·ÉËÙÖ±²¥

Benarkah Rambut dan Kuku Tetap Tumbuh setelah Manusia Meninggal?

ADVERTISEMENT

Benarkah Rambut dan Kuku Tetap Tumbuh setelah Manusia Meninggal?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 13 Agu 2024 19:30 WIB
Ilustrasi Tulang Manusia
Foto: skeeze/Pixabay/Ilustrasi tulang belulang manusia
Jakarta -

Setelah seseorang meninggal, tubuhnya akan mengalami proses pembusukan hingga akhirnya terurai alami. Namun, ada anggapan bahwa rambut dan kuku tetap tumbuh setelah kematian, benarkah?

Jawabannya adalah tidak. Pakar menegaskan bahwa anggapan itu hanyalah mitos yang berkembang. Meski nyatanya, tidak bisa dipungkiri bahwa mayat setelah beberapa hari sering memperlihatkan kondisi kuku dan rambut yang lebih panjang.

Nyatanya, ketika jantung seseorang berhenti berdetak, sel-sel otaknya akan mati dengan sangat cepat, sehingga tidak bisa menumbuhkan sel-sel untuk bagian seperti rambut dan kuku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kenapa Rambut dan Kuku Bisa Terlihat Panjang?

Dokter kulit di New York City dan dokter di Rumah Sakit Lenox Hill, Dr Doris Day, menjelaskan bahwa rambut dan kuku terlihat panjang setelah tubuh meninggal karena adanya penyusutan.

Penyusutan pada tubuh memperlihatkan bagian kuku dan rambut yang dulunya berada di bawah kulit menjadi terlihat menonjol. Ini menyebabkannya tampak lebih panjang dari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Biasanya, kuku jari tangan tumbuh sekitar 0,1 milimeter (0,004 inci) sehari. Namun untuk tumbuh, mereka membutuhkan glukosa atau gula sederhana yang membantu memberi tenaga pada tubuh.

"Setelah tubuh Anda mati, tidak ada lagi glukosa. Jadi sel kulit, sel rambut, dan sel kuku tidak lagi berputar dan menghasilkan sel baru," ucapnya, seperti dilansir dari Live Science.

Rambut dan Kuku Butuh Sel Baru untuk Tumbuh

Mengutip BBC Science Focus, setiap rambut berada di dalam folikel yang mendorong pertumbuhannya. Di dasar folikel terdapat matriks rambut, sekelompok sel yang membelah untuk menghasilkan sel-sel baru yang membuat helai rambut lebih panjang.

Sel-sel tersebut membelah dengan sangat cepat karena adanya energi. Dalam hal ini, energi berasal dari pembakaran glukosa yang membutuhkan adanya oksigen.

Namun, begitu jantung berhenti memompa oksigen ke seluruh tubuh melalui darah, pasokan energi mengering. Begitu pula pembelahan sel yang mendorong pertumbuhan rambut.

Hal yang sama juga terjadi pada kuku. Nyatanya, kuku dapat tumbuh jika sel-sel baru terus diproduksi dan ini tidak dapat terjadi tanpa glukosa.

Pada kuku, terdapat lapisan jaringan di bawah pangkal kuku yang disebut matriks germinal. Bagian tersebut bertanggung jawab memproduksi sebagian besar sel yang membentuk bagian kuku yang tumbuh terbaru.

Sel-sel baru kemudian mendorong sel-sel lama ke depan, membuat kuku tampak memanjang dari ujungnya. Kematian menghentikan pasokan glukosa, dan karenanya menghentikan pertumbuhan kuku.




(faz/nwy)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikOto
detikHot
detikHealth
detikNews
Sepakbola
detikInet
detikFood
detikFinance

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads