Fathimah az-Zahra adalah putri keempat Rasulullah SAW dengan istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid (Siti Khadijah). Ia menjadi junjungan para wanita penghuni surga.
Disebutkan dalam Nisa' Haula ar-Rasul karya Bassam Muhammad Hamami yang diterjemahkan oleh Kaserun AR Rahman, menurut Ibnu Hajar, Fathimah lahir ketika Rasulullah SAW genap berumur 35 tahun, sedangkan Ja'far bin Sulaiman menyebut ia lahir ketika Rasulullah SAW berusia 41 tahun.
Kelahiran Fathimah bertepatan dengan tahun-tahun menjelang pengangkatan Muhammad sebagai Rasulullah SAW. Kebahagiaan Rasulullah SAW terpancar tatkala putrinya itu lahir. Beliau lantas memberinya nama Fathimah dengan julukan az-Zahra yang artinya 'yang selalu berseri'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tumbuh kembangnya, Fathimah mampu mengisi rumah Rasulullah SAW dengan kegembiraan dan kehidupan yang baik. Hatinya selalu awas dan kedua matanya selalu terbuka. Ia senantiasa berusaha meniru dan meneladani apa yang ia lihat dari lingkungan rumahnya.
Fathimah adalah wanita ahli ibadah yang suci. Ia disebut putri yang mirip dengan Rasulullah SAW dan yang paling melekat pada hati beliau. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat dari Aisyah RA, yang menuturkan bahwa dirinya pernah ditanya, "Siapakah manusia yang paling dicintai oleh Rasulullah?"
Aisyah RA menjawab, "Fathimah, dari kalangan wanita, sedangkan dari kalangan laki-laki adalah suami Fathimah."
Fathimah juga dikenal sebagai sosok yang tidak tertarik pada dunia dan segala perhiasannya. Ia paham betul akan keburukan dan bahaya dunia yang tersembunyi.
Kisah yang menyatakan bahwa Fathimah menjadi junjungan wanita penghuni surga diketahui dari percakapannya dengan Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, Rasulullah SAW bertanya kepadanya,
"Wahai putriku, tidakkah engkau ridha untuk menjadi junjungan di seluruh alam?"
Fathimah menjawab, "Wahai ayah, lantas di manakah (kedudukan) Maryam binti Imran?"
Rasulullah SAW menjawab, "Ia adalah junjungan wanita di alamnya dan engkau junjungan wanita di alammu. Demi Allah, aku telah menikahkanmu dengan seorang junjungan, baik di dunia maupun di akhirat."
Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Mengutip buku Biografi Ali bin Abi Thalib karya Prof Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ali bin Abi Thalib adalah anak paman Rasulullah SAW. Nasabnya bertemu dengan beliau pada kakeknya yang pertama, Abdul Muthalib bin Hasyim, yang memiliki anak bernama Abu Thalib, saudara laki-laki kandung Abdullah, bapak Nabi Muhammad SAW.
Sayyidina Ali adalah khalifah keempat sepeninggalan Rasulullah SAW yang juga menyandang gelar Amirul Mukminin.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos