Majas ironi adalah majas yang berisikan sindiran terhadap sesuatu, di mana yang diungkapkan berbeda dari kenyataan yang sebenarnya. Majas ironi sering digunakan dalam sastra, kritik sosial, dan komedi untuk memberikan makna yang lebih dalam serta menciptakan efek humor atau sindiran.
Selain itu, majas ironi juga bisa muncul dalam percakapan sehari-hari ketika seseorang ingin menyampaikan ketidakpuasan atau kritik dengan cara yang lebih halus.
Baca juga: Jenis-jenis Majas dan Contoh Lengkapnya |
63 Contoh Majas Ironi
Contoh majas ironi yang dikutip dari berbagai sumber yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Dia ibu yang sangat penyayang, anaknya menangis kelaparan tapi tetap didiamkan.
- Pagi sekali kamu bangun, matahari sudah berada di atas kepala
- Tetanggamu sangat santun, setiap bicara harus berteriak dulu.
- Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang percaya padamu.
- Sudah pulang engkau, baru pulang pukul dua malam.
- Laporanmu yang terakhir waktu lebaran yang lalu, bukan? Maklum, kita sibuk sekali.
- Wangi sekali badanmu sampai-sampai lalat tidak segan beterbangan di sekitar mu.
- Tugas yang diberikan sangat mudah sampai perlu berminggu-minggu menyelesaikannya.
- Namanya singkat sekali sampai-sampai aku bisa membuat satu paragraf untuk menuliskan namanya.
- Suaranya begitu lembut, sampai bisa terdengar ke seluruh ruangan.
- Oh, sangat bijak berbicara tanpa berpikir dulu.
- Setiap hari cuma rebahan dan ngemil gorengan, pantas saja tubuhnya ramping dan sehat
- Lumayan, daripada nganggur
- Tidak di sawah atau di kantor, tikus memang ganas.
- Anggaran buat bangun rumah dinas baru pejabat bisa Rp50 miliar. Sekolah dan rumah saja belum dibangun.
- Dia sangat ramah sampai-sampai tidak ada yang berani mengobrol dengannya.
- Bagus sekali suaranya sampai gendang telingaku hampir pecah.
- Baju merek Z ini bagus banget kualitasnya, baru dipakai sehari jahitannya sudah lepas.
- Dingin sekali ruangan ini sampai bajuku basah karena keringat.
- Kamu tinggi sekali sampai-sampai aku tidak melihatmu di dalam barisan
- Oh, hebat sekali kamu datang tepat waktu!
- Seorang dokter yang terkenal sangat memperhatikan kesehatan, tetapi ia sendiri mengabaikan pola hidup sehatnya.
- Jangan sampai sekadar takut hancur, lalu "menggiring" kadernya dengan cara-cara aklamasi.
- Bukan main bersihnya di sini, di mana-mana ada sampah .
- Cuacanya mendung hingga kulitku terbakar.
- Ria itu anaknya sangat baik sampai dia tidak punya teman satupun.
- Wah, cepat banget datangnya sampai-sampai aku jamuran.
- Pasti mudah sekali bagimu menunda pekerjaan seharian.
- Memang ponselmu lebih penting daripada teman yang sedang bercerita.
- Sungguh, prestasi besar tertidur saat guru mengajar.
- Pendek sekali anak itu sampai-sampai aku tidak bisa melihat kerumunan di depan.
- Rumahmu bagus sekali sampai aku bisa melihat plafon bergantungan.
- Terang sekali ruangan ini sampai-sampai aku bisa melihat pori-pori di wajahmu.
- Lemah lembut banget suara kamu hingga jendela di ruangan ini mau pecah.
- Makanan di restoran B enak banget hingga aku harus bolak-balik ke kamar mandi.
- Pasangan itu cocok sekali seperti film 'Beauty and the Beast".
- Dia murid paling teladan di sekolahnya sampai-sampai guru BK bosan melihatnya.
- Wangi bunga raflesia harum sekali hingga orang yang mendekat harus menutup hidungnya.
- Dina itu anaknya sangat baik sampai dia tidak punya teman satupun.
- Cahaya lampu itu sangat redup hingga aku harus menyipitkan mataku.
- Handphone itu dijual dengan harga terjangkau hingga toko handphone tersebut menawarkan dengan diskon 99%.
- Joni sangat pintar hingga nilainya tidak ada yang melebihi ukuran sepatunya.
- Rini adalah anak rumahan. Rini selalu tiba di rumah saat keluarganya di rumah sudah tertidur pulas.
- Kamu benar-benar spesialis dalam menghilangkan barang-barangmu
- Hebat, kamu benar-benar punya ingatan yang tajam. Selalu ingat saat-saat yang kurang penting dan selalu lupa momen penting.
- Berat sekali badanmu sampai-sampai kamu terbawa angin.
- Jeruk ini manis sekali sehingga aku harus mengernyitkan wajahku.
- Film tadi seru sekali hingga aku tertidur nyenyak.
- Wah, pintar sekali meninggalkan pekerjaan sebelum selesai.
- Sangat pintar membawa anak kecil ke acara resmi.
- Wah, senang sekali dengerin cerita yang bikin ngantuk.
- Luar biasa, datang tanpa persiapan di wawancara.
- Wah, cocok sekali pakai baju tebal di musim panas.
- Hebat, menyembunyikan hal penting sampai terlupa.
- Wah, pilihan terbaik tidur seharian saat banyak pekerjaan.
- Kamu ahli sekali dalam membuat orang marah tanpa usaha.
- Terima kasih sudah memperumit masalah yang sederhana.
- Sungguh baik memberi harapan lalu menghilang.
- Hebat, bikin janji padahal tahu tak bisa datang.
- Terima kasih, datang saat semuanya sudah selesai.
- Oh, sungguh membantu dengan membuat masalah baru.
- Kamu sungguh berbakat membuat suasana canggung.
- Terima kasih, kamu benar-benar membantu dalam diam.
Jenis-Jenis Majas Ironi
Menurut Budi Darma dalam bukunya Pengantar Teori Sastra, majas ironi dibagi menjadi tiga, yakni ironi verbal, ironi dramatik, dan ironi situasi.
1. Ironi Verbal
Jenis majas ironi ini digunakan ketika apa yang diucapkan berlawanan dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Misalnya, ketika seseorang berkata "Wah, kamu cantik sekali," padahal sebenarnya ingin mengatakan bahwa orang itu tidak menarik. Ironi ini bergantung pada pilihan kata yang digunakan.
2. Ironi Dramatik
Ironi dramatik adalah lawan atau kebalikan yang tidak diketahui oleh tokoh dalam sebuah karya sastra, drama, atau film, tetapi diketahui oleh pembaca atau penonton. Misalnya, seorang gadis diam-diam mencintai seorang pria. tetapi pria itu tidak menyadari perasaan gadis tersebut. pembaca tahu, tetapi tokoh dalam cerita tidak.
3. Ironi Situasi
Ironi situasi terjadi ketika hasil suatu situasi berlawanan dengan harapan. Misalnya, seseorang sangat ingin menjadi guru dan telah belajar keras, tetapi tiba-tiba mengalami kecelakaan yang membuatnya buta, sehingga ia tidak bisa mencapai impiannya.
(pal/pal)