·ÉËÙÖ±²¥

Penjelasan BMKG Soal Petir Sambar Pesepakbola Walau Tak Ada Hujan

Penjelasan BMKG Soal Petir Sambar Pesepakbola Walau Tak Ada Hujan

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 12 Feb 2024 15:56 WIB
Seorang pria sedang bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Pria berusia 30 tahunan asal Subang ini tewas seketika akibat tersambar petir.
Seorang pria sedang bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Pria berusia 30 tahunan asal Subang ini tewas seketika akibat tersambar petir. (Foto: 20Detik)
Bandung -

Peristiwa mengerikan terjadi di Stadion Siliwangi, Kota Bandung pada Sabtu (10/2/2024) kemarin. Seorang pria asal Kabupaten Subang bernama Septian Raharja (34) tewas dengan luka bakar usai tersambar petir saat sedang bermain sepakbola.

Insiden mengerikan itu terjadi secara tiba-tiba. Saat kejadian, cuaca disebutkan sedang cerah dan tiba-tiba terjadi sambaran petir yang mengenai Septian dan membuat tubuhnya langsung terkapar dengan luka bakar dan dinyatakan meninggal dunia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, berdasarkan rekaman foto satelit Himawari pada tanggal 10 Februari 2024 pukul 16:10 WIB, terjadi pertumbuhan awan yang dapat menimbulkan terjadinya hujan disertai petir di sekitar Stadion Siliwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya memang pada saat sebelum kejadian memang sudah teramati petir. Jadi ada kejadian petir yang tidak disertai turunnya hujan. Sumber petir itu kan dari awan Cb ya, yang memang sebagai dasar terbentuknya petir," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Virga Librian saat dikonfirmasi, Senin (12/2/2024).

Virga menyebut, munculnya petir tanpa hujan merupakan fenomena normal yang biasa terjadi. Sebab saat itu, awan Cb yang jadi sumber terbentuknya petir sudah muncul di atas kawasan Stadion Siliwangi.

ADVERTISEMENT

Namun dia mengungkapkan ada hal lain yang menyebabkan petir kemudian menyambar ke tanah atau disebut cloud to ground hingga kemudian mengenai Septian yang saat kejadian tengah berdiri di atas lapangan.

"Sebenarnya normal ya, itu kan aktivitas normal karena adanya awan petir juga, karena ada beda potensial di awan dan bisa terjadi cloud to ground, jadi menyambar ke tanah," jelasnya.

"Biasanya kalau grounding dia baik akan dinetralkan ke bumi. Pada saat itu mungkin ada hal lain yang menyebabkan dia dari grounding itu langsung loncat ke pemain, mungkin ada hal lain. Kita gak bisa tentukan juga tapi," imbuhnya.

Dalam analisanya, BMKG menyatakan terjadi sambaran petir pada pukul 16.17 WIB di sekitar Stadion Siliwangi. Petir yang menyambar disebutkan memiliki jarak kurang lebih 298m dari lokasi kejadian.

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada ketika muncul awan Cb atau bisa dikenali dengan awan mendung berwarna hitam. Virga menuturkan masyarakat untuk menghindari tempat terbuka dan berlindung di bawah pohon saat petir terjadi.

"Misalnya kalau sudah muncul awan petir jangan berada di luar bangunan atau di lapangan terbuka. Petir akan mudah menyambar ke tempat terbuka seperti sawah, lapangan atau kolam renang, jangan berlindung di bawah pohon dan lain sebagainya," tutup Virga.

(bba/yum)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
detikHealth
detikHot
detikNews
detikInet
detikOto
Sepakbola
Sepakbola

Hide Ads