·ÉËÙÖ±²¥

Izin PT TCN Dicabut KKP, Warga Gili Tramena Terancam Krisis Air Bersih

Lombok Utara

Izin PT TCN Dicabut KKP, Warga Gili Tramena Terancam Krisis Air Bersih

Nathea Citra - detikBali
Selasa, 08 Okt 2024 16:05 WIB
Kepala UPT Gili Tramena Mawardi saat diwawancarai di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa  (8/10/2024).
Kepala UPT Gili Tramena Mawardi saat diwawancarai di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (8/10/2024). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Warga yang tinggal di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, NTB,. terancam krisis air bersih setelah izin pengeboran pipa bawah laut PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) dicabut oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selama ini, warga di sana bergantung pada air bersih hasil sulingan air laut dari TCN.

Atas kondisi itu, Pemkab Lombok Utara meminta solusi kepada Pemprov NTB. "Ketersediaan airnya ada, tapi namanya air laut itu kan ada pasang surutnya. Jadi kami minta solusi (ke sini)," kata Kepala UPT Gili Tramena Mawardi di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Selasa (8/10/2024).

Diketahui, Gili Trawangan dan Gili Meno mendapatkan pasokan air bersih dari PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) yang mengambil air laut di Gili Trawangan untuk disuling, kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Sementara, Gili Air mendapatkan pasokan air bersih langsung dari air PDAM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, masyarakat di Gili Tramena khawatir permasalahan krisis air kembali terjadi setelah KKP mencabut izin PT TCN. PT TCN adalah perusahaan swasta yang bekerja sama dengan PDAM Amerta Dayan Gunung untuk menyediakan air bersih di kawasan wisata tersebut.

"Kami pakai air laut yang disuling oleh PT TCN, itu yang didistribusikan ke Gili Meno dan Gili Trawangan. Untuk sementara air masih jalan, kami belum dapat respons kalau misalkan airnya dihentikan seperti Juni lalu. Kami takutnya (krisis air bersih) ini berpengaruh ke kunjungan wisatawan, ngapain ke Gili Tramena kalau tak ada air," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dampak yang terjadi dari krisis air di Gili Tramena beberapa bulan lalu sangat memukul para pengusaha dan masyarakat lokal sekitar. Industri hotel di Gili Tramena merugi hingga miliaran rupiah per hari.

Hotel-hotel di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air kesulitan mengakses air bersih, padahal saat itu Gili Tramena tengah memasuki musim ramai atau high season. Akibatnya para pengusaha hotel di tiga gili tersebut terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan tamu hotel.

Pemprov Siap Cari Solusi

Menanggapi kondisi itu, Pemprov NTB segera mencari solusi agar permasalahan air bersih di sana bisa teratasi.

"Akan ada pertemuan lanjutan. Kami dorong Pemkab Lombok Utara untuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani.

Dia menjelaskan air di Gili Trawangan dan Gili Meno masih didistribusikan oleh PT TCN. Saat ini, Pemprov akan mengkaji alternatif lain agar distribusi air bersih di sana tetap lancar.

"Kami akan mencari solusi terkait sumber air yang ramah lingkungan, tapi ini kan tidak serta merta, butuh kajian dan waktu," terang Fathul.

"Kami akan cari sumber-sumber (air bersih) berdasarkan kajian dari BWS (Balai Wilayah Sungai) masih ada ketersediaan (air bersih). Itu yang kami kaji, alternatif itu yang kami hidupkan," ujarnya.




(dpw/dpw)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
detikInet
detikTravel
Sepakbola
detikOto
Wolipop
detikHealth
detikHot
Hide Ads