ֱ

Tentang Dinding Besi Pemisah Ya'juj dan Ma'juj, Ada di Mana?

Tentang Dinding Besi Pemisah Ya'juj dan Ma'juj, Ada di Mana?

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 11 Jan 2023 06:00 WIB
ilustrasi dinding besi
Ilustrasi dinding besi pemisah Ya'juj dan Ma'juj Foto: Getty Images/iStockphoto/xxwp
Jakarta -

Kemunculan Ya'juj dan Ma'juj sebagai tanda salah satu kedatangan hari kiamat. Mereka datang dan menyerang dalam jumlah yang banyak sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an maupun hadits.

Mengutip Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an, Ya'juj dan Ma'juj dalam jumlah yang besar menyerang daerah bernama Bain As-Saddain, sebuah daerah yang terletak di antara dua gunung yang sama tingginya. Di antara kedua gunung tersebut, Ya'juj dan Ma'juj merampok dan merusak segala sesuatu yang ditemuinya hingga membuat kaum Ma'adin dari Bain As-Saddain diliputi ketakutan.

Ketakutan kaum tersebut mulai mereda setelah kedatangan seorang raja muslim yang adil berama Dzul Qarnain. Kaum yang diserang oleh Ya'juj dan Ma'juj pun sampai menawarkan harta benda mereka padanya agar Dzul Qarnain dapat membuat dinding pemisah dengan Ya''juj dan Ma'juj.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Dzul Qarnain menolak dan merasa cukup dengan harta dan pahala yang akan diberikan Allah SWT kepadanya. Keterangan ini terabadikan dalam surah Al Kahfi ayat 94,

قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

ADVERTISEMENT

Artinya: Mereka berkata, "Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka."

Setelahnya, Dzul Qarnain pun meminta bala bantuan pada mereka untuk membuat dinding pemisah dengan Ya'juj dan Ma'juj. Bangunan tersebut terbuat dari besi, dinding dan tiangnya terbuat dari besi serta tembaga.

Besi dan tembaga memang digunakan sebagai pengganti bata, tanah atau sejenis semen pada zaman itu. Hal ini dikabarkan dalam surah Al Kahfi ayat 96-97,

(96) اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

(97) فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ نَقْبًا

Artinya: Berilah aku potongan-potongan besi." Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)." Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)." Maka, mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak mampu mendakinya dan tidak mampu (pula) melubanginya.

Potongan-potongan besi disusun bertumpuk satu sama lainnya di atas pondasi sehingga besi itu pun menyatu dengan dua gunung di antaranya. Setelahnya, Dzul Qarnain juga mengaliri tembaga yang mendidih di atas besi.

Keberadaan besi dan tembaga tersebut membuat dinding bangunannya menjadi licin sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mendaki atau mencapai puncaknya. Dzul Qarnain berkata dalam surah Al Kahfi ayat 98,

قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْۚ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّاۤءَۚ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا ۗ

Artinya: Dia (Zulqarnain) berkata, "(Tembok) ini adalah rahmat dari Tuhanku. Apabila janji Tuhanku telah tiba, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Janji Tuhanku itu benar."

Dimana Dinding Pemisah Ya'juj dan Ma'juj?

Syaikh Asy Syanqithi dalam tafsirnya berpendapat, sudah dipastikan Ya'juj dan Ma'juj masih berada di balik dinding tersebut. Namun, Allah SWT sengaja menyembunyikan keberadaan dinding tersebut dari pandangan manusia hingga waktunya tiba.

Keterangan ini juga diperkuat dari firman-Nya dalam surah Al Maidah ayat 26. Kekuasaan-Nya menjadikan Bani Israil berada di Padang Tih selama empat puluh tahun lamanya tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya.

قَالَ فَاِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۚيَتِيْهُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ

Artinya: (Allah) berfirman, "(Jika demikian,) sesungguhnya (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun. (Selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka, janganlah engkau (Musa) bersedih atas (nasib) kaum yang fasik itu

Sementara, Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni menambahkan, setiap harinya manusia selalu menemukan hal-hal baru dari peninggalan terdahulu yang tertutupi oleh tanah dan pasir. Hal ini juga memberikan keyakinan serupa bahwa ada kemungkinan dinding pemisah Ya'juj dan Ma'juj masih tertutupi oleh pasir dan tanah.

Wallahu'alam




(dvs/lus)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
detikNews
detikFinance
detikFood
detikHealth
detikInet
Sepakbola
detikOto
Hide Ads