·ÉËÙÖ±²¥

Gegara Pestisida Jumlah Kutu Busuk Jadi Meningkat, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Gegara Pestisida Jumlah Kutu Busuk Jadi Meningkat, Kok Bisa?

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 24 Nov 2023 12:00 WIB
Bedbugs colony on the matress cloth macro. Disgusting blood-sucking insects. Adult insects, larvae and eggs. Traces of vital activity of the insects.
Kutu Busuk. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag)
Jakarta -

Berawal dari Prancis, kutu busuk kini telah memasuki dataran Korea Selatan hingga Singapura. Ternyata penyebaran yang cepat ini bukan tanpa alasan.

Selain dibawa oleh manusia, kutu busuk ternyata cukup resisten pada bahan kimia. kata Dini Miller selaku profesor entomologi dan spesialis pengelolaan hama perkotaan kepada Times Magazine dikutip Kamis (23/11/2023), faktor ini berhubungan dengan pestisida.

"Kami menemukan kutu busuk yang berkulit tebal, suka minum, dan bermutasi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, paparan pestisida telah mendorong serangga ini mengembangkan kerangka luar yang lebih keras. Mencegah bahan kimia menembus tubuh mereka, kutu busuk menjadi lebih resisten pada bahan kimia pembasmi.

Nina Jenkins, profesor entomologi di Penn State University, juga menyatakan hal serupa. Ia memaparkan jika bahan kimia tidak mampu menembus tubuh kutu busuk.

ADVERTISEMENT

"Kutu busuk berjalan dengan cakarnya yang bengkok dan mengangkat tubuh mereka dari tanah. Akibatnya, jumlah kutu busuk yang bersentuhan dengan permukaan ketika mereka berjalan hanya sebagian kecil dari tubuh mereka. Jadi, jika mereka berjalan di atas permukaan yang diberi racun permukaan, mereka tidak menyerap cukup banyak untuk membunuh mereka," paparnya.

Lebih lanjut, kutu busuk yang bersentuhan dengan bahan kimia justru menyerap bahan tersebut. Bahkan mereka telah mengembangkan enzim yang dapat memecah racun dan menetralisirnya.

"Kami mungkin menjatuhkan mereka dan mereka terlihat mati, namun empat jam kemudian, mereka bangkit dan melepaskannya karena enzim dalam tubuh mereka memecah insektisida dan mereka dapat pulih," tambah Miller.

Kepadatan Penduduk

Faktor lain yang berperan dalam penyebaran kutu busuk adalah kepadatan populasi dan perjalanan. Kutu busuk menyebar dengan cepat di area yang padat penduduk.

Dua kota yang telah 'terinfeksi' kutu busuk, Paris dan Seoul, memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dengan masing-masing 20.641 jiwa per km persegi dan 15.600 orang per km persegi. Menjadi salah satu alasan kedua negara tersebut mengalami wabah ini.

Selain itu, orang-orang yang bepergian antarnegara bisa memberikan kesempatan bagi kutu busuk untuk menyebar.

"Bayangkan saja jika seseorang menginap di sebuah hotel di Bangkok yang terdapat kutu busuk, kutu busuk tersebut menumpang di bagasi dan orang tersebut kemudian check in ke hotel lain di Singapura. Serangga akan diangkut ke lokasi baru, meninggalkan bagasi dan mulai menyerang di lokasi baru ini," kata Chow-Yang Lee, profesor entomologi perkotaan di Universitas California dalam New York Times.




(nir/nah)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
detikFinance
detikNews
detikHealth
detikInet
detikOto
detikTravel
Wolipop

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads