ֱ

Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS: Bukti Jin Tidak Mengetahui Hal Ghaib

Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS: Bukti Jin Tidak Mengetahui Hal Ghaib

Indah Fitrah - detikHikmah
Selasa, 22 Apr 2025 05:00 WIB
Silhouette muslim dua to Allah over mosque sunset background
Ilustrasi Nabi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan keistimewaan Nabi Sulaiman AS sebagai seorang nabi dan raja yang diberi kekuasaan luar biasa. Salah satu ayat yang menggambarkan hal ini terdapat dalam Surah An-Naml ayat 17.

Allah SWT berfirman,

وَحُشِرَ لِسُلَيْمٰنَ جُنُوْدُهٗ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Untuk Sulaiman dikumpulkanlah bala tentara dari (kalangan) jin, manusia, dan burung, lalu mereka diatur dengan tertib."

Ayat ini menunjukkan bagaimana Nabi Sulaiman AS memimpin pasukan besar yang terdiri dari manusia, jin, dan burung. Kekuasaan ini begitu luas. Namun, di balik semua itu, Allah SWT ingin menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang bisa mengetahui hal ghaib, termasuk jin.

ADVERTISEMENT

Wafatnya Nabi Sulaiman yang Tidak Diketahui oleh Jin

Dikutip dari buku Kumpulan Kisah Teladan susunan Prof Hasballah Thaib dan Zamakhsyari Hasballah Ph.D, kisah ini bermula ketika Nabi Sulaiman AS masuk ke mihrabnya yang berada di tempat tinggi untuk beribadah. Beliau berdiri sambil bersandar pada tongkatnya, tenggelam dalam dzikir. Di saat itulah, malaikat maut mencabut nyawanya.

Tubuh beliau tidak langsung jatuh, karena tetap disangga oleh tongkat tersebut. Para jin yang berada di sekitarnya tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman AS telah wafat. Mereka mengira beliau masih hidup dan terus menjalankan tugasnya seperti biasa.

Waktu pun berlalu, tongkat Nabi Sulaiman AS perlahan dimakan rayap hingga akhirnya rapuh. Saat tongkat itu patah, tubuh Nabi Sulaiman AS jatuh tersungkur ke tanah. Barulah saat itu para jin dan manusia menyadari bahwa beliau telah lama wafat.

Berita wafatnya Nabi Sulaiman AS menyebar dengan cepat. Manusia berdatangan, burung-burung tampak berputar di angkasa, dan hewan-hewan pun terlihat murung. Semua bersedih atas kepergian seorang nabi yang mulia. Dalam beberapa riwayat disebutkan, burung-burung menangis karena merasa kehilangan satu-satunya manusia yang mampu memahami bahasa mereka.

Kepergian beliau menjadi momen yang membekas bagi seluruh makhluk. Tidak ada lagi yang mampu berbicara dengan burung seperti beliau. Tidak ada lagi pemimpin seadil dan sebijak itu yang dihormati oleh manusia, jin, dan hewan sekaligus.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi manusia, agar tidak mudah mempercayai anggapan bahwa ada makhluk selain Allah yang mampu menyingkap perkara ghaib. Segala pengetahuan, kekuasaan, dan kehidupan sendiri, semuanya ada di bawah kehendak-Nya.




(inf/kri)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
detikHot
Wolipop
detikOto
detikNews
detikHealth
detikTravel
detikFood
Hide Ads