Sebanyak 71 nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali. Jumlah korban jiwa tersebut merupakan akumulasi dari 438 kasus lakalantas yang terjadi di jalur tengkorak itu sepanjang tahun 2024.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, mengungkapkan angka kecelakaan di Jalan Denpasar-Gilimanuk tahun ini meningkat 20 persen dari tahun 2023. Menurutnya, kerugian materiel akibat kecelakaan di ruas jalan itu mencapai Rp 1,8 miliar lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mengidentifikasi satu titik rawan kecelakaan atau black spot di Jalan Denpasar-Gilimanuk, yakni kilometer 93-94," ungkap Endang saat konferensi pers akhir tahun di Mapolres Jembrana, Selasa (31/12/2024).
Polres Jembrana, Endang berujar, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan di titik rawan tersebut. Termasuk melakukan sosialisasi terkait aman berkendara, patroli jalur, dan survei jalan bersama instansi terkait.
Selain angka lakalantas, kasus narkoba yang ditangani oleh Polres Jembrana sepanjang tahun ini juga melonjak tajam dibandingkan pada 2023. Hal itu dibuktikan dengan total barang bukti sabu-sabu yang disita polisi sepanjang tahun 2024 mencapai 372,81 gram, jauh melampaui tahun sebelumnya yang hanya 33,34 gram.
Begitu pula dengan barang bukti berupa pil koplo yang jumlahnya meningkat lebih dari 1.000 butir dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, Polres Jembrana mencatat penurunan angka kriminalitas umum di wilayah itu sepanjang tahun 2024.
Adapun, jumlah kasus kriminalitas di Jembrana sepanjang tahun ini sebanyak 219 kasus atau turun 101 kasus dibandingkan tahun lalu. Kasus-kasus yang paling menonjol adalah pencurian.
Meski begitu, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Jembrana justru mengalami peningkatan dari tujuh kasus pada 2023 menjadi 16 kasus pada tahun ini. "Secara umum, situasi kamtibmas di Jembrana kondusif. Kasus kriminalitas menurun,tapi gangguan dan lakalantas mengalami peningkatan," ungkap Endang.
Polres Jembrana, dia melanjutkan, akan meningkatkan frekuensi patroli, terutama di wilayah-wilayah yang rawan kejahatan. Selain itu, ia juga bakal menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya narkoba dan pentingnya menjaga keselamatan di jalan raya.
"Kami juga akan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman dan kondusif," pungkasnya.
(iws/iws)