- Keutamaan Mencium Hajar Aswad
- Waktu Terbaik untuk Memegang Ka'bah dan Mencium Hajar Aswad 1. Setelah Shalat Subuh 2. Tengah Malam hingga Menjelang Subuh (Jam 12-3 Pagi) 3. Hari-hari Tengah Pekan (Senin sampai Kamis) 4. Di Luar Musim Haji dan Bulan Ramadan
- Tips untuk Mencapai Hajar Aswad dan Memegang Ka'bah (h2) 1. Niat yang Lurus 2. Persiapan Fisik dan Mental 3. Datang Secara Perlahan dan Sabar 4. Gunakan Waktu Bersama dengan Rombongan
- Memberi Isyarat Jika Tidak Bisa Mencium
Ka'bah adalah pusat perhatian umat Islam di seluruh dunia. Di sanalah setiap muslim menghadap saat sholat, dan di sanalah pula umat Islam dari seluruh dunia berkumpul setiap tahun untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Salah satu sunnah yang sangat istimewa saat berada di sekitar Ka'bah adalah mencium Hajar Aswad, batu hitam yang terletak di sudut timur Ka'bah. Namun, karena jumlah jamaah yang begitu banyak, tidak semua orang bisa mencapainya dengan mudah.
Diperlukan strategi, kesabaran, dan pengetahuan waktu yang tepat agar ibadah ini bisa dilakukan dengan khusyuk dan sesuai sunnah tanpa menyakiti sesama jamaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keutamaan Mencium Hajar Aswad
Mengutip Ka'bah Rahasia Kiblat Dunia karya Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi, Hajar Aswad adalah batu yang sangat mulia dalam Islam. Rasulullah SAW mencium batu ini sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Dalam hadis riwayat Umar bin Khattab RA disebutkan,
"Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau hanyalah sebuah batu, tidak dapat memberi manfaat dan tidak dapat menimbulkan mudarat. Kalau bukan karena aku melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa mencium Hajar Aswad adalah sunnah, bukan kewajiban. Namun karena Rasulullah SAW mencontohkannya, maka sebagai umat Islam dianjurkan menirunya jika memungkinkan dan tidak menimbulkan kemudaratan.
Waktu Terbaik untuk Memegang Ka'bah dan Mencium Hajar Aswad
Ka'bah dan Hajar Aswad selalu dikelilingi oleh jamaah, terlebih saat musim haji. Agar bisa mendekat, memegang Ka'bah dan bahkan mencium Hajar Aswad, ada waktu-waktu yang bisa menjadi pilihan.
1. Setelah Shalat Subuh
Waktu setelah Subuh biasanya belum terlalu padat jemaah. Banyak jamaah kembali ke hotel untuk sarapan atau istirahat. Pada saat ini, area sekitar Ka'bah relatif lengang. Ini merupakan salah satu waktu terbaik untuk mendekat ke Hajar Aswad atau dinding Ka'bah.
2. Tengah Malam hingga Menjelang Subuh (Jam 12-3 Pagi)
Ini adalah waktu yang paling disarankan oleh banyak jamaah dan petugas haji karena Masjidil Haram cenderung sepi. Udara juga lebih sejuk, memungkinkan fokus beribadah lebih tenang. Peluang untuk mencium Hajar Aswad lebih tinggi di waktu ini.
3. Hari-hari Tengah Pekan (Senin sampai Kamis)
Akhir pekan (Jumat sampai Minggu) umumnya dipadati oleh jamaah lokal dan internasional. Sebaliknya, hari-hari di tengah pekan lebih lengang, memberi peluang lebih besar untuk beribadah tanpa banyak desakan.
4. Di Luar Musim Haji dan Bulan Ramadan
Jika memungkinkan, pilihlah waktu umrah pada bulan-bulan seperti Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Rajab, atau bahkan Dzulqa'dah, di mana jumlah jamaah relatif lebih sedikit.
Tips untuk Mencapai Hajar Aswad dan Memegang Ka'bah (h2)
1. Niat yang Lurus
Pastikan niat mencium Hajar Aswad atau memegang Ka'bah adalah untuk menghidupkan sunnah Nabi SAW bukan untuk foto-foto atau sekadar pamer. Ibadah ini murni karena Allah SWT.
2. Persiapan Fisik dan Mental
Saat menuju Ka'bah, pastikan sudah dalam keadaan berwudhu. Gunakan pakaian ihram atau gamis yang rapi dan aman dari kemungkinan tersingkap saat berdesak-desakan. Jangan lupa untuk membawa botol air kecil sebagai persiapan agar tidak dehidrasi.
3. Datang Secara Perlahan dan Sabar
Jangan memaksa diri mendorong jamaah lain. Rasulullah SAW bahkan tidak mencium Hajar Aswad jika kondisi terlalu ramai. Jika tidak memungkinkan, cukup memberi isyarat dengan tangan (istilam) dari jauh, sesuai sunnah.
4. Gunakan Waktu Bersama dengan Rombongan
Jika memungkinkan, datang bersama rombongan kecil yang bisa membantu membuka jalan atau saling menjaga. Hal ini lebih aman dan efektif dibanding datang sendirian.
Memberi Isyarat Jika Tidak Bisa Mencium
Mengutip buku Fiqih Sunnah 3 karya Sayyid Sabiq, bila tidak memungkinkan untuk mencium Hajar Aswad, seorang muslim tetap bisa mendapat pahala dengan mengangkat tangan ke arahnya dan mengucapkan "Allahu Akbar", sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadis dari Nafi' disebutkan,
"Aku melihat Ibn Umar RA berdiri di depan Hajar Aswad, lalu beliau beristilam dengan tangan, kemudian mencium tangannya dan berkata: Aku tidak meninggalkan hal ini semenjak aku melihat Rasulullah SAW melakukannya." (HR. Bukhari)
Mencium Hajar Aswad dan memegang Ka'bah adalah sunnah yang penuh keutamaan. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut bukanlah rukun haji atau umrah. Jangan sampai karena ingin mencium Hajar Aswad, seseorang justru terjatuh dalam perbuatan menyakiti, merugikan, atau bahkan mencelakai diri sendiri dan orang lain.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos