Detikers, kamu salah satu mahasiswa dari Fakultas Kehutanan? Kalau begitu, tidak perlu khawatir soal peluang kerja di era milenial ini. Para alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut peluang kerja bagi lulusan kehutanan mengalami perkembangan.
Diakui bahwa visi kerja dan ekonomi Indonesia sudah tidak terpaku pada produksi berbasis sumber daya alam. Alhasil, sektor tersebut semakin ditinggalkan. Namun, hal itu tak lantas membuat peluang kerja bagi lulusan Kehutanan semakin sempit lho.
Salah satu alumni Fakultas Kehutanan UGM Pungky Widiaryanto mengatakan banyak peluang kerja yang bisa dimanfaatkan oleh para lulusan fakultas Kehutanan. Sebab, pada dasarnya alumni fakultas Kehutanan lebih mengenal hal-hal terkait hutan hingga perkayuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walau kondisi dunia kerja dan ekonomi semakin tergantikan oleh mesin, namun tetap masih ada hal-hal yang tidak tergantikan oleh mesin itu sendiri. Hal- hal tersebut seperti desain, cerita, keterpaduan, empati, experience, serta meaning and wellness," papar Pungky, dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (9/7/2021).
Pungky juga mengatakan beberapa sektor pekerjaan yang bisa diduduki oleh para Rimbawan atau sebutan untuk ahli kehutanan, di antaranya adalah sebagai birokrat di Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) atau Balai Konservasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Pungky juga menyebut peluang kerja lainnya masih ditemukan di LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) atau organisasi yang berbasis lingkungan hidup dan kehutanan.
"Persoalan menjaga hutan dari ancaman deforestasi, kebakaran, dan lain sebagainya, masih tetap harus diperjuangkan," imbuh dia.
Menurut pria yang saat ini bekerja sebagai Perencana Pembangunan Kehutanan dan Konservasi Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), peluang besar lulusan Fakultas Kehutanan juga dapat ditemukan di industri furniture.
Sebab, lulusan kehutanan memiliki kemampuan yang baik dalam hal perkayuan. Namun, sayangnya pada sektor industri tersebut masih sedikit diisi oleh lulusan Fakultas Kehutanan.
"Selama ini yang (bekerja) disitu, sebagian besar, dari teman-teman fakultas lain," sambung Pungky.
Peluang kerja di era milenial bagi lulusan kehutanan, kata Pungky, mengalami perkembangan, seperti industri pariwisata. Industri pariwisata yang dimaksud adalah homestay, traveling, atau pun cafe yang berbasis alam.
"Omset di sana sangat besar, bahkan lebih besar dari gaji sebagai seorang pegawai," tuturnya.
Tidak jauh berbeda dengan sektor industri sebelumnya, sektor industri pariwisata juga masih banyak diisi oleh lulusan fakultas lain.
Senada dengan hal yang telah disebutkan sebelumnya, alumni Fakultas Kehutanan UGM lainnya Dennis Wara Hermiandra menambahkan tren industri pariwisata telah berpindah pada pariwisata yang berbasis kelestarian alam. Ia mencontohkan adanya kafe yang dibuka di alam terbuka.
"Pontianak dulu cafe-nya di ruko, sekarang cafe dirombak dengan taman-taman natural atau alam," ungkap Dennis yang juga seorang Direktur Operasional PT. Ekosistem Khatulistiwa Lestari di Pulau Kalimantan.
Sebagai penutup, Dennis juga menyebut peluang kerja di sektor teknologi juga terbuka lebar bagi lulusan kehutanan. "Lulusan Fakultas Kehutanan dapat bekerja di perusahaan atau membangun sendiri aplikasi yang berbasis kelestarian alam," tutup dia.
Nah, bagaimana detikers? Peluang kerja lulusan Fakultas Kehutanan cukup luas, bukan?
(pay/pay)