Di bulan Ramadan yang penuh kemuliaan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan berbagai amalan ibadah, salah satunya adalah sholat Tarawih. Ibadah sunnah ini merupakan ciri khas Ramadan yang dilakukan setelah salat Isya, baik secara berjamaah maupun sendiri.
Sholat Tarawih memiliki keutamaan besar, seperti diampuninya dosa-dosa yang telah lalu bagi yang menjalankannya dengan iman dan penuh harap kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami tata cara sholat Tarawih agar dapat mengamalkannya dengan benar dan meraih keutamaan yang dijanjikan.
Waktu Sholat Tarawih
Dalam buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar, Neni Nuraeni menjelaskan bahwa sholat Tarawih dapat dilaksanakan setelah sholat Isya dan berlangsung hingga menjelang waktu Subuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan umat Islam mengerjakannya segera setelah sholat Isya tanpa jeda yang lama, karena lebih memilih melaksanakannya di awal malam, terutama saat berjamaah di masjid.
Niat Sholat Tarawih
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sholat Tarawih bisa dilaksanakan secara sendiri (munfarid) maupun berjamaah di masjid atau rumah. Dikutip dari buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, berikut ini adalah niat sholat Tarawih sendiri dan berjamaah.
Niat Sholat Tarawih Sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi taâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala."
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا الِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi taâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala."
Jumlah Rakaat Tarawih
Menurut buku Fiqh Praktis karya Muhammad Bagir, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih. Sebagian berpendapat bahwa sholat ini terdiri dari delapan rakaat, ditambah tiga rakaat sholat Witir, sebagaimana kebiasaan Rasulullah SAW.
Berdasarkan riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah melaksanakan sholat sunnah malam lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di bulan lainnya.
Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa sholat Tarawih dianjurkan sebanyak 20 rakaat, ditambah tiga rakaat Witir. Pandangan ini merujuk pada riwayat Tirmidzi yang menyatakan bahwa pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, kaum Muslimin melaksanakan sholat Tarawih dengan 20 rakaat.
Mayoritas ahli fiqih, termasuk ulama dari mazhab Hanafiyah, Hanbaliyah, dan Syafi'iyah, juga mengikuti pendapat ini.
Jumlah rakaat sholat Tarawih, baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, sama-sama memiliki dasar yang kuat dalam riwayat dan pendapat ulama. Oleh karena itu, kita bisa memilih untuk meyakini salah satunya atau mengikuti kebiasaan sholat Tarawih yang berlaku di tempat atau masjid masing-masing.
Tata Cara Sholat Tarawih
Dalam buku Shalat Sunnah: Hikmah dan Tuntunan Praktis karya Nasrul Umam Syafi'i & Lukman Hakim, dijelaskan bahwa meskipun sholat Tarawih memiliki banyak rakaat, pelaksanaannya dilakukan setiap dua rakaat dengan satu salam.
Berikut ini adalah tata cara sholat Tarawih:
- Memulai dengan niat dalam hati (bacaan niat terdapat pada penjelasan di bawah).
- Melakukan takbiratul ihram dengan mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca surat lain dari Al-Qur'an.
- Melakukan rukuk dengan tuma'ninah sambil membaca doa rukuk.
- Berdiri kembali dalam posisi i'tidal dengan tuma'ninah dan membaca doa.
- Melakukan sujud pertama dengan tuma'ninah serta membaca doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah dan membaca doa.
- Melakukan sujud kedua dengan tuma'ninah serta membaca doa.
- Berdiri kembali untuk memulai rakaat kedua.
- Pada rakaat kedua, melaksanakan gerakan yang sama mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Duduk untuk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud.
- Mengakhiri sholat dengan salam, menoleh ke kanan dan kiri sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh".
- Lakukan tata cara yang sama hingga 8 atau 20 rakaat.
Baca juga: Bacaan Bilal Tarawih 8 Rakaat 3 Witir |
Doa setelah Tarawih
Untuk menyempurnakan ibadah Tarawih, kita dapat membaca doa setelahnya yang dikenal sebagai Doa Kamilin. Dikutip dari Buku Pintar Shalat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, berikut ini adalah bacaan doa setelah Tarawih atau doa kamilin.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالإيْمَانِ كَامِلِيْن وَلِلفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنِ وَلِلصَّلاةِ حَافِظِيْنِ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْن وَلَمِا عِنْدَكَ طَالِبِيْنِ وَلِعَفْوكَ رَاجِيْنِ وَبِالْهُدَي مُتَمَسِّكِين وَعَن اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنِ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْن وَفِي الآخِرَةِ رَاغِيين وبالقضَاءِ رَاضِينِ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنِ وَعَلي البَلَاءِ صَابِريْن وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنِ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنِ وَإِلَى الجَنَّةِ دَاخِلِيْن وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنِ وَعَلَى سَرِيْرِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنِ وَمِنْ حُوْرٍ عِينٍ مُتَزَوِّحِينِ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاج مُتَلبِّسِيْن وَمِنْ طَعَامِ الجَنَّةِ آكِلِينِ وَمِنْ لَّبَن وَعَسَلٍ مُصَفًّى شاريين بأكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مَعَ الَّذِي أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّين وَالصَّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّالِحِيْن وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بالله عَلِيْمًا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي لَيْلَةِ هَذا الشَّهْرِ الشَّرِيفَةِ المُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ المَقْبُوْلِيْن وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينِ
Arab latin: Allâhummaj'al bil îmâni kâmilîn walilfarâidhi muaddîn walishshalâti hâfidzîn walizzakâti fâ'ilîn walimâ 'indaka thâlibîn wali'afwika râjîn wabil hudâ mutamassikîn wa 'anillaghwi muʼridhîn wafid-dunyâ zâhidîn wafîl âkhirati râghibîn wa bil gadhâ'i râdhîn walin-na'mâ'i syâkirîn wa 'alâl balâ'i shâbirîn watahta liwâ'i sayyidinâ Muhammadin shallallahu 'alayhi wa sallama yawmal qiyâmati sâirin wailâlhawdhi wâridîn wailâl-jannati dâkhilîn waminan-nâri nâjîn wa 'alâ sarîr al-karâmati qâ'idîn wamin hûrin 'în mutazawwijîn wamin sundusin wastabraqin wadîbâjin mutalabbisin wa min tha'âmil jannati âkilîn wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn bi akwâbin wa abârîqa wa kaʼsin min maʼîn ma'alladzî an'amta 'alayhim minannabiyyîn wash-shiddîqîn wasy-syuhâdâ' wash-shâlihîn wa hasuna ulâ'ika rafîqan dzâlikal fadhlu minallâhi wakafâ billâhi 'alîma. Allâhummaj'alnâ fîlaylati hâdzasyahr syarîfatil mubârakati min al-syu'âdâ'il maqbûlîn wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn washallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihi washahbihi ajma'în birahmatika ya ar-hamar-râhimîn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami manusia yang senantiasa menyempurnakan iman kami, melaksanakan perintah menjalankan kewajiban-Mu, menjalankan salat, menunaikan zakat, memohon serta mengharap ampunan-Mu, yang berpegang teguh kepada petunjuk (yang Kau berikan), meninggalkan kemungkaran, hidup dengan sederhana di dunia, mengharap surga di akhirat, berpasrah pada takdir, bersyukur pada nikmat dan bersabar atas cobaan di bawah bendera syariat Muhammad SAW pada hari kiamat. Dari ajarannya kami datang, ke surga kami menuju, dan juga kami selamat dari api neraka. Kami duduk di atas kain sutra kemuliaan, kami menikahi bidadari yang cantik dan jelita. Kami memakai pakaian yang terbuat dari permadani, sutra, dan perhiasan mewah lainnya. Kami makan dari masakan yang telah tersedia di surga. Kami meminum madu dan susu dengan menggunakan gelas mewah bersama para nabi, orang jujur, syuhada, orang saleh, dan mereka akan menjadi teman setia di surga kelak. Demikianlah keutamaan dari Allah. Allah Maha Mengetahui atas segala yang dilakukan oleh hamba-Nya. Ya Rabb, jadikan kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini sebagai orang-orang yang senantiasa bahagia dan engkau ampuni. Serta janganlah masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersedih dan tertolak. Kami senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat-sahabatnya secara keseluruhan dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari yang penyayang."
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos