·ÉËÙÖ±²¥

3 Ilmuwan Perempuan di Masa Lampau dengan Temuan yang Menakjubkan

ADVERTISEMENT

3 Ilmuwan Perempuan di Masa Lampau dengan Temuan yang Menakjubkan

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 26 Jul 2023 17:30 WIB
Ilustrasi laboratorium
Ilustrasi laboratorium Foto: Wikimedia Commons/Picasa
Jakarta -

Perkembangan kehidupan manusia tidak bisa lepas dari sejumlah inovasi yang diciptakan oleh para ilmuwan dari masa lampau. Pasalnya, ilmuwan-ilmuwan kuno acap kali menemukan temuan yang dapat membantu kehidupan manusia khususnya dalam bidang teknik.

Ilmuwan kuno telah membantu kehidupan kita dengan menciptakan peralatan dan persamaan matematika yang masih digunakan hingga saat ini. Mereka menciptakan alat pemanas air hingga alat yang berfungsi untuk menggambarkan model langit.

Inilah tiga ilmuwan kuno perempuan yang penemuan-penemuannya meninggalkan jejak dalam sejarah ilmiah yang dikutip dari laman Discover Magazine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Maria Hebraea

Ilmuwan kuno yang juga dikenal sebagai Maria Phrophetissa atau Miriam merupakan ilmuwan yang berasal dari Alexandria, Mesir. Sayangnya, hingga kini hanya sedikit yang diketahui sejarawan terkait kehidupan pribadinya, bahkan sejarawan tidak sepakat dengan namanya.

Namun, sejarawan memiliki catatan yang menjanjikan tentang Maria sebagai ilmuwan. Ia dikenal karena menciptakan peralatan alkimia yang baru dan lebih baik dengan tujuan untuk pemanasan dan penyulingan.

ADVERTISEMENT

Peralatan laboratorium miliknya diciptakan dengan menggunakan tanah liat, kaca, dan logam. Maria senang bekerja dengan kaca karena kaca memungkinkan ia untuk melihat cairan yang terdapat di dalamnya.

Pada masa tersebut, karya Maria dengan peralatan kaca di laboratorium dinilai sudah cukup maju. Ia menciptakan atau menyempurnakan perangkat penyulingan yang disebut sebagai penyuling sederhana dan tribikos, alat penyuling yang lebih kompleks.

Maria juga punya predikat sebagai penemu balneu Mariae atau pemandian Maria yang merupakan katel ganda yang masih digunakan hingga kini. Namun, sejarawan tidak yakin ia berperan untuk menemukan atau memperbaiki peralatan tersebut.

Selain itu, Maria juga mengembangkan senyawa sulfida timah-tembaga yang masih digunakan seniman sebagai pigmen yang disebut sebagai Mary's Black. Meskipun tulisan aslinya tidak ada yang selamat, tetapi ia melekat pada ingatan para ilmuwan di generasi berikutnya.

  • Hypatia

Hypatia juga merupakan ilmuwan yang berasal dari Alexandria, Mesir. Ayahnya dikenal sebagai sarjana dan ahli matematika yang bakatnya diwariskan pada Hypatia. Pada zamannya, ia dikenal sebagai seorang ilmuwan, ahli matematika, dan guru.

Salah satu sumber menggambarkan Hypatia sebagai ahli matematika terbesar yang ada pada saat itu di dunia Yunani-Romawi, bahkan mungkin di seluruh dunia. Ia mendapat kredit atas hidrometer yang dirancang untuk mengukur cairan dengan salah satu kegunaannya untuk mengukur obat-obatan.

Hal ini diketahui melalui draf surat dari salah satu muridnya, Synesius yang meminta instruksi dari Hypatia tentang cara membuat hidrometer. Beberapa sarjana berpendapat bahwa ini dapat menjadi bukti bahwa ia yang merupakan pencipta hidrometer.

Surat lain dari Synesius membahas karya Hypatia pada astrolab, sebuah alat yang berfungsi sebagai model langit dan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan astronomi. Para sarjana telah lama memperdebatkan apakah Hypatia adalah penemu sebenarnya dari alat tersebut.

Para sejarawan sepakat hidup Hypatia berakhir dengan tragis pada tahun 415 M. Saat itu, Alexandria sedang tidak stabil secara politik, sementara Hypatia berperan sebagai penasihat terkenal bagi gubernur sehingga ia jadi sasaran dan diserang oleh kerumunan.

Beberapa menggambarkan kematian Hypatia sebagai akhir toleransi terhadap ilmuwan perempuan di dunia Barat. Selama lebih dari sepuluh abad, perempuan dilarang masuk sekolah dan akademi.

  • Kang Hsien-Seng

Sama seperti ilmuwan kuno lainnya, hanya sedikit yang kita ketahui tentang kehidupan Keng Hsien-Seng. Namun, diketahui bahwa ayahnya juga merupakan seorang sarjana dan merupakan ilmuwan dan guru yang terkenal.

Wu Shu mencatat nama Hsien-Seng dalam tulisan-tulisannya pada tahun 975 M karena ia diundang ke istana kerajaan. Undangan ini diperkirakan diberikan agar kaisar bisa melihat teknik Hsien-Seng dalam mengambil perak dari bijih menggunakan merkuri.

Selain itu, Hsien-Seng juga mengembangkan teknik untuk mengambil minyak dari pohon kamfer, zat yang telah digunakan untuk membuat obat pereda nyeri, cairan pembersih, dan parfum.

Kemungkinan prestasi dan reputasi Hsien-Seng menjadi alasan mengapa kaisar ingin bertemu dengannya. Namun, para sejarawan Barat menganggap karya miliknya sebagai trik keajaiban yang dilakukan di istana kerajaan.




(pal/pal)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
detikSport
Sepakbola
detikTravel
Wolipop
detikFood
detikFinance
detikInet

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads