·ÉËÙÖ±²¥

Klungkung Didominasi Kasus Narkoba pada 2024, Pelanggaran Lalin Turun Drastis

Klungkung Didominasi Kasus Narkoba pada 2024, Pelanggaran Lalin Turun Drastis

Sui Suadnyana, Putu Krista - detikBali
Sabtu, 28 Des 2024 10:52 WIB
Konferensi pers akhir tahun 2024 di Gedung Madapa Polres Klungkung, Sabtu (28/12/2024). (Putu Krista/detikBali)
Foto: Konferensi pers akhir tahun 2024 di Gedung Madapa Polres Klungkung, Sabtu (28/12/2024). (Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Kasus narkoba mendominasi di Klungkung selama 2024. Kepolisian Resor (Polres) Klungkung mengungkap sebanyak 27 kasus narkoba sejak Januari hingga Desember 2024 dengan barang bukti paling banyak berupa sabu 135,77 gram bruto yang terbagi dalam 236 paket.

Kapolres Klungkung, AKBP Alfons WP Letsoin, mengungkapkan tingginya kasus narkoba tidak hanya di Gumi Serombotan, tetapi hampir di seluruh Indonesia. Menurutnya, upaya pengungkapan kasus narkoba dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Klungkung.

"Di Klungkung setiap kasus sudah terungkap dan dibuka ke publik," kata Alfons didampingi Wakapolres Klungkung, Kompol I Nyoman Sura, saat konferensi pers akhir tahun 2024, Sabtu (28/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain narkoba, jumlah kasus berikutnya yang diungkap Polres Klungkung, yakni pencurian biasa (cusa) sebanyak 13 kasus, pencurian berat (curat) 11 kasus, penganiayaan 10 kasus, dan pengerusakan 8 kasus.

"Untuk kasus menonjol, ada kasus kendaraan mobil dan motor bodong yang cukup banyak, ada 28 mobil dan 2 motor," sebut Alfons. Kasus tersebut sudah masuk proses persidangan.

ADVERTISEMENT

Alfons menuturkan pelanggaran lalu lintas (lalin) menurun drastis selama 2024, yakni hanya 751 kasus. Padahal, pelanggaran lalu lintas di Klungkung mencapai 6.500 kasus pada 2023.

"Untuk lakalantas juga turun hanya 268 kasus dari sebelumnya 328 kasus dengan 21 korban meninggal akibat lakalantas di tahun 2024," terang Alfons.

Alfons mengeklaim penurunan lakalantas ini adalah buah dari penindakan yang dilakukan hingga ke desa-desa. Selain itu, banyak aduan masyarakat melalui program Jumat Mesadu.

"Masyarakat meminta agar anak-anaknya yang membawa motor tanpa helm bisa ditindak karena warga takut anaknya ikut trek-trekan hingga mengakibatkan bahaya," terang Alfons.




(iws/iws)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Sepakbola
detikHealth
detikInet
detikNews
detikOto
detikTravel
detikFood
Hide Ads