·ÉËÙÖ±²¥

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang mencatat ada tiga kasus orang yang terkena gigitan ular berbisa sepanjang tahun 2022 hingga Agustus 2023. Satu orang diantaranya meninggal dunia.

Satu orang di antaranya warga Kecamatan Paseh yang selamat setelah dipatuk jenis ular king cobra. Kemudian satu orang warga Kecamatan Tomo yang juga selamat setelah terkena gigitan ular hijau.

Sementara yang meninggal dunia yakni yang baru-baru ini terjadi atau yang menimpa Rosandi Maulana (63), warga Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua. Rosandi meninggal dunia usai terkena gigitan ular jenis king cobra.

Sekretaris Dinkes Sumedang dr Reny K Anton menjelaskan, bagi yang terkena gigitan ular berbisa sebaiknya segera lakukan tindakan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan). Lalu bersegera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

"Salah satu tindakan pertama yaitu beri spalk untuk mengistirahatkan bagian yang digigit lalu segera bawa ke fasilitas kesehatan," ungkap Reny kepada detikJabar, Selasa (22/8/2023).

Reny melanjutkan, korban yang terkena gigitan ular sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak.

"Korban jangan terlalu banyak bergerak, makanya fiksasi dengan spalk," terangnya.

Reaksi bisa ular dalam tubuh manusia, dikatakan Reny, tergantung dari jenis ular serta kondisi keadaan tubuh dari sang korban.

"Jadi tergantung jenis bisa ular dan keadaan tubuh pasien, bisa cepat dalam hitungan menit atau sampai jam," paparnya.

Itu pulalah kenapa orang yang terkena gigitan ular sebaiknya bersegera dibawa ke tempat fasiltas kesehatan terdekat.

Berita sebelumnya, Seorang pawang ular di Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang meninggal usai dipatuk king kobra. Korban terkena patukan king kobra saat mempertunjukkan seni ular dalam sebuah acara peringatan HUT ke-78 RI.

Korban diketahui bernama Rosandi Maulana (63) atau dikenal juga dengan julukan Bah Kobra. Kejadiannya sendiri terjadi di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang pada Jumat (18/8/2023) malam.