada Kamis (2/5/2024).
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan empat pelaku yang terlibat clandestine lab di Sunny Village terdiri dari tiga warga negara asing (WNA) dan satu warga negara Indonesia (WNI). Tiga pelaku WNA terdiri dari dua saudara kembar asal Ukraina, Ivan Volovod dan Mykyta Volovod, serta satu WN Rusia, Konstantin Kruts. WNI yang ditangkap yakni Lazuardi Muddatsir.
Wahyu menjelaskan duo kembar Ivan Volovod dan Mykyta Volovod berperan sebagai pengendali di vila lab rahasia tersebut. Sedangkan Lazuardi Muddatsir adalah DPO dari klan Lab Sunter, Jakarta Utara, yang kabur ke Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berhasil mengungkap clandestine laboratorium hydroponic ganja dan mephedrone jaringan Hydra Indonesia. Serta kami menangkap DPO Clandestine Laboratorium narkoba ekstasi Sunter di Bali, dan menangkap empat orang tersangka. Barang bukti yang ditemukan dari tiga TKP," beber Komjen Wahyu Widada saat rilis.
Tim gabungan Bareskrim Polri dan Bea Cukai mengamankan sejumlah barang bukti dari clandestine lab bawah tanah di Sunny Village. Barang bukti itu berupa alat cetak ekstasi, sebanyak 9.799 gram ganja hidroponik, mephedrone 437 gram, ratusan kilogram beragam jenis bahan kimia prekursor pembuatan mephedrone, dan ganja hidroponik. Disita pula beragam jenis alat di laboratorium ganja dan mephedrone.
Polisi juga mengantongi sejumlah barang bukti dari tangan Konstantin Kruts yang berperan sebagai pengedar. Berbagai barang bukti itu berupa ganja sebanyak 382,19 gram, hasis 484,92 gram, kokain 107,95 gram, serta mephedrone 247,33 gram.
Wahyu menjelaskan penggerebekan lab ganja pada kawasan elit ini bermula dari upaya pengembangan ungkap kasus clandestine lab Sunter pada 4 April 2024. Sekadar diketahui, modus operandi pemasaran produk ganja hidroponik dan mephedrone ini menggunakan jaringan hydra Indonesia (Darknet forum 2 roads.cc) melalui aplikasi Telegram
"Beberapa grup Telegram tersebut yaitu Bali Hydra Bot, Cannashop Robot, Bali Cristal Bot, Hydra Indonesia Manager, dan Mentor Cannashop," ungkap Wahyu.
(hsa/hsa)