Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan kembali bikin heboh. Kali ini bukan tentang kebijakannya di pemerintahan, tapi keputusannya loncat partai dari Partai NasDem ke Partai Golkar menuai sorotan.
Jauh sebelum memantapkan diri berganti seragam, Sahrul sebetulnya sudah menunjukan tanda-tanda ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. Tapi, waktu itu ia masih malu-malu dan tak terlalu mengumbar hasratnya yang ingin bergabung dengan Partai Golkar.
Meski sudah ditutup-tutupi, manuver Sahrul waktu itu tetap saja muncul ke publik. Bahkan saat fotonya yang berjaket Golkar menghebohkan jagat media sosial, Sahrul berkilah bahwa saat itu ia masih kader Partai NasDem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini rangkuman detikJabar mengenai manuver Sahrul Gunawan yang kini telah pindah partai.
Diusung Nasdem di Pilkada Bandung
Sahrul Gunawan mengawali karier politiknya saat digaet Partai NasDem untuk maju di Pilkada Kabupaten Bandung 2020. NasDem saat itu mengawinkan artis peran yang ngetop pada medio tahun 2000an tersebut dengan Dadang Supriatna dari PKB.
Dapat dukungan dari Partai Demokrat dan PKS, pasangan Dadang-Sahrul unggul di Pilkada Bandung dengan raihan 928.602 suara. Pasangan ini pun lalu dilantik pada April 2021.
Pecah Kongsi-Saling Sindir di Medsos
Mengarungi dunia baru di politik, Sahrul Gunawan ternyata masih perlu belajar banyak hal. Ia pun terindikasi telah pecah kongsi dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna usai curhatannya viral di media sosial. Padahal, Sahrul baru saja dilantik sekitar tiga bulan menjadi wakil bupati.
Hubungan Sahrul dengan Dadang terlihat makin renggang usai ia tak hadir dalam rapat evaluasi 99 hari kerja. Sahrul saat itu juga jarang terlihat di Pemkab Bandung usai curhatannya viral di media sosial.
Menilik sisi lain, Dadang memang merupakan politisi PKB. Tapi sebelum masuk ke partai tersebut, ia merupakan mantan kader senior Partai Golkar yang memulai karir politiknya dari DPRD Kabupaten Bandung periode 2014-2019.
Setelah sekian hari disebut bak anak ABG yang putus cinta, Dadang-Sahrul akhirnya muncul bersama-sama. Dadang-Sahrul tampil bareng saat membuka acara di Gedung Moch Toha Soreang, lengkap dengan setelan jas yang serba hitam.
"Saya awalnya berpikir dan menganalogikan kepala perangkat daerah sebagai manajer di sebuah perusahaan, yang mengatur suatu bidang. Tapi ternyata setelah saya mendalami, ternyata lebih dari itu. Itulah seni manajemen pemerintahan, seni koordinasi, seni pengawasan," ucapnya.
"Apa yang telah saya lewati beberapa saat ke belakang, juga merupakan bagian dari seni. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya menyampaikan permohonan maaf, dan saya menganggap ini adalah bagian dari proses pendewasaan saya dalam dunia pemerintahan," tutur Sahrul.
Tampil Berjaket Golkar
Keinginan Sahrul Gunawan bergabung dengan Partai Golkar sebetulnya sudah terlihat sejak lama. Hal itu makin diperkuat saat foto-fotonya berjaket Partai Golkar beredar di media sosial. Kala itu, Sahrul hadir dalam pelantikan DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Januari 2022.
Kontroversi Sahrul pun membuat Partai NasDem meradang. DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung bahkan meminta DPW untuk memecat Sahrul Gunawan dari status keanggotaan partai, usai foto-fotonya berjaket Golkar viral di medsos.
"Kita sudah minta DPW mengambil sikap memberhentikan kader tersebut," kata Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung Agus Yasmin.
Tapi lagi-lagi, Sahrul masih malu-malu mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Golkar. Saat mendapat kritik karena memakai jaket partai berlambang beringin pun, Sahrul menegaskan bahwa ia masih jadi kader Partai NasDem.
"Sampai saat ini, saya belum pernah mengajukan surat pengunduran diri ke Partai NasDem, saya NasDem, diusung Partai NasDem," ucap Sahrul saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/1/2022).
Diam-diam Menghadap Ketum Golkar
Langkah akrobatik Sahrul Gunawan masih terus berlanjut. Pada Maret 2021, ia diam-diam menghadap ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dengan dalih untuk bersilaturahmi.
"Komunikasi bisa dilakukan dengan siapa saja, dan untuk saya sendiri sebetulnya ketika saya berada di birokrasi saya ingin melepaskan segala macam atribut, yang menghambat proses saya bekerja, sebagai pendamping beliau (Dadang Supriatna)," ujar Sahrul, Rabu (9/3/2022).
Sahrul menuturkan dengan adanya pertemuan tersebut, diharapkan bisa memacu kinerjanya sebagai Wakil Bupati Bandung. Dengan itu, pihaknya membutuhkan dukungan dari sisi birokrasi.
"Harapan saya agar bisa memaksimalkan tupoksi saya sebagai Wakil Bupati yang memang jelas ya di dalam tugas dan kewenangan dari pelimpahan tugas Bupati ke Wakil Bupati baik di bidang sosial, kemanusiaan, pariwisata, sehingga saya bisa lebih punya peranan. Tentu saya butuh satu support tidak hanya dari sisi birokrasinya tapi juga dari sisi politik," ucapnya.
Buka Peluang Gabung Golkar
Setelah menghadap Airlangga, Sahrul Gunawan pun membuka peluang bergabung dengan Partai Golkar. Meski masih malu-malu mengakuinya, Sahrul saat itu mengisyaratkan ingin bergabung dengan Partai Golkar.
"Dari beberapa pihak yang saya jalin komunikasi, bisa saja, saya suatu saat nanti berada di partai beliau (Airlangga Hartarto). Tapi sekarang saya berjalan saja dulu," kata Sahrul.
Sahrul menegaskan saat ini ada kemungkinan berpindah partai politik dari partai NasDem menuju Partai Golkar. Menurutnya, politik merupakan sifatnya dinamis.
"Kemungkinan itu ada (pindah partai), karena politik itu dinamis, saya yang enggak punya background politik jadi harus lebih open mengikuti pola yang ada dengan dinamisnya itu," ujar Sahrul.
Umumkan Gabung Golkar
Setelah pertemuan itu, Sahrul akhirnya tak malu-malu lagi mengumumkan dirinya bergabung dengan Partai Golkar. Artis peran yang dikenal pada medio tahun 2000-an ini menyatakan resmi berpisah dengan Partai NasDem yang mengusungnya pada Pilkada 2020 untuk bergabung dengan Partai Golkar.
"Berkaitan dengan ramainya berita baik dalam media sosial maupun media pribadi yang beredar berkaitan atas bergabungnya saya di Partai Golkar, maka dengan ini saya sampaikan bahwa hal tersebut benar adanya," kata Sahrul dalam rilis yang diterima detikJabar, Kamis (17/3/2022).
Sahrul beralasan memilih mundur dari Partai NasDem karena belum bisa menjadi kader terbaik partai besutan Surya Paloh tersebut. Ia mengaku banyak menemukan kendala di dalam pemerintahan kala masih berseragam Partai NasDem.
"Diri saya terkadang merasa jatuh ke dalam pemikiran atas refleksi jabatan serta amanah yang saya emban di mana saya merasa belum mampu menjadi kader terbaik Nasdem dengan semangat restorasinya. Saya masih banyak menemukan kendala baik itu pemikiran yang segar maupun tindakan yang seharusnya saya lakukan sebagai manusia biasa yang hari ini berada di dalam sistem pemerintahan," ucap Sahrul dalam rilis yang diterima detikJabar, Jumat (18/3/2022).
Saat masih berseragam NasDem, Sahrul mengaku gagal mengemban amanah partai dengan statusnya sebagai Wakil Bupati Bandung. Padahal menurutnya, Partai NasDem memiliki visi perubahan sesuai jargon 'Restorasi'nya selama ini.
"Begitu banyak hal bodoh dan ketidaktahuan yang saya alami ketika saya menghadapi tantangan-tantangan permasalahan dalam rangka menjawab sebuah proses perubahan di Kabupaten Bandung. Tentunya ini adalah bentuk kegagalan saya sebagai seorang kader Partai NasDem dalam rangka memperjuangkan perubahan," tutur Sahrul.
Ucap Salam Perpisahan dengan NasDem
Dalam kesempatan tersebut, Sahrul Gunawan mengucapkan perpisahan kepada Partai NasDem yang telah mengusungnya di Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Ia mengucapkan terima kasih kepada partai besutan Surya Paloh tersebut.
"Setelah saya beristikharah dan berpikir dengan matang, serta berharap ridho dan izin Allah SWT, maka dengan ini saya putuskan untuk mengundurkan dari segala bentuk keterikatan politik, kepartaian maupun sebagai kader Partai NasDem," ujar Sahrul Gunawan.
Dia menyampaikan terima kasih serta mengucapkan perpisahan ke Partai NasDem telah mengusungnya di Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Sahrul resmi mengambil sikap mengundurkan diri dari Partai NasDem.
"Saya ucapkan beribu terima kasih atas pengalaman, pendidikan, serta perjuangan yang telah Partai NasDem berikan untuk diri saya. Secara khusus saya berdoa semoga Partai NasDem yang telah berusia 10 Tahun ini tetap menjadi garda terdepan dalam bergerak serta berjuang menuju perubahan dengan semangat restorasinya," ucapnya.
"Saya juga memohon maaf apabila keputusan yang saya ambil ini adalah sebuah keputusan yang mencederai atau bahkan melukai hati kawan-kawan juga kakak-kakak yang telah sama sama berjuang serta bersilaturahmi dalam wadah Partai NasDem. Karena makna silaturahmi tentu tidaklah harus selalu terkotasi oleh platform politik apapun," ujar Sahrul Gunawan.
(ral/bbn)