·ÉËÙÖ±²¥

P2G: Transformasi Pramuka Lebih Mendesak agar Tak Ada Lagi Bullying & Senioritas

ADVERTISEMENT

P2G: Transformasi Pramuka Lebih Mendesak agar Tak Ada Lagi Bullying & Senioritas

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 02 Apr 2024 12:00 WIB
Pesta pertemuan bagi anggota Pramuka Golongan Penegak dan Pandega atau Raimuna Nasional kembali digelar, begini potret keseruannya.
Rainas XII di Buperta Cibubur. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Ekstrakurikuler Pramuka kini tak lagi diwajibkan di sekolah. Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan 5 catatan pokok mengenai hal ini.

Menurut P2G, walaupun ekskul Pramuka tidak wajib, sekolah tetap wajib menyediakannya apabila ada siswa yang memilih ikut ekskul Pramuka.

"Sekolah juga wajib menawarkan Pramuka sebagai salah satu pilihan ekskul bagi siswa, siswa diberi keleluasaan memilih atau tidak," kata Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G melalui keterangannya dan ditulis Selasa (2/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satriwan menyebut, apabila sekolah atau madrasah sudah memiliki organisasi Gudep (Gugus Depan) Pramuka, maka siswa yang memilih ikut Pramuka tentunya akan menjadi pengurus Gudep. Namun, dia menegaskan sekolah maupun madrasah tidak boleh lagi mewajibkan seluruh siswanya mengikuti ekskul Pramuka.

Satriwan menegaskan, sifat organisasi Pramuka adalah sukarela, sebagaimana termaktub dalam UU Nomor 12 Tahun 2010, pasal 20 ayat 1 yang menyebut gerakan Pramuka sifatnya mandiri, sukarela, dan nonpolitis.

ADVERTISEMENT

Transformasi Kegiatan Pramuka Lebih Mendesak

Bagi P2G, sebagai negara hukum maka harus merujuk dan berpedoman pada aturan yang lebih tinggi, yakni UU Gerakan Pramuka yang menyebutkan Pramuka merupakan kegiatan yang bersifat sukarela.

"Meskipun ekskul Pramuka sekarang bersifat sukarela, P2G berharap sekolah dan madrasah wajib menawarkan dan menyediakan Pramuka untuk menyalurkan minat dan bakat anak dalam bidang kepanduan," imbuh Satriwan.

Satriwan menegaskan, jika semua stakeholders pendidikan seperti guru, siswa, dan orang tua termasuk masyarakat pada umumnya ingin ekskul Pramuka sebagai ekskul wajib, maka pemerintah semestinya merevisi terlebih dulu UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

"Kalau itu tak dilakukan, keberadaan ekskul Pramuka ya akan lemah selamanya, karena sifatnya yang sukarela alias tak wajib," ujar Satriwan.

Bagi P2G saat ini yang lebih mendesak hingga ke depannya adalah bagaimana sekolah mampu membangun transformasi kegiatan Pramuka. Hal ini dilakukan melalui pengembangan ekosistem pembelajaran Pramuka yang menyenangkan, menggembirakan, penuh inovasi, menantang, dan berkualitas untuk siswa. Sehingga, Pramuka tak lagi dengan pendekatan konvensional, formalistik, dan militeristik.

Pramuka Perlu Dibuat agar Tak Ada Lagi Kekerasan

Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri menambahkan, perlu dibuat bagaimana agar tidak ada lagi kekerasan, bullying, senioritas, dan relasi kuasa di semua kegiatan ekskul seperti Pramuka, paskibra, ataupun pecinta alam. Menurutnya ekskul tertentu masih diasosiasikan dengan kekerasan dan senioritas, sehingga peserta didik tidak lagi tertarik mengikutinya.

Iman menilai jika sekolah sudah dapat menciptakan kegiatan Pramuka yang gembira, humanis, dan jauh dari kekerasan ataupun senioritas, maka siswa akan tertarik mengikutinya.

"P2G yakin, kalau Pramuka sudah bertransformasi menjadi ekskul yang fun, menarik, egaliter, antibullying, maka para siswa pasti akan berbondong-bondong ingin masuk Pramuka. Tanpa diwajibkan negara sekali pun," ucapnya.

P2G yakin keberadaan setiap ekstrakurikuler di sekolah atau madrasah sangatlah vital. Ekstrakurikuler bertujuan memfasilitasi dan menggali minat, bakat, serta potensi siswa di bidang apa pun.

Menurut P2G, guru, orang tua, dan masyarakat mesti sadar bahwa kegiatan pembelajaran melalui ekskul merupakan wahana strategis untuk membentuk karakter Pancasila para peserta didik. Mereka menegaskan, sekolah harus mampu mendesain ekskul yang menarik, bermanfaat, menggembirakan, dan antikekerasan dalam bentuk apa pun.




(nah/nwy)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
Wolipop
Sepakbola
detikFinance
detikFood
detikOto
detikHealth
Sepakbola

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads