- Hikmah Ibadah Haji dan Umrah 1. Membersihkan Jiwa dari Dosa 2. Meningkatkan Iman dan Takwa 3. Mendapat Pahala Setara dengan Jihad 4. Penyempurna Spiritual Keislaman 5. Doa dan Permohonan yang Terkabul 6. Melihat Tempat Bersejarah Nabi Muhammad SAW 7. Meneladani Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar 8. Menunjukkan Status Kehambaan dengan Merendahkan Diri di Hadapan Allah SWT 9. Menampakkan Kesamaan di Antara Umat Islam 10. Menyatukan Kaum Muslim
- Perbedaan Haji dan Umrah 1. Waktu Pelaksanaan 2. Hukum Pelaksanaan 3. Kunjungan ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina 4. Durasi Pelaksanaan 5. Kesiapan Fisik dan Stamina 6. Penyembelihan Hewan Kurban 7. Penyelenggara Ibadah 8. Rukun Ibadah
Haji dan umrah adalah ibadah yang disyariatkan dalam Islam. Ibadah ini menghadirkan pengalaman spiritual yang mendalam karena muslim datang langsung ke rumah Allah, yaitu Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.
Ada banyak hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Mengutip buku Fiqhul 'Ibadat karya Syaikh Abdul Aziz Muhammad Azzam & Syaikh Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, serta buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, berikut beberapa di antara hikmah-hikmah tersebut.
Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
1. Membersihkan Jiwa dari Dosa
Haji dan umrah memiliki kemampuan untuk membersihkan dosa-dosa dari jiwa setiap muslim. Dengan begitu, mereka kembali dalam keadaan suci, layak menerima kemuliaan dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana saat pertama kali dilahirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Meningkatkan Iman dan Takwa
Muslim yang menjalankan ibadah haji dan umrah telah memenuhi lima rukun Islam yang utama. Oleh karena itu, keimanan dan ketakwaannya diharapkan semakin meningkat setelah melaksanakan kewajiban tersebut sesuai dengan petunjuk syariat.
3. Mendapat Pahala Setara dengan Jihad
Dari Aisyah RA, beliau bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, tidaklah sebaiknya kami ikut berperang (berjihad) bersama kalian (kaum lelaki)?" Rasul menjawab, "Tidak, cukuplah jihad kalian adalah haji yang mabrur. Karena sesungguhnya haji mabrur itu adalah jihad (yang baik) untuk kalian." (HR Ahmad)
4. Penyempurna Spiritual Keislaman
Seorang muslim yang telah menunaikan salat, puasa, dan zakat, akan merasa lengkap dengan menjalankan ibadah haji. Haji menjadi penyempurna rukun Islamnya. Namun, meskipun telah melaksanakan haji, seorang muslim tetap perlu melanjutkan ibadah rutin lainnya dan terus menyempurnakan keislamannya.
5. Doa dan Permohonan yang Terkabul
Jemaah haji dan umrah termasuk dalam golongan orang yang doanya dijamin akan dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagai balasan dari Allah atas kesediaan mereka memenuhi seruan-Nya.
6. Melihat Tempat Bersejarah Nabi Muhammad SAW
Dengan menunaikan ibadah haji dan umrah di Ka'bah yang terletak di Makkah, umat Islam dapat melihat langsung berbagai tempat bersejarah dalam kehidupan Rasulullah SAW. Ini termasuk tempat kelahiran beliau, tempat turunnya Al-Qur'an, serta situs-situs yang menjadi saksi bisu perjuangan dakwah dan jihad Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat.
7. Meneladani Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar
Melalui ibadah haji dan umrah, jemaah dapat mengingat kembali perjuangan Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS yang bersama-sama mendirikan fondasi Ka'bah dan menyerukan umat manusia untuk berhaji. Juga mengenang Siti Hajar yang berlari antara Bukit Shafa dan Marwah, serta menghadapi ujian saat ia dilempari iblis yang akhirnya ia usir dengan batu, yang menjadi asal usul ritual jumrah.
8. Menunjukkan Status Kehambaan dengan Merendahkan Diri di Hadapan Allah SWT
Saat mengenakan pakaian ihram yang sederhana, jauh dari kemewahan dan perhiasan, jemaah haji menunjukkan sikap kehambaan. Mereka tampil lusuh, penuh kerendahan hati, memohon ampunan atas kesalahan dan kekhilafan, serta meminta penghapusan dosa-dosa mereka di hadapan Allah SWT.
9. Menampakkan Kesamaan di Antara Umat Islam
Di Tanah Suci, ketika menjalankan haji dan umrah, umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul dalam satu tempat, tunduk dan merendah di hadapan Allah SWT. Pada saat itu, tidak ada perbedaan antara ras, suku, jabatan, maupun kekayaan, yang membedakan hanya tingkat keimanan dan ketakwaan masing-masing.
10. Menyatukan Kaum Muslim
Ibadah haji dan umrah menyatukan umat Islam dalam satu barisan karena kecintaan mereka kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, umat Islam dapat saling mengenal satu sama lain, mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim di seluruh dunia.
Perbedaan Haji dan Umrah
Dilihat dari berbagai macam aspek, ada beberapa perbedaan mendasar antara haji dan umrah. Dirangkum dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah, berikut ini adalah perbedaan haji dan umrah.
1. Waktu Pelaksanaan
Umrah bisa dilaksanakan kapan saja tanpa terikat oleh waktu tertentu. Berbeda dengan haji yang hanya dapat dilakukan setahun sekali pada waktu yang telah ditetapkan.
Ibadah haji wajib dilaksanakan pada 9 Zulhijjah, yaitu saat wukuf di Arafah. Karena itu, umat Islam tidak bisa melaksanakan ibadah haji lebih dari satu kali dalam setahun.
Sebaliknya, umrah bisa dikerjakan sepanjang tahun tanpa batas waktu. Umat Islam dapat melaksanakannya setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap saat selama mampu.
2. Hukum Pelaksanaan
Perbedaan selanjutnya antara haji dan umrah terletak pada hukumnya. Haji hukumnya wajib bagi muslim yang mampu secara finansial dan fisik karena haji merupakan rukun Islam kelima.
Sedangkan umrah menurut mazhab Hanafi dan Maliki hukumnya sunnah, sementara menurut Syafi'iyyah dan Hanabilah hukumnya wajib minimal sekali seumur hidup.
Secara praktik, setiap orang yang menunaikan haji secara otomatis juga melaksanakan umrah. Sebab pada dasarnya, ibadah haji mencakup semua ritual umrah ditambah beberapa amalan khusus lainnya.
3. Kunjungan ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Ibadah haji tidak hanya dilakukan di sekitar Ka'bah, tetapi juga mencakup sejumlah lokasi di luar Kota Makkah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ketiga tempat ini berjarak sekitar 5 hingga 25 kilometer dari pusat Kota Makkah.
Di tempat-tempat tersebut, jemaah diwajibkan untuk bermalam atau mabit serta menjalankan beberapa rangkaian ibadah di tengah kondisi padang pasir yang cukup menantang.
Berbeda dengan umrah yang hanya dilakukan di sekitar Ka'bah dan jalur sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah. Lokasi-lokasi ini semuanya berada di dalam area Masjidil Haram, sehingga tidak memerlukan perjalanan jauh seperti halnya saat berhaji.
4. Durasi Pelaksanaan
Durasi pelaksanaan antara haji dan umrah juga berbeda. Haji membutuhkan waktu lebih panjang, bisa memakan beberapa hari bahkan minggu, jika dihitung dari operasional keberangkatan hingga kepulangan.
Sedangkan umrah bisa diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat, bahkan hanya dalam hitungan beberapa jam saja.
5. Kesiapan Fisik dan Stamina
Haji memerlukan kesiapan fisik dan stamina yang lebih besar dibandingkan umrah. Hal ini karena jemaah haji harus berpindah-pindah lokasi, melakukan ibadah dalam kerumunan besar, dan menghadapi kondisi fisik yang menantang.
Dalam pelaksanaan haji, sering kali terjadi dorong-dorongan dan antrean panjang akibat jumlah jemaah yang sangat banyak.
Berbeda dengan umrah yang cenderung lebih tenang, pergerakan jemaah tidak sepadat saat musim haji, sehingga lebih ringan dijalani secara fisik.
6. Penyembelihan Hewan Kurban
Merujuk buku Menuju Umrah dan Haji Mabrur karya H. Syaiful Alim, jemaah haji yang melaksanakan haji qiran diwajibkan untuk berkurban. Haji qiran adalah ibadah haji yang dilaksanakan bersamaan dengan umrah.
Sebaliknya, penyembelihan hewan kurban tidak diwajibkan bagi jemaah umrah, meskipun mereka juga melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
7. Penyelenggara Ibadah
Ibadah haji diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Ditjen PHU). Sedangkan, untuk haji ONH Plus dan haji furoda, diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Berbeda dengan umrah, pelaksanaannya bisa dipilih melalui agen perjalanan umrah yang telah mendapatkan izin sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
8. Rukun Ibadah
Rukun haji dan umrah memiliki perbedaan penting. Rukun merupakan aspek utama dalam ibadah karena jika ada yang tidak dilaksanakan dengan benar, ibadah tersebut tidak sah.
Rukun haji terdiri dari ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah, mencukur rambut, serta tertib dalam melaksanakan semua rukun. Sementara itu, rukun umrah lebih sederhana, hanya meliputi ihram, thawaf, sa'i antara Shafa dan Marwah, mencukur rambut, dan tertib dalam pelaksanaan.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran
Kisah Tenggelamnya Putra Nabi Nuh yang Diabadikan dalam Al-Qur'an
Angka Perceraian Meningkat, Menag Usul UU Perkawinan Direvisi