Otoritas Arab Saudi telah memberikan panduan jelas bagi jemaah haji jika kehilangan Kartu Nusuk. Jemaah bisa melakukan langkah di bawah ini sebagai upaya mendapatkan bantuan untuk kelancaran ibadah di Tanah Suci.
Dikutip dari Gulf News, Rabu (7/5/2025), Kementerian Haji dan Umrah Saudi menekankan pentingnya tindakan cepat jika Kartu Nusuk hilang. Langkah pertama yang harus dilakukan jemaah adalah segera memberi tahu ketua rombongan.
Selain itu, Kementerian menyarankan agar jemaah memanfaatkan versi digital Kartu Nusuk yang tersedia di aplikasi saat bepergian. Langkah penting berikutnya adalah melaporkan kehilangan kartu tersebut kepada petugas keamanan terdekat di sekitar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan lebih lanjut juga dapat diakses melalui beberapa saluran. Jemaah bisa menghubungi nomor telepon 1966 atau mengunjungi Pusat Perawatan Tamu Tuhan (Guest Care Center) maupun cabang Pusat Perawatan Nusuk (Nusuk Care Center) yang berlokasi di sekitar Masjidil Haram, Makkah.
Cara tersebut bisa membantu jemaah haji untuk mendapat kelancaran akses selama berada di Tanah Suci. Dengan begitu, jemaah bisa bebas bergerak di sana selama pelaksanaan ibadah haji.
Sebagai informasi, Kartu Haji Nusuk adalah dokumen resmi yang berfungsi untuk membedakan antara jemaah haji resmi dan mereka yang tidak terdaftar. Kartu ini memuat informasi penting seperti penugasan lokasi jemaah di Makkah, Madinah, dan situs-situs suci lainnya, serta detail kontak perusahaan penyedia layanan haji.
Lebih dari itu, Kartu Nusuk juga menyimpan riwayat medis jemaah, yang sangat membantu dalam memberikan bimbingan dan penanganan medis darurat. Keberadaan kartu ini juga berperan dalam mengurangi risiko jemaah tersesat.
Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa membawa Kartu Nusuk adalah wajib bagi seluruh jemaah selama musim haji. Kartu ini dicetak di Arab Saudi dengan fitur keamanan tinggi untuk mencegah pemalsuan dan memverifikasi status hukum jemaah.
Jemaah haji dari luar negeri akan menerima Kartu Nusuk mereka pada saat kedatangan di Arab Saudi. Sementara itu, jemaah haji domestik akan menerima kartu mereka dari perusahaan penyedia layanan haji sebelum dimulainya rangkaian ibadah haji.
Tips Menjaga Kartu Nusuk agar Tak Hilang
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi menegaskan pentingnya menjaga Kartu Nusuk. Tanpa kartu tersebut, jemaah tidak bisa masuk Makkah apalagi mengikuti rangkaian haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. Bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, 'lebih penting' daripada paspor," ujar Muchlis usai rapat koordinasi bersama tim Daker Madinah di kantor Daker, Senin malam (5/5) waktu Arab Saudi, dikutip dari situs Haji Kemenag.
Agar tak hilang, Muchlis menyarankan jemaah mengalungkan Kartu Nusuk mereka ke mana pun mereka pergi. Hal ini juga bisa membantu mengidentifikasi jemaah jika tersesat dan menyelamatkannya dari potensi penolakan di berbagai titik layanan.
"Saya minta petugas terus edukasi jemaah. Ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. Karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor," tegas Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag itu.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos