·ÉËÙÖ±²¥

Pelajar Indonesia yang belajar di Amerika Serikat (AS) meningkat 5,8% dibanding tahun 2022. Faktor apa saja yang membuat peningkatan itu?

Laporan tahunan Open Doors Report yang dikeluarkan Institute of International Education menunjukkan jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat meningkat di tahun 2023.

Peningkatan terjadi hingga 5,8% dari tahun 2022 lalu sebanyak 8.003 dan di tahun 2023 mencapai 8.467 orang, sebagaimana dilansir dari rilis Kedubes AS, Rabu (15/11/2023).

Peningkatan pelajar RI yang belajar ke AS ini dipengaruhi faktor-faktor antara lain:

1. Peningkatan jumlah warga negara Indonesia yang mengikuti program pascasarjana di Amerika Serikat sebesar 22%

2. Peningkatan yang mengikuti pelatihan kerja pasca-kelulusan melalui program Optional Practical Training (OPT) sebesar 16%

Open Doors menyensus 32 negara di dunia. Dari 32 negara di dunia, negara yang terbesar menyumbang pelajarnya ke AS berikut 5 besarnya dari atas:

1. China - 289.526 pelajar
2. India - 268.923 pelajar
3. Korea Selatan - 43.847 pelajar
4. Vietnam - 21.900 pelajar
5. Taiwan - 21.834 pelajar

Sedangkan dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya Indonesia ada di urutan kedua:

1. Vietnam - 21.900 pelajar
2. Indonesia - 8.467 pelajar
3. Thailand - 5.376 pelajar
4. Malaysia - 4.973 pelajar
5. Singapura - 4.484 pelajar
6. Filipina - 3.818 pelajar
7. Myanmar - 2.483 pelajar
8. Kamboja - 1.060 pelajar
9. Laos - 107 pelajar
10. Brunei - 41 pelajar
11. Timor Leste - 31 pelajar

Pelajar AS yang ke RI Juga Naik

Dalam posisi sebaliknya, pelajar AS yang belajar ke Indonesia, juga menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini bisa dibilang cukup drastis, meski tidak sebanyak pelajar RI di AS.

Jumlah pelajar AS yang belajar di Indonesia dari 10 menjadi 142 orang. Angka ini menunjukkan jumlah pelajar AS yang belajar ke Indonesia mulai normal usai masa 3 tahun pandemi COVID yang memengaruhi mobilitas pelajar di seluruh dunia.

"Salah satu prioritas utama misi AS di Indonesia adalah meningkatkan hubungan antar masyarakat melalui pendidikan dan pertukaran. Saya senang melihat peningkatan tahun ini dan saya optimis tren peningkatan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," kata Duta Besar AS Sung Y Kim.

Pendidikan Pilar Utama Kemitraan Strategis RI-AS

Pertukaran pendidikan juga termasuk ke dalam pilar utama Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia yang baru diumumkan dalam pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden Jokowi, Senin (13/11) di Washington, DC. Selain itu Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa kampus asal AS, Georgetown University akan membangun kampus di Indonesia pada tahun 2024. Hal ini diungkap ketika Jokowi memberikan kuliah umum di kampus tersebut di Washington DC.

Dia berharap rencana ini tidak akan mundur. Selain itu, Jokowi mengatakan kuliah umum di Georgetown University tersebut adalah pertama kalinya dia berbicara di sebuah universitas di Amerika.

"Ini pertama kali saya berbicara di sebuah universitas di Amerika dan itu adalah Georgetown University. Alasan saya ada dua, pertama karena ini adalah universitas bagus, top. Tepuk tangan untuk Georgetown University," ujar Jokowi, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip pada Rabu (15/11/2023).

"Yang kedua karena Indonesia dan Georgetown akan menjalin kerja sama dan Georgetown akan membuka kampus di Indonesia tahun depan. Semoga tidak mundur," tutur Jokowi.

Lokasi persis Georgetown University dan waktu pembukaan kampus asal AS ini belum diumumkan.