Gangguan pencernaan sering kali terjadi pada anak. Selama ini, penyebabnya umum diketahui karena pola makan atau makanan yang dikonsumsi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan fakta lain yang bisa membuat pencernaan anak lebih sehat. Apa itu?
Sebuah studi yang terbit di Scientific Reports pada 6 Oktober 2024, menemukan bahwa pola tidur ternyata berkaitan dengan kesehatan pencernaan pada anak. Menurut studi, anak-anak yang tidur sebelum pukul 21.30 memiliki sistem pencernaan yang jauh lebih sehat, dibandingkan dengan anak-anak yang tidur lebih larut.
Lantas, apa alasan tidur lebih awal bisa membuat pencernaan lebih sehat?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengaruh Mikroba Dalam Usus Anak
Untuk membuktikan apakah tidur berpengaruh terhadap gangguan pencernaan, ilmuwan medis dari Gansu Rehabilitation Center Hospital di Tiongkok, Chunmei Mao, melakukan penelitian terhadap 88 anak berusia 2 hingga 14 tahun.
Dalam penelitian ini, setengah dari anak-anak diminta untuk tidur pada pukul 21.30 secara konsisten, dan setengah lainnya tidur setelah jam tersebut. Selama dua minggu, peneliti memeriksa tinja dari seluruh anak-anak untuk mengecek kondisi sistem pencernaan mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur sebelum pukul 21.30 memiliki lebih banyak mikroba di dalam tinja mereka dibandingkan anak-anak yang tidur lebih larut.
Mikroba adalah organisme yang membantu proses pencernaan makanan. Mereka terbagi menjadi dua kategori utama, yakni mikroba baik yang mendukung kesehatan pencernaan, dan mikroba jahat yang dapat menyebabkan gangguan.
Meskipun penelitian ini belum dapat mengklasifikasikan mikroba yang ditemukan. Namun, penelitian ini berhasil membuktikan bahwa usus dan otak saling terhubung melalui jalur kekebalan dan saraf yang berperan penting dalam kesehatan manusia.
"Meneliti lebih lanjut keterkaitan antara kedua faktor ini akan membuka peluang untuk penelitian yang lebih mendalam pada masa depan," ujar Maon dalam Science Alert, yang dikutip Kamis (17/10/2024).
Tidur Lebih Awal Bermanfaat untuk Otak Anak
Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa tidur lebih awal dan nyenyak bagi anak-anak dapat memberikan manfaat bagi otak mereka.
"Waktu tidur lebih awal bermanfaat bagi kesehatan fisik anak, serta suasana hati dan kesehatan mental, karena memberikan waktu untuk tidur restoratif, yang penting untuk perbaikan dan pemulihan otak dan tubuh," kata Reut Gruber, peneliti di McGill University di Kanada, dikutip dari CNN.
Sebaliknya, menurut Gruber, anak-anak yang kurang tidur akan terganggu proses fisiologisnya. Ini akan menyebabkan terjadinya regulasi emosi adaptif.
Proses regulasi emosi bergantung pada 'dialog' atau interaksi antara bagian otak yang disebut korteks prefrontal dan amigdala.
"Area saraf yang mengatur regulasi emosi sensitif terhadap kurang tidur. Ketika orang kurang tidur, konektivitas antara korteks prefrontal dan amigdala terganggu, dan hal ini menyebabkan kesulitan seseorang dalam mengatur emosi," terang Gruber.
Itu mengapa orang-orang yang kurang tidur emosinya kurang stabil dan sering kali terpancing, sehingga mudah marah.
(faz/faz)