Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan solusi dalam mengurangi pemanasan global. Solusi tersebut dikembangkan dari penelitian efektivitas material fotokatalis untuk peningkatan produksi gas hidrogen melalui metode water splitting.
Ketua tim penelitian, Nabilah Dita Anaqah menjelaskan, hidrogen adalah bahan bakar bebas emisi karbon. Senyawa ini memiliki kemampuan pembakaran yang luas, sehingga mampu diaplikasikan dalam berbagai penerapan.
"Potensi dari senyawa ini dapat diterapkan di pembangkit listrik, hydrogen fuel cell, kendaraan hidrogen, hingga pembakaran," jelasnya dalam laman ITS, Rabu (31/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa Departemen Kimia ITS ini berupaya untuk menguji efektivitas material fotokatalis dengan metode water splitting untuk produksi gas hidrogen. Dalam pengerjaannya, metode ini menggunakan energi matahari untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.
"Pengembangan yang dilakukan bertujuan untuk menghadirkan efisiensi operasional yang tinggi dan memiliki karakteristik material yang sesuai," jelasnya.
Metode Pengerjaan
Dikerjakan selama lima bulan, strategi modifikasi senyawa material hematit dilakukan dengan menambahkan doping material lain seperti cerium oksida (CeO2), nitrogen, dan karbon. Penambahan ini bertujuan untuk menyempurnakan kekurangan dari tiap tambahan senyawa.
Nabilah mengungkapkan, penggunaan semikonduktor tunggal hematit tidak mampu mengurangi laju karbon hingga menyentuh nilai yang ingin dicapai. Oleh karena itu, diperlukan semikonduktor lain berupa CeO2 yang memiliki stabilitas termal tinggi serta mencegah laju karbon.
"Modifikasi kedua material tersebut bertujuan untuk meningkatkan konversi energi matahari dan reaksi fotokatalitik," imbuhnya.
Uji Material
Tim penelitian yang didampingi oleh dosen Dr Yuly Kusumawati ini juga melakukan berbagai pengecekan karakterisasi material.
"Lewat hal ini, efektivitas dari perubahan salah satu jumlah doping terhadap jumlah produksi hidrogen dapat tervisualisasikan," tutur Nabila.
Nabila berharap penelitian yang dilakukannya dapat membawa angin segar bagi pengembangan EBT di Indonesia. Ia menginginkan timnya bisa bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangkan metode water splitting ini.
"Semoga penelitian ini dapat digandeng oleh BRIN sehingga bisa menghasilkan energi bersih bagi masyarakat," tutupnya.
Menangkan Pimnas
Berkat kerja keras tim, penelitian ini berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) kategori Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) 2023. Adapun anggota tim terdiri dari Reca Ardiyanti Rahman, Mintang Mulyanto, Lioz Alexander, dan Andi Fitri Ayu Lestari yang berasal dari Departemen Kimia ITS angkatan 2020 dan 2021.
(nir/nah)