Seperti yang sudah kita ketahui, garis tak kasat mata atau garis Wallace yang membentang di antara Sulawesi dan Kalimantan menjadi penyebab utama distribusi spesies hewan yang tidak merata di Asia dan Australia.
"Jika Anda pergi ke Kalimantan, Anda tidak akan melihat mamalia marsupial, tetapi jika Anda pergi ke pulau Sulawesi, Anda akan menemukannya. Di sisi lain, Australia tidak memiliki mamalia yang khas dari Asia, seperti beruang, harimau, atau badak," ungkap Dr Alex Skeels dari Australian National University (ANU) dilansir dari ZME Science.
Garis ini menjadi misteri yang menimbulkan teka-teki di antara para ilmuwan selama lebih dari satu abad. Pasalnya, cara garis tak kasat mata ini terbentuk dan faktor yang membentuknya sehingga membagi persebaran fauna awalnya tidak diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Science telah mengungkap misteri pembentukan garis tak kasat mata ini.
Asal Usul Garis Wallace
Garis Wallace pertama kali dipetakan oleh naturalis Inggris Alfred Russel Wallace lebih dari 160 tahun yang lalu. Ia secara independen juga mengajukan teori evolusi melalui seleksi alam pada waktu yang hampir bersamaan dengan Charles Darwin.
Penemuannya akan garis Wallace bermula pada abad ke-19, saat Wallace sedang menjalani ekspedisi. Ia mencatat perbedaan mengejutkan dalam spesies hewan di kedua sisi batas tak terlihat di antara Kalimantan dan Sulawesi, seperti yang dikutip dari laman ZME Science.
Pada sebelah barat, pulau seperti Kalimantan, Jawa, dan Sumatera menjadi rumah bagi spesies hewan yang dapat kita jumpai di Asia Tenggara. Namun, di Sulawesi, Papua Nugini, dan Maluku, wilayah ini memiliki spesies hewan yang sama dengan Australia.
Hal tersebutlah yang menyebabkan garis Wallace menandai dua zona yang berbeda dalam kehidupan hewan dan tumbuhan. Menariknya, garis tak kasat mata ini ada meskipun pulau-pulau yang dipisahkan memiliki kedekatan geografis.
Tercipta karena Aktivitas Tektonik
Studi baru telah mengungkap bahwa garis Wallace tercipta karena perubahan iklim ekstrem yang dipicu oleh aktivitas tektonik sekitar 35 juta tahun lalu. Pada saat itu, Australia bergerak menjauh dari Antartika dan bertabrakan dengan Asia, menyebabkan perubahan signifikan dalam geografi dan iklim Bumi.
Temuan ini datang dari para ahli biologi ANU dan ETH Zurich Swiss dengan menjalankan model komputer yang memprediksi bagaimana peristiwa tektonik ini memengaruhi rentang dan diversifikasi spesies. Tabrakan dua benua tersebut akhirnya melahirkan pulau-pulau vulkanik Indonesia sambil membuka laut dalam di sekitar Antartika. Hal ini menyebabkan terbentuknya Arus Lingkaran Antartika yang secara dramatis mendinginkan iklim.
Persebaran Hewan Dipengaruhi Perubahan Iklim
Model komputer yang digunakan dalam studi ini mengungkapkan bahwa perubahan iklim mempengaruhi spesies yang berbeda pada kedua sisi garis Wallace.
Penggabungan benua Asia dan Australia juga menyebabkan pendinginan global yang berdampak pada peristiwa kepunahan massal, serta pulau-pulau Indonesia yang baru terbentuk memiliki iklim tropis, yang hangat dan basah seperti saat ini.
"Jadi fauna Asia sudah sangat teradaptasi dan nyaman dengan kondisi-kondisi ini, sehingga membantu mereka untuk beradaptasi di Australia," ungkap Skeels.
"Hal ini tidak berlaku untuk spesies-spesies Australia. Mereka telah berevolusi dalam iklim yang lebih dingin dan semakin kering dari waktu ke waktu dan oleh karena itu kurang berhasil dalam mendapatkan pijakan di pulau-pulau tropis dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang bermigrasi dari Asia," jelasnya.
Para peneliti berharap model komputer mereka dapat membantu memprediksi pengaruh yang disebabkan oleh perubahan iklim modern terhadap spesies-spesies yang saat ini hidup.
Pemahaman cara spesies beradaptasi dengan perubahan iklim di masa lalu, membuat para ilmuwan dapat lebih baik memprediksi spesies mana yang mungkin lebih terampil beradaptasi dengan lingkungan baru di masa depan.
Garis Wallace merupakan demonstrasi tentang keterkaitan faktor geografis dan geologis dengan keanekaragaman hayati. Meskipun tak terlihat, ternyata garis ini memiliki dampak yang sangat besar.
(nwk/nwk)