ֱ

Makna Halal Bihalal: Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang Hanya Ada di Indonesia

ADVERTISEMENT

Makna Halal Bihalal: Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang Hanya Ada di Indonesia

Najhan Zulfahmi - detikEdu
Kamis, 04 Apr 2024 05:00 WIB
Ilustrasi halal bihalal, silaturahmi saat lebaran.
Foto: Rawpixel/Freepik
Jakarta -

Sebagai salah satu negara dengan umat muslim terbesar di dunia, banyak tradisi yang berkaitan dengan Islam muncul di Indonesia.

Salah satu tradisi yang dimaksud adalah halal bihalal. Halal bihalal yaitu pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di mana orang-orang akan mengunjungi rumah keluarga dan kerabat untuk saling bersilaturahmi. Tak jarang di dalamnya juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti makan bersama, sungkeman, dan bagi-bagi THR

Uniknya, tradisi ini hanya ada di Indonesia dan tidak ada di budaya muslim negara mana pun termasuk Arab. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai halal bihalal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Halal Bihalal

Pengertian halal bihalal bisa mengacu kepada banyak sumber. Pertama, jika kita melansir dari KBBI Halalbihalal artinya maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.

Sedangkan jika mengacu kepada bahasa Arab, halal bihalal berasal dari kata هذا حلال بحلال "hadza halalun bihalalin" yang artinya "ini kebaikan ditukar dengan kebaikan' yang bisa ditafsirkan juga dengan saling memaafkan.

ADVERTISEMENT

Asal-usul Halal Bihalal

Asal-usul dari halal bihalal memiliki banyak versi. Dilansir dari Kemendikbud (26/04/2023), istilah Halal Bihalal berasal dari kata "halal behalal". Kata ini masuk dalam kamus Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938. Dalam kamus ini, halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

Versi lain menceritakan bahwa pada sekitar tahun 1935-1936, martabak masih dianggap sebagai makanan baru di kalangan masyarakat Indonesia.

Pedagang martabak asal India, bersama dengan pembantunya, mempromosikan dagangannya dengan menggunakan frasa "martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal".

Frasa ini kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat Solo, dan sejak saat itu istilah "halalbihalal" menjadi dikenal.

Asal-usul halal bihalal juga sarat akan sejarah perpolitikan di negeri ini. Mulai dari zaman kerajaan hingga masa pemerintahan Bung Karno.

Pada masa kerajaan, diketahui Mangkunegara I atau Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja-raja Jawa untuk saling sungkem dan memaafkan.

Kemudian pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, pada Hari Raya Idul Fitri tahun 1948, K.H. Wahab menyarankan kepada Bung Karno untuk mengumpulkan para tokoh politik yang berseteru untuk meredakan konflik juga mendamaikan suasana Lebaran.

Hal tersebut kemudian ditiru oleh sebagian besar umat muslim di Indonesia setiap tahun, hingga menjadi tradisi seperti saat ini dan seterusnya.

Makna Halal Bihalal

Makna dari Halal Bihalal di momen Idul Fitri sejatinya merupakan bentuk dari menjaga silaturahmi dengan bersalaman dan mengucapkan mohon maaf lahir batin.

Bagi umat Islam, Hari Raya Idul Fitri merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Juga berarti telah terlahir kembali setelah dosanya diampuni pada bulan suci Ramadhan. Sehingga dengan bermaaf-maafan akan mendapat rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Halal bihalal juga tidak hanya dilakukan oleh tiap individu atau keluarga saja, tetapi juga antar organisasi. Tujuannya adalah menjaga keharmonisan dan menjalin kebaikan sesama.

Itu dia ulasan tentang makna halal bihalal, tradisi Lebaran di setiap tahun yang hanya ada di Indonesia.




(inf/inf)

Berita ֱLainnya
detikFood
Sepakbola
Wolipop
detikHealth
detikOto
detikFinance
detikTravel
Sepakbola

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads