ֱ

Profil Pendidikan dan Karier 4 Ajudan Presiden Prabowo

ADVERTISEMENT

Profil Pendidikan dan Karier 4 Ajudan Presiden Prabowo

Tim detikNews - detikEdu
Rabu, 23 Okt 2024 18:00 WIB
Empat ajudan Presiden Prabowo dari TNI dan Polri (dok. Istimewa)
Foto: Empat ajudan Presiden Prabowo dari TNI dan Polri (dok. Istimewa)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto akan dibantu oleh empat orang ajudan dari TNI-Polri. Mereka adalah para perwira berprestasi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 12 Tahun 2016, tugas ajudan presiden/wakil presiden dan ajudan istri/suami presiden/wakil presiden adalah memberikan dukungan staf dan layanan administrasi sehari-hari kepada presiden dan wakil presiden serta kepada istri/suami presiden atau wakil presiden, baik selaku kepala negara atau kepala pemerintahan maupun urusan pribadi.

Para ajudan presiden juga akan dibantu oleh asisten ajudan presiden. Ajudan presiden terdiri atas perwira menengah berpangkat kolonel yang berasal dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara serta berpangkat komisaris besar polisi yang berasal dari Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Pendidikan dan Karier 4 Ajudan Prabowo

Empat ajudan Presiden Prabowo berasal dari kalangan TNI dan Polri. Ini dia nama-nama dan profilnya, yang dikutip dari arsip detikcom.

1. Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna, SE, MMOAS (Ajudan Presiden dari TNI AU)

Pendidikan

Kolonel Anton adakah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2000. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Narotama, Surabaya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Kolonel Anton meneruskan pendidikan S2 warfare studies di Air University, Alabama, Amerika Serikat dan S3 manajemen strategi di Universitas Hasanuddin.

Pada pendidikan doktoralnya, Kolonel Anton memperoleh predikat cum laude dan menjadi lulusan terbaik jenjang doktor dengan IPK 4.0. Saat ini juga, ia tengah menyelesaikan 2 program Magister bidang Strategi Perang di Universitas Pertahanan dan Manajemen SDM di Universitas Kristen Indonesia.

Kolonel Anton pernah mengikuti Sekolah Komando dan Kesatuan (Sekkau Angkatan ke-88) dan lulus pada 2012 dengan predikat lulusan terbaik. Ia lulus pada 2015 di Sekolah Staf dan Komando (USA Air Command and Staff College). Kemudian, Kolonel Anton juga mengikuti Sekolah Staf dan Komando TNI (Dikreg LII Sesko TNI 2024).

Sejumlah pendidikan spesialis dan kursus juga pernah diikuti oleh Kolonel Anton. Ia pernah ikut pelatihan G-fet di Singapura pada 2004 dan 2008.

Setahun berikutnya, Kolonel Anton mengikuti Avmed Pilot And Fast Jet Crew Refresher Raaf Edinburgh dan 162 Flying Instructor Course, Raaf East Sale Base-Australia. Setelah itu, ia menjadi tim pertama yang membentuk Tim Aerobatik kebanggaan Indonesia, the Jupiters Aerobatic Team.

Pada 2011, Kolonel Anton mengikuti Sukhoi 27 Flying Course di Rusia. Dia juga mengikuti SU-27/30 Simulator Training Course di China pada 2012 silam.

Pada 2013, ada dua kursus yang diikutinya yaitu Advanced Weapon Application dan Advanced Combat Training. Dikutip dari detikNews, tiga tahun kemudian Kolonel Anton mengikuti Specialized English Course dan Flight Safety Officer di Amerika Serikat.

Karier

Kolonel Anton mengawali karier sebagai penerbang pesawat tempur F-16 di Skadron Udara 3, lalu beralih ke pesawat tempur Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11.

Selama 24 tahun berkarier, ia terlibat dalam berbagai operasi matra udara dan operasi gabungan TNI. Pada operasi pertahanan udara, ia tercatat beberapa kali mampu mencegat dan memaksa mendarat pesawat asing yang melanggar wilayah nasional.

Prestasi lain yang pernah diraih Kolonel Anton adalah penghargaan Trisakti Viratama AAU pada 1998, 1999, dan 2000, serta penghargaan lulusan terbaik sekolah penerbang TNI AU A-64 pada 2002.

Kolonel Anton pernah meraih penghargaan sebagai Best Satra WIratama Sekkau Class 88 pada 2010. Ia juga meraih first qualified pilot dari Angkatan Udara Rusia pada 2012.

Pada 2014 lalu Kolonel Anton mendapat penghargaan Liocik Sniper dari angkatan udara Rusia 2014. Dia pun memperoleh "Well Done Award" oleh KSAU atas penyelamatan pesawat Su-30 MK2 TS-3009 yang mesinnya meledak di udara disebabkan Foreign Object Damage, sehingga alutsista mahal milik negara terselamatkan tanpa korban jiwa.

Sosok kelahiran 1979 itu pun pernah memperoleh penghargaan Maleo Awards Panglima Komando Operasi Udara II TNI AU.

2. Letkol (P) Romi Habe Putra, MMDS (Ajudan Presiden dari TNI AL)

Pendidikan

Letkol Romi adalah lulusan Akademi Angkatan Laut pada 2002. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Dan KRI Sultan Hasanuddin-366/Satkoarmada II dan sekarang ini bertugas di Sopsal.

Letkol Romi menyelesaikan pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut pada 2009. Berikutnya, dia mengikuti pendidikan setingkat Diklapa di International Maritime Officers Course USA pada 2013.

Letkol Romi mengikuti Dikmatra-2 pada 2015 dan Australian COmmand Staff College pada 2018. Berikutnya, dia mengikuti Dikmatra-3 TNI AL Angkatan 12 dan meraih predikat lulusan terbaik.

Perwira TNI AL kelahiran 1981 ini juga pernah mengikuti pendidikan pengembangan spesialis. Dia pernah mengikuti QPR & Maintenance Nav Equipt, Operator/On Board Level Maintenance dan Operator Interrogator Trans CRS, Prancis pada 2007.

Letkol Romi kemudian mengikuti Basic Training STCW Table pada 2008. Pada tahun yang sama, ia juga ikut kursus lain seperti Helicopter Landing Officer & Firefighting Course, Tacticos on Board Refresher Training, Tetral Officer & Operators Training, dan Exocet MM40 ITL 70A B2 Ship Officer di Belanda.

Pada 2011, Letkol Romi ikut kursus perwira peperangan PWO dan meraih predikat lulusan terbaik. Lima tahun berikutnya, dia mengikuti Maritime Operations Law Course di Australia.

Karier

Pada perjalanan kariernya, Letkol Romi pernah memperoleh penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2016 dalam pemberantasan illegal fishing. Kapalnya menangkap kapal ikan asing ilegal terbanyak.

Letkol Romi juga sering ditugaskan di luar negeri. Ia pernah ditugaskan di Belanda, Jerman, dan Prancis pada 2007 untuk tugas factory training Korvet Sigma.

Ia juga pernah bertugas di Teluk Aden, Somalia pada 2011 sebagai Liaison Officer CTF 151. Pada 2014, Letkol Romi bertugas di Inggris sebagai Cawak Kapal MRLF. EMpat tahun berikutnya ia tugas belajar Sesko Angkatan dan S2 di ANU pada 2018 di Australia.

3. Kolonel Wahyo Yuniartoto, SE, MTr Han (Ajudan Presiden dari TNI AD)

Pendidikan

Kolonel Wahyo adalah lulusan Akademi Militer pada 2001. Sebelumnya ia menjabat sebagai Dangrup 2 Kopassus.

Kolonel Wahyo meraih gelar sarjana ekonomi pada 2014 dan meraih S2 strategi pertahanan darat pada 2018. Ia juga pernah menempuh Sussarcab IF pada 2002, Selapa pada 2012, dan Seskoad pada 2016.

Perwira TNI AD itu pun pernah menyelesaikan sejumlah pendidikan pengembangan spesialisasi di dalam dan luar negeri. Kolonel Wahyo pernah mengikuti pendidikan Para Dasar pada 2000, combat intel pada 2002, pendidikan Jungle Warfare School di CIJWS India pada 2014, dan Tim Wasprod Alutsista di Korsel pada 2024.

Sosok kelahiran 1979 itu pun pernah mengikuti pendidikan komando pada 2003 dan pendidikan Sussandha pada 2004. Pada tahun berikutnya, Wahyo pernah mengikuti pendidikan pandu udara.

Pada 2010, Kolonel Wahyo mengikuti Suspa Jasmil. Tiga tahun berikutnya, ia ikut Sussarpa Intel.

Pada 2017, Kolonel Wahyo mengikuti pendidikan Danyon. Dia pun terlibat dalam pendidikan Dandim pada 2018 dan asesmen Dangrup Kopassus pada 2023.

Karier

Selama berkarier, Kolonel Wahyo pernah meraih peringkat 1 Suspa Jasmil 2011 yang berlokasi di Pusdikjas.

Kemudian pada 2011 ia ikut dalam tim motivator Sea Games ke-28. Ketika Indonesia menjadi juara umum, ia memperoleh penghargaan dari KONI Pusat.

Kolonel Wahyo meraih peringkat pertama dalam pendidikan Danyon 2016 dan pendidikan Dandim 2018. Ia juga mendapat peringkat 1 dalam kegiatan Satgas TMMD tingkat nasional 2016 dan peringkat 1 lomba karya jurnalistik tingkat nasional pada 2018.

Di samping itu, Kolonel Wahyo merupakan juara umum World Pencak Silat Championship 2022/ Pada 2023 lalu ia mendapat penghargaan dari Panglima TNI KASAD atas juara umum Timnas Pencak Silat Sea Games ke-32.

4. Kombes Pol Dr Ahrie Sonta (Ajudan Presiden dari Polri)

Pendidikan

Kombes Ahrie adalah lulusan Akademi Kepolisian 2002. Pria kelahiran 1981 ini sebelumnya merupakan Sekpri Kapolri Spripim Polri.

Kombes Ahrie merampungkan pendidikan PTIK pada 2009. Lalu, ia melanjutkan pendidikan Sespimmen pada 2016 dan Sespimti pada 2024 dengan predikat terbaik matrikulasi penyetaraan.

Pencapaian akademik Kombes Agrie adalah S2 dan S3 ilmu kepolisian. Kedua gelar ini didapat dengan predikat cum laude.

Prestasi akademik ia dapat setelah serangkaian pelaksanaan tugas kewilayahan di jajaran kepolisian wilayah Jawa Timur, Polda Metro Jaya, hingga Mabes Polri, dan operasi kepolisian di wilayah Sulawesi Tengah, hingga Papua.

Kombes Ahrie menyelesaikan Sespimti Polri pada 2024. Ia memiliki pencapaian pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri, di antaranya Dikjur Pamen SDM Polri, Politieacademie Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analysis By Visual Comparison di Münster Jerman serta di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida, Amerika Serikat.

Karier

Ketika bertugas sebagai Kanit Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada 2018, dalam dua bulan Kombe Ahrie mengungkap lebih dari 100 kg narkotika. Ia juga membongkar operasi sindikat Taiwan yang disita di Perairan Tanjung Berakit Pulau Bintan dengan barang bukti narkotika 1,6 ton.

Ia juga banyak terlibat dalam penanganan peristiwa kejahatan penting dan satuan tugas khusus (Satgassus), salah satunya Satgassus Nemangkawi yang bertugas menjaga stabilitas Papua dari kelompok kriminal bersenjata.

Juli 2023, Kombes Ahrie terlibat dalam penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia.

Nama Kombes Ahrie semakin dikenal ketika ia menjabat sebagai Sekpri Kapolri Spripim Polri. Sehari-hari sebagai sekpri, ia membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam tugas kedinasan hingga khusus.

Kombes Ahrie banyak terlibat dalam penuntasan persoalan aduan publik mulai kasus viral seperti penipuan, pembunuhan, KDRT, dan lainnya. Akun X (Twitter) @ahriesonta juga banyak disebut netizen ketika ada kasus-kasus yang menjadi sorotan publik.




(nah/faz)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
detikFood
detikHealth
detikHot
Sepakbola
detikInet
Wolipop
detikNews

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads