Islam mengajarkan manusia dalam menjalani berbagai aktivitasnya termasuk untuk hal kecil seperti ketika buang hajat. Terdapat adab-adab buang hajat yang bisa diamalkan Muslim.
Buang hajat atau buang air tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Salah satunya Rasulullah SAW meengajarkan agar umatnya tidak lupa membaca doa sebelum dan setelah masuk kamar mandi karena merupakan tempat favorit jin dan setan.
Selain itu adab buang hajat menyangkut kebersihan karena dalam Islam menjaga kebersihan sangat disukai Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi)
Dilansir detikHikmah, berikut adab-adab buang hajat sebagaimana dikutip dari buku Pelajaran Adab Islam oleh Suhendri M Sos dan Ahmad Syukri SPd I.
5 Adab Buang Hajat dalam Islam
1. Tidak Menghadap Kiblat atau Membelakanginya
Ketika buang hajat, jangan menghadap ke kiblat dan tidak pula membelakanginya. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya," (HR Bukhari dan Muslim).
2. Jangan Buang Hajat di Jalan dan Tempat yang Selalu Disinggahi
Nabi Muhammad SAW melarang umatnya membuang hajat di tempat yang sering dilalui oleh orang-orang, berikut sabdanya.
"Hati-hatilah dengan al la'nain (orang yang dilaknat oleh manusia)!" Para sahabatnya lantas bertanya, "Siapa itu al la'nain wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia," (HR Muslim).
3. Tidak Buang Hajat di Air yang Tergenang
Adab buang hajat lainnya ialah tidak buang air di tempat yang airnya tergenang. Hal tersebut sesuai dengan hadits Jabir bin 'Abdillah, beliau berkata:
"Rasulullah melarang kencing di air tergenang," (HR Muslim).
4. Buang Hajat di Tempat Tertutup
Membuang hajat di tempat tertutup diajarkan oleh Rasulullah agar tidak terlihat oleh manusia lain. Dari Jabir bin 'Abdillah RA, beliau berkata:
"Kami pernah keluar bersama Rasulullah SAW ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan terlihat,"
5. Larangan Memegang Kemaluan dengan Tangan Kanan
Selanjutnya ialah dilarang memegang kemaluan dengan tangan kanan saat buang air. Mengutip dari buku Fiqih Ibadah tulisan Wismanto Abu Hasan, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanan, jangan beristinja dengan tangan kanan dan jangan bernafas dalam gelas saat minum," (HR Bukhari).
Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.
(aeb/iqk)