·ÉËÙÖ±²¥

Gelap Gulita Tarawih Terakhir di Bali

Gelap Gulita Tarawih Terakhir di Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Sabtu, 29 Mar 2025 20:27 WIB
Suasana Salat Tarawih terakhir di Masjid Asasuttaqwa Kampung Bugis, Tuban, Kuta, saat Nyepi pada Sabtu (29/3/2025). (Rizki Setyo)
Foto: Suasana Salat Tarawih terakhir di Masjid Asasuttaqwa Kampung Bugis, Tuban, Kuta, saat Nyepi pada Sabtu (29/3/2025). (Rizki Setyo)
Badung -

Salat Tarawih di Bali hari ini dalam kondisi senyap dan sunyi. Jemaah Masjid Asasuttaqwa menjalankan ibadah salat tarawih terakhir saat Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/3/2025).

Ketua Takmir Masjid Asasuttaqwa, Sidik, mengatakan hari ini hanya ada sekitar 10 jemaah saja yang mengikuti salat Tarawih. "Kami batasi juga jemaah yang boleh (Tarawih) hanya rumah yang dekat, lalu pengurus," kata Sidik saat ditemui di masjid yang berlokasi di Kampung Bugis, Tuban, Badung, itu.

Selain diimbau Tarawih di rumah, masyarakat muslim di sekitar masjid juga sudah ada yang mudik Lebaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"50 persen sudah mudik karena di sini campur. Kalau saya warga asli Bugis dan lahir besar di sini, saya tidak pulang tetapi yang lain mudik," jelasnya.

Dia memprediksi salat Idul Fitri tahun ini juga tidak penuh seperti tahun-tahun sebelumnya. Shidiq menuturkan ini pengalaman kedua Nyepi berbarengan dengan Ramadan. Bedanya, tahun lalu, saat Nyepi berlangsung bebarengan dengan awal puasa.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak masalah kami sudah biasa. Kebetulan saya pecalang muslim kami sudah biasa berkoordinasi dengan warga adat," kata Sidik.

Pantauan detikBali di lokasi, jemaah salat Tarawih di Masjid Asasuttaqwa khusyuk menjalankan ibadah. Kondisi yang gelap tidak menjadi halangan untuk mereka tetap beribadah dengan khidmat.

"Biasanya ada kultum tujuh menit dan sekarang tidak ada, cuma Isya langsung Tarawih. Di sini delapan rakaat dan tiga witir (Sekitar) 20.30 Wita sudah selesai, tidak lama," ungkapnya.

Sekretaris Desa Adat Tuban, I Gede Agus Suyasa, mengatakan pihaknya tidak pernah melarang untuk melakukan ibadah Tarawih di masjid. "Dengan catatan pertama tidak melakukan perjalanan melebihi 300 meter dari rumah," terangnya.

Kedua, lanjut Agus, saat Tarawih juga diimbau untuk menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah.




(nor/nor)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikInet
detikHealth
detikNews
detikTravel
detikFood
detikHot
detikOto
Hide Ads