Cekcok antara pengamen dan sopir angkot di Bandung yang sempat viral berakhir. Baik pengamen maupun sopir angkot sepakat untuk berdamai.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini viral cekcok antara pengamen dan sopir angkot di dalam sebuah angkot. Belakangan diketahui, peristiwa itu terjadi di sebuah angkot trayek Cicaheum-Cileunyi.
Pengamen tersebut nampak mengenakan pakaian berwarna hijau muda, mengenakan topi hitam, sambil membawa gitar. Dia terus mengancam sopir angkot tersebut sambil ngeluarkan kata-kata kasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang yang mengalami keresahan terus merekam aksi yang dilakukan pengamen tersebut. Bahkan penumpang tersebut meminta pengamen berhenti melakukan aksinya.
Pengamen tersebut langsung turun dan masih mengancam sopir angkot dari luar. Pengamen tersebut nampak memukul bagian pintu angkot.
Pengamen tersebut sempat membuka pintu depan angkot. Bahkan pengamen tersebut sempat ingin menghampiri sopir angkot. Namun sempat dilerai oleh warga yang ada di lokasi.
Setelah beberapa hari, pertikaian tersebut diselesaikan lewat jalur perdamaian. Keduanya berdamai di hadapan polisi.
"Saya Martinus. Ingin meminta izin mohon maaf kepada bapak Oman selaku sopir angkot Cicaheum - Cileunyi. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat yang sudah saya resahkan," ujar Martinus pengamen tersebut dalam video yang diterima detikJabar, Senin (9/12/2024).
Dalam video tersebut, sang pengamen yang bernama Martinus tersebut berjanji tidak akan melakukan aksi serupa dikemudian hari. Jika nanti terjadi, dirinya bersedia dihukum seberat-beratnya.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Jika saya mengulangi kesalahan yang sama, saya akan menerima hukuman yang sudah ditentukan," katanya.
Dalam video tersebut nampak ada kedua pihak yang sempat cekcok. Kemudian perdamaian tersebut ditengahi oleh polisi dan beberapa masyarakat lainnya.
"Iya saya Pak Oman. Saya sudah memaafkan Martinus yang mempunyai kesalahan sama saya. Saya meminta kalau dia melakukan kesalahan yang sama, saya akan melaporkan kepada pihak yang berwajib," kata Oman, sopir angkot jurusan Cicaheum - Cileunyi.
Sementara itu, Kapolsek Cileunyi Kompol Rizal Adam membenarkan keduanya telah berdamai di Mapolsek Cileunyi. Bahkan keduanya telah saling memaafkan.
"Kasus ini sudah kami pertemukan kedua belah pihak dan sudah saling memaafkan," ujar Rizal, kepada detikJabar.
Rizal menjelaskan pengamen tersebut tidak terpengaruh minuman keras saat melakukan aksinya. Hal tersebut diketahui setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan.
"Iya pengamen tersebut tidak dalam pengaruh alkohol saat kejadian," katanya.
Pihaknya mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Cikalang, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 5 Desember 2024 lalu. Hal tersebut bermula saat sang pengamen naik angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi.
"Setelah selesai mengamen di dalam angkot, pengamen tersebut meminta izin untuk menumpang hingga ke daerah Cikalang, Cileunyi," kata Rizal.
Menurutnya dalam perjalanan tersebut sopir angkot mengendarai dengan kecepatan tinggi. Sehingga membuat sang pengamen marah dan langsung mengeluarkan kata-kata kasar kepada sopir angkot.
"Sopir pun merespons dengan mengatakan, 'Lain kitu, urang oge neangan duit' (Bukan begitu, saya juga sedang mencari uang atau nafkah)," bebernya.
Adanya perkataan tersebut kembali memancing sang pengamen naik pitam. Akhirnya sang pengamen kembali memaki sopir angkot dan sempat terjadi adu mulut antara keduanya.
"Ucapan sopir ini memancing emosi pengamen, sehingga terjadi adu mulut antara keduanya," ungkapnya.
Rizal menambahkan akan terus memantau dan menindaklanjuti kasus tersebut ntuk memastikan situasi tetap kondusif.
"Kami mengajak masyarakat untuk selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Mari kita jaga keamanan dan kenyamanan bersama di lingkungan kita," pungkasnya.
(dir/dir)