·ÉËÙÖ±²¥

Spesies Perlu Dilindungi Bisa Dilihat dari Daftar Burung 'Hilang', Begini Kata Ahli

ADVERTISEMENT

Spesies Perlu Dilindungi Bisa Dilihat dari Daftar Burung 'Hilang', Begini Kata Ahli

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 02 Jul 2024 10:30 WIB
Ophrysie de lHimalaya. Famille des . Ordre : Galliformes
Burung puyuh Himalaya. Foto: www.oiseaux.net/John Gould / Oiseaux.net
Jakarta -

Sebuah tim ilmuwan merilis daftar lengkap burung yang belum pernah terlihat selama lebih dari satu dekade. Dengan mengetahui daftar burung yang "hilang" itu, para ilmuwan dapat mengetahui spesies yang perlu dilindungi. Bagaimana bisa?

Daftar global burung yang lenyap itu telah dipublikasikan di jurnal Frontiers in Ecology and the Environment. Para ilmuwan memulai dari Perpustakaan Macauly yang merupakan tempat penyimpanan media burung terkaya.

"Kami dengan cepat menemukan dokumentasi untuk sebagian besar burung di dunia berkat perpustakaan itu," ungkap Cameron Rutt, penulis utama sekaligus ahli biologi burung di American Bird Conservancy pada saat itu, dikutip dari Phys.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan data iNaturalist dan xeno-canto, kami mencari spesies yang tidak terwakili sama sekali dengan gambar, video, atau rekaman suara terbaru," tambahnya.

Para ilmuwan sepakat bahwa suatu spesies akan dianggap "hilang" dari ilmu pengetahuan apabila tidak ada media burung di dalamnya dalam jangka waktu 10 tahun terakhir atau lebih.

ADVERTISEMENT

Bagaimana Awal Mula Burung Ini Dianggap "Hilang"?

Sebuah proyek bernama Search for Lost Birds di American Bird Conservancy mengulas datanya setiap satu atau dua tahun sekali. Hal ini dapat membantu menangkap spesies baru yang mendekati standar 10 tahun tanpa media yang dapat dicari.

Penulis pada penelitian ini mengumpulkan sekitar 42 juta foto, video, maupun rekaman audio, yang sejumlah 33 jutanya saja berasal dari Perpustakaan Macauly. Sejumlah 1,2% spesies burung dari 144 spesies yang tercatat telah memenuhi syarat untuk dinyatakan 'hilang'.

Sejak dimulainya penelitian ini, burung-burung lain yang hilang dapat ditemukan kembali, seperti burung merpati tengkurap hitam yang belum pernah didokumentasikan di pulau terpencil Papua Nugini selama lebih dari 100 tahun.

Kini, burung tersebut berjumlah 126 spesies, tetapi sebagian besar terancam punah. Sebagian besar spesies yang tidak terdokumentasi terpusat di Asia, Afrika, dan pulau-pulau Oseania yang tersebar.

Di beberapa kasus, spesies juga dapat dianggap hilang meskipun hanya karena habitatnya sangat terpencil dan tidak ada yang kembali sejak pertama kali terlihat.

Namun, hanya tiga spesies yang termasuk daftar hilang di benua Amerika Serikat, yaitu Eskimo curlew, burung pengicau Bachman, dan burung pelatuk paruh gading. Enam spesies asli ada dalam daftar dari Hawaii.

Elliot Miller sebagai peneliti pascadoktoral di Cornell Lab mengatakan, "Salah satu hal yang saya pelajari dari melakukan hal ini adalah berapa banyak kerabat Whimbrel dan Curlew yang kemungkinan besar telah punah atau terlihat sedang menuju ke arah yang sama."

Miller menduga bahwa burung-burung itu tidak bisa bergaul dengan baik bersama manusia.

Masih Banyak Burung yang Belum Terdokumentasi dengan Baik

Miller dan para peneliti lain memikirkan beberapa tujuan terkait dokumentasi burung.

"Kami ingin melihat apakah basis data media publik yang telah diperiksa cukup baik akan cukup komprehensif dan dapat dipercaya untuk mendokumentasikan ada atau tidaknya spesies," ujar Miller.

"Setelah spesies yang hilang teridentifikasi, kita dapat mencarinya dan melihat apakah mereka memerlukan perlindungan. Metode ini dapat membantu mengidentifikasi prioritas penelitian untuk kemungkinan tindakan konservasi," lanjutnya.

Proyek ini memiliki elemen penting, yaitu memanfaatkan pengetahuan lokal dengan mitra di lokasi dan membantu mendanai ekspedisi untuk menemukan burung-burung tersebut dan menilai kebutuhan konservasi mereka.

Pengetahuan mengenai dokumentasi burung menjadi sangat penting bagi keberhasilan upaya penemuan spesies burung yang lenyap, seperti puyuh Himalaya, burung Jerdon, burung penenun Bates di Kamerun, dan burung nightjar Itombwe




(nah/nah)

Berita Terkait

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
Sepakbola
detikOto
detikHot
detikFood
detikFinance
detikInet
detikHealth

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads