- Seputar Pemahaman Muhammadiyah
- Mengapa Bacaan Sholat Muhammadiyah Berbeda?
- Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap 1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat bagi yang Mampu 2. Niat di Dalam Hati dan Melakukan Takbiratul Ihram 3. Membaca Doa Iftitah Muhammadiyah 4. Membaca Surah Al-Fatihah Sesuai Al-Qur'an 5. Melakukan Ruku' dengan Tuma'ninah Versi Muhammadiyah 6. Berdiri I'tidal Setelah Ruku' 7. Bacaan Sujud Dua Kali dalam Satu Rakaat 8. Duduk di Antara Dua Sujud 9. Membaca Doa Tasayhud Akhir Sesuai Muhammadiyah 10. Membaca Sholawat Nabi 11. Mengucapkan Salam
Pemahaman bacaan sholat Muhammadiyah memiliki beberapa penyesuaian. Melansir website Muhammadiyah Semarang Kota disebutkan bahwa bacaan sholat Muhammadiyah sebenarnya merupakan istilah yang salah kaprah, karena semua bacaan sholat tidak ada yang milik satu organisasi atau golongan.
Istilah itu hanya untuk memudahkan menunjuk bacaan sholat yang biasa dipakai oleh warga Muhammadiyah. Karena sebenarnya bacaan sholat tersebut adalah bacaan sholat yang juga diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW juga.
Sholat adalah tiang agama, dan setiap umat Islam wajib menjalankannya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah sholat sendiri ditegaskan dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam surah Al-Baqarah:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: "Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."
Ayat ini menjadi landasan kuat bagi umat Islam untuk menegakkan sholat sebagai bagian dari kewajiban utama dalam beribadah kepada Allah SWT.
Seputar Pemahaman Muhammadiyah
Dikutip dari buku Sifat 20 dalam Al-Qur'an dalam pandangan NU dan Muhammadiyah tulisan Sihabudin, Muhammadiyah secara etimologi berasal dari kata "Muhammad," yang berarti pengikut Nabi Muhammad SAW. Secara terminologi, Muhammadiyah merujuk pada sebuah gerakan Islam yang berlandaskan kepada dakwah amar ma'ruf nahi munkar serta tajdid, atau pembaruan, yang bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah.
Organisasi ini didirikan oleh Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 sebagai sebuah upaya untuk mengembalikan ajaran Islam kepada kemurniannya.
Muhammadiyah menempatkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai dasar utama dalam gerakan dakwahnya. Ma'ruf didefinisikan sebagai segala perbuatan yang mendekatkan seseorang kepada Allah SAW, sedangkan munkar adalah segala sesuatu yang menjauhkan dari-Nya.
Sebagai Muhammadiyah berkomitmen untuk mengajak umat kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sejalan dengan ajaran Islam.
Mengapa Bacaan Sholat Muhammadiyah Berbeda?
Dikutip dari arsip detikHikmah, penjelasan terkait perbedaan bacaan sholat Muhammadiyah yang berbeda dari kebanyakan masyarakat umum berakar pada metodologi tarjih.
Muhammadiyah menggunakan metode tarjih untuk menyeleksi mana dalil-dalil yang paling kuat, serta mana yang lebih tepat dari segi analogi dan kemaslahatan. Dalam proses ini, Muhammadiyah memilih bacaan sholat yang lebih rajih (kuat dalilnya), lebih maslahah (bermanfaat), dan sering kali dipakai oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan pendekatan tersebut, perbedaan ini bukan karena penyimpangan, melainkan karena Muhammadiyah berpegang teguh pada prinsip mencari yang lebih dekat pada ajaran Rasulullah SAW melalui analisis mendalam terhadap dalil-dalil sholat yang diajarkan.
Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap
Bacaan sholat Muhammadiyah meliputi seluruh rangkaian bacaan mulai dari niat, takbiratul ihram, hingga salam. Dalam sholat Muhammadiyah, setiap bacaan seperti doa iftitah, ruku', sujud, tasyahud awal, dan tasyahud akhir disusun berdasarkan dalil yang kuat dan diamalkan Rasulullah SAW.
Berikut adalah bacaan sholat Muhammadiyah yang dilengkapi dengan teks Arab, Latin, dan terjemahan artinya untuk mempermudah pemahaman dan kekhusyukan yang dilansir dari laman Suara Muhammadiyah.
1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat bagi yang Mampu
Berdiri tegak menghadap kiblat adalah rukun pertama yang harus dipenuhi dalam melaksanakan sholat. Bagi yang mampu, posisi ini dilakukan dengan lurus, menatap arah kiblat, dan berniat ikhlas karena Allah SWT. Kewajiban ini adalah syarat utama yang menandakan kesiapan seorang Muslim dalam memulai ibadah sholat.
2. Niat di Dalam Hati dan Melakukan Takbiratul Ihram
Niat adalah langkah penting yang harus dilakukan sebelum memulai sholat. Sebagaimana hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa segala amal bergantung pada niatnya.
Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya (sahnya) amal itu tergantung kepada niat'' (HR. Bukhori dan Muslim)
Setelah berniat ikhlas karena Allah SWT, seorang muslim melakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga sambil membaca "Allahu Akbar," yang menjadi tanda dimulainya sholat. Inilah salah satu rukun sholat yang harus dilakukan dengan khusyuk.
3. Membaca Doa Iftitah Muhammadiyah
Setelah melaksanakan takbiratul ihram, jemaah biasanya melanjutkan sholat dengan membaca doa iftitah. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ
Latinnya: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya: "Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin."
4. Membaca Surah Al-Fatihah Sesuai Al-Qur'an
Membaca surah Al-Fatihah saat melaksanakan sholat, hukumnya wajib dan harus sesuai dengan yang diajarkan dalam Al-Qur'an.
Bacaan ini dibaca pada setiap rakaat dalam sholat, seperti yang juga ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW bahwa sholat seseorang tidak sah jika tidak membaca surah Al-Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sah sholatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab (Fatihah)."
Hadits ini menjelaskan membaca Al-Fatihah adalah bagian penting dan tidak boleh diabaikan dalam setiap sholat yang dilakukan oleh seorang Muslim, sesuai dengan ketetapan hukum syariat Islam.
5. Melakukan Ruku' dengan Tuma'ninah Versi Muhammadiyah
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya melakukan ruku' dengan tuma'ninah. Rasulullah SAW bersabda, "kemudian, rukuklah dan thuma'ninahlah saat rukuk."
Tuma'ninah sendiri bermakna ketenangan dan kestabilan dalam gerakan ibadah, termasuk dalam ruku'. Dalam gerakan ruku', tubuh condong dengan punggung lurus, tangan diletakkan pada lutut, serta kepala sejajar dengan punggung.
Doa yang dianjurkan dalam ruku' adalah berikut:
سُبْحَانَكَ اللّهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهم اغْفِرْلِيْ
Latinnya: Subhaanakallaahumma rabbanaa wabihamdika Allaahummagh firlii
Artinya: "Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji Engkau, ya Allah, aku memohon ampun."
6. Berdiri I'tidal Setelah Ruku'
Dalam ajaran sholat, setelah selesai melakukan ruku', seorang Muslim disunnahkan untuk berdiri tegak atau yang dikenal dengan i'tidal. I'tidal dilakukan dengan cara mengangkat kedua tangan, seperti saat takbiratul ihram, dan membaca bacaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Adapun bacaan sholat Muhammadiyah melalui Himpunan Putusan Tarjih, merekomendasikan beberapa bacaan doa yang dapat diucapkan saat melakukan i'tidal ini.
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Latinnya: Sami'allaahu liman hamidah
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji Nya"
Setelah itu dilanjutkan membaca doa:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Latinnya: Rabbanaa wa lakal hamd
Artinya: "Ya Tuhanku, segala puji itu bagi engkau"
Ada pula pilihan bacaan yang lebih panjang untuk memperkaya makna dari i'tidal ini, yakni:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموتِ وَمِلْ ءُالْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Latinnya: Sami'allahu limah hamidah. Allahumma robbana lakal hamdu mil us samaa waa ti wa mil ul ardhi wa mil umaa syi'ta syai in ba'du"
Artinya: "Ya Allah, Tuhanku, bagiMu segala puji, sepenuh semua langit, sepenuh bumi, dan sepenuh semua apa yang Kau sukai dari sesuatu apapun."
Selain itu bacaan doa i'tidal versi lain yaitu,
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّناَ وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًافِيْهِ
Latinnya: Sami'allaahu liman hamidah. Rabbanaa wa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubaarokan fiih
Artinya: "Allah mendengar orang yang memujinya. Ya Tuhanku, bagi Mulah segala puji, pujian yang banyak, baik dan memberkati."
7. Bacaan Sujud Dua Kali dalam Satu Rakaat
Sujud adalah salah satu rukun penting dalam sholat yang dilakukan dengan cara meletakkan kedua lutut dan ujung kaki di tanah, kemudian diikuti dengan meletakkan kedua tangan, dahi, dan hidung di tanah. Dalam sujud, arahkan ujung jari kaki ke arah kiblat dan renggangkan tangan dari tubuh untuk menghindari kesan menyerupai posisi binatang.
Himpunan Putusan Tarjih memberikan beberapa bacaan doa Muhammadiyah yang dianjurkan saat sujud.
Salah satu bacaan yang diajarkan adalah:
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللهُمَّ اغْفِرْلِيْ
Latinnya: Subhaanakallah humma rabbanaa wa bihamdikallahummaghfirlii
Artinya: "Maha suci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji kepada Engkau, Ya Allah, aku memohon ampun."
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud adalah bagian dari rangkaian gerakan sholat yang dilakukan setelah sujud pertama. Dalam posisi ini, seseorang duduk dengan tenang, mengangkat kepala, dan bertakbir sebagai tanda perpindahan gerakan. Posisi duduk ini sangat dianjurkan untuk dilakukan dengan penuh khusyuk, tidak tergesa-gesa, serta dengan sikap tubuh yang tertib.
Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, disarankan membaca doa khusus saat duduk di antara dua sujud. Doa yang dianjurkan adalah:
اَللّهُمَ اغْفِرْلِيْ وارْحَمنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
Latinnya: Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku dan berikanlah rezeki kepadaku"
9. Membaca Doa Tasayhud Akhir Sesuai Muhammadiyah
Himpunan Putusan Tarjih memberikan beberapa bacaan doa Muhammadiyah yang dianjurkan saat tasayhud akhir.
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Latinnya: Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu'alainaa wa'ala'ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan 'abduhu warosuuluh.
Artinya: "Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya."
10. Membaca Sholawat Nabi
Bacaan sholawat yang dianjurkan versi Muhammadiyah adalah:
للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latinnya: Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa baarokta 'ala Ibrohim wa 'ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.
Artinya: "Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."
Setelah membaca sholawat, jamaah Muhammadiyah juga dianjurkan untuk memohon perlindungan dari berbagai fitnah dan cobaan di dunia maupun akhirat dengan doa berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Latinnya: Allaahumma inni a'uudzubika min 'adzaabil qabri wa min 'adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal."
11. Mengucapkan Salam
Salam adalah penutup dari rangkaian ibadah sholat yang menandakan selesainya ibadah tersebut. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kunci pembuka sholat adalah wudhu, dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam.
Salam ini diucapkan setelah semua rukun sholat selesai dilakukan. Adapun bacaan sholat Muhammadiyah melalui Himpunan Putusan Tarjih, mengajarkan dua bentuk bacaan salam yang bisa diucapkan.
Ke kanan : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Latinnya: Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah atas kalian."
Ke kiri : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Latinnya: Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah atas kalian."
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos