Petani bernama Ledrik Asamau (68) yang terseret arus sungai Siboil di Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak berhasil ditemukan setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari oleh Tim SAR Gabungan. Pencarian Ledrik dihentikan.
Ledrik sebelumnya terseret arus saat nekat menyeberangi sungai yang sedang banjir saat pulang dari sawah pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 16.00 Wita. Tim SAR Gabungan melakukan pencarian selama tujuh hari, 12-18 Maret 2024.
"Tim SAR Gabungan resmi menutup pencarian terhadap Bapak Ledrik Asamau pada pencarian hari ketujuh," kata Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan, Senin (18/3/2023) malam.
Ridwan mengatakan penghentian pencarian Ledrik sudah disetujui pihak keluarga. Sebab setelah dilakukan evakuasi operasi SAR, tak ada tanda-tanda Ledrik ditemukan. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pencarian korban dilakukan paling lama tujuh hari jika tidak ada tanda-tanda ditemukan. Pencarian bisa dilakukan lagi jika ada tanda-tanda korban ditemukan.
"Apabila korban ditemukan setelah penutupan maka operasi SAR akan dibuka kembali," kata Ridwan.
Ia mengatakan Tim SAR Gabungan telah melakukan yang terbaik untuk menemukan Ledrik, namun korban tak berhasil ditemukan. Selain mengerahkan rubber biar, Tim SAR Gabungan juga mengerahkan ekskavator untuk mencari Ledrik.
"Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian di pinggir sungai Siiboil dan penyisiran menggunakan rubber boat di muara sungai Siboil serta mengerahkan ekskavator untuk melakukan pencarian di Sungai Siboil namun hasil masih nihil hingga hari ketujuh," tandas Ridwan.
Nelayan Hilang di Sikka
Tim SAR Gabungan juga resmi menutup pencarian terhadap nelayan asal Kabupaten Sikka, NTT, bernama Makarius Sareng, Senin.
Pria berusia 60 Tahun ini belum juga ditemukan sejak awal pencarian hingga hari ketujuh seusai melaut di perairan Watutedang, Kecamatan Lela.
"Tim SAR Gabungan dengan melaksanakan metode pencarian penyisiran di daerah lokasi kejadian menggunakan rubber boat 40 PK, penyelaman dan penyisiran di tepi Pantai Watutedang namun hingga hari ketujuh tanda-tanda penemuan nihil sehingga dilakukan evaluasi pencarian," terang Supriyanto Ridwan Kepala Basarnas Maumere yang juga selaku SAR Mission Coordinator (SMC).
Supriyanto mengatakan pada pukul 17.10 Wita dilaksanakan evaluasi operasi SAR dengan keluarga korban. Tim SAR Gabungan menyampaikan informasi soal ketidakefektifan dan keefisienan pencarian korban.
"Saya selaku SMC (Sar Mission Coordinator) pada pencarian Bapak Makarius Sareng mengucapkan duka yang mendalam kepada keluarga korban atas hilangnya Bapak Makarius Serang," terangnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan mencari Makarius Sareng, yang tak kunjung pulang saat melaut. Pria berusia 60 tahun itu pergi melaut sejak pukul 18.30 Wita, Senin (11/3/2024) bersama anaknya, Steven Karyawu.
Simak Video "Video dari Udara: Parahnya Banjir di Australia Bagian Timur"
(hsa/nor)