·ÉËÙÖ±²¥

Pelatih kiper Timnas Indonesia Kim Bong-soo mengomentari tinggi badan para kiper timnas. Menurutnya, meski tinggi badan merupakan salah satu aspek utama, tapi dalam beberapa hal, faktor ini bisa dikesampingkan.

Misalnya saja Ernando Ari dengan tinggi badan hanya 180 sentimeter yang tidak tinggi untuk ukuran kiper. Namun, dia menjadi pelapis utama Maarten Paes.

Demikian pula kiper ketiga Adi Satryo. Penjaga gawang PSIS Semarang itu bahkan tingginya kalah dari Ernando dengan 179 cm saja. Kiper yang lebih tinggi, Nadeo Argawinata (187 cm) justru belakangan kalah saing dengan kiper-kiper tadi.

"Di Korea juga, ada banyak pemain (kiper) bertubuh kecil yang cukup sukses. Di Indonesia pun begitu, meskipun kiper di sini banyak yang bertubuh kecil, mereka cukup berani dalam menguasai bola," kata Kim Bong-soo di YouTube Timnas Indonesia, dikutip dari detikSport, Sabtu (30/11/2024).

"Dari sini saya terus melatih mereka agar selalu mengetahui apa yang harus dilakukan mereka setiap 10 menit. Dengan begitu, meskipun seorang kiper bertubuh kecil, dia punya kelebihan dalam menguasai bola," ujarnya menambahkan.

Kim Bong-soo melanjutkan kiper-kiper dengan postur mungil seperti Ernando maupun Adi Satryo sudah membuktikan bahwa mereka tetap bisa tampil oke. Kiprah mereka bersama timnas senior maupun timnas U-23 dianggap memuaskan meski tinggi badan tidak ideal.

Pemilihan metode dan menu latihan yang tepat turut berkontribusi dalam peningkatan mutu kiper-kiper Timnas Indonesia.

"Jika mereka percaya diri, saya yakin mereka bisa melakukannya. Sebagai contoh, di Piala Asia atau Piala Asia U-23, saya pikir Ernando dan Adi Satryo sudah tampil sangat baik," ucap Kim Bong-soo.

"Penggemar sepak bola mungkin sudah melihat peningkatan kemampuan kiper Indonesia seperti Ernando, Adi, Daffa Fasya, Nadeo, dan Riyandi. Mereka menunjukkan kemajuan yang signifikan," tuturnya.