Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap penurunan harga tiket pesawat yang digaungkan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bisa cepat terealisasi. Pasalnya, sektor pariwisata sudah memasuki high season dan kunjungan wisatawan domestik maupun asing dipastikan akan berlipat ganda.
"Penurunan harga tiket ini sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh daerah, tak terkecuali NTB sendiri. Apalagi NTB jadi salah satu DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas)," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady, di Mataram, Selasa (12/11/2024).
Menurut Jamal, penurunan harga tiket pesawat yang digaungkan Dudy di bawah kabinet kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan memberi dampak besar bagi dunia pariwisata NTB. Pasalnya, sudah sejak lama harga tiket pesawat dari dan menuju NTB cukup mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan, dengan adanya tiket pesawat murah ini, ada peningkatan kunjungan wisatawan nusantara ataupun wisatawan asing menuju NTB akan semakin meningkat," imbuh Jamal.
Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) NTB tersebut menilai kendala yang dialami NTB, dalam hal pariwisata, ialah harga tiket pesawat yang terlampau tinggi dan mahal.
"Kendala kita di NTB sebenarnya di harga tiket yang tinggi, jumlah harga tiket pesawat kita (di NTB) terbilang tinggi dan lumayan mahal. Bahkan, tidak sedikit orang-orang terpaksa harus menggunakan jalur darat untuk bepergian dikarenakan harga tiket darat lebih murah daripada menggunakan pesawat," tutur Jamal.
"Semoga segera terealisasi (penurunan harga tiket pesawat dari pusat), supaya target wisatawan kami yang 2,5 juta bisa cepat terealisasi. Apalagi update terakhir angka kunjungan kita sudah di angka 2,1 juta wisatawan yang datang ke NTB melalui beberapa pintu masuk yang ada," imbuh Jamal.
Sementara itu, Pembina dan Penasihat Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Patra, menilai angka kunjungan ke NTB sudah dipastikan akan meningkat jika aturan harga tiket murah pesawat sudah diberlakukan. Sebab, saat ini minim adanya penerbangan langsung ke NTB.
"Dengan adanya penurunan harga tiket pesawat menjadi lebih murah, angka kunjungan pasti meningkat. Kita di daerah pasti akan sangat terbantu dan diuntungkan dengan adanya hal ini (penurunan harga tiket pesawat)," kata Lanang.
"Kami perkirakan peningkatan angka kunjungan akan dimulai di angka 20 persen di awal-awal nanti, tapi selanjutnya bisa melonjak," imbuh Lanang.
Diketahui, Menhub Dudy Purwagandhi berencana menurunkan harga tiket pesawat akan lebih murah dibandingkan harga saat ini. Dudy menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mendatang.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Perekonomian telah resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Supervisi harga tiket angkutan penerbangan nasional. Satgas ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga.
(iws/iws)