Pemkot Bandung berhasil meraih predikat tertinggi dalam penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Selain itu, Pemkot Bandung juga mendapat predikat memuaskan pada indeks penilaian smart city atau kota cerdas.
Penilaian SPBE diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia melalui surat Nomor 663 Tahun 2024 tentang Hasil Evaluasi Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam lampiran hasil evaluasi SPBE pada 615 instansi pusat dan pemerintah daerah tahun 2024, Kota Bandung mendapat nilai tertinggi yakni 4,59 dan predikat memuaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SPBE sendiri bukan hanya sekedar penggunaan aplikasi atau sistem informasi dalam pengerjaan operasional kegiatan keseharian pemerintahan. Lebih dari itu, SPBE meliputi beberapa domain antara lain Domain Kegiatan Pemerintahan, Teknologi dan Informasi serta Layanan.
Sedangkan dari hasil evaluasi implementasi kota cerdas (smart city) tahap II tahun 2024 pada 125 Kota/Kabupaten yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kota Bandung mendapat nilai indeks 3,93.
Menurut dokumen Hasil Evaluasi Implementasi Kota Cerdas (Smart City) Tahap II Tahun 2024, Hari S. Noegroho dari Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia menyebut kemampuan pembiayaan bukan menjadi kendala bagi Kota Bandung dalam pengembangan SCterapanProject Management untuk menyatukan program antar OPD.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa tata kelola Pemerintahan di Kota Bandung mampu mengolah kegiatan antar OPD secara tertib dan benar," ujarnya.
Sementara Harya Damar Widiputra dari Perbanas Institute mengatakan, kekuatan Kota Bandung dalam pembangunan smart city terletak pada posisinya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dengan ekosistem inovasi dan teknologi yang sangat berkembang.
"Bandung dikenal sebagai pusat pendidikan dan memiliki banyak universitas serta pusat riset yang aktif, menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif. Selain itu, Bandung memiliki budaya kewirausahaan yang kuat dan komunitas teknologi yang aktif, seperti komunitas startup dan pengembang aplikasi, yang dapat mendukung percepatan implementasi solusi smart city," katanya.
"Pemerintah kota juga telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengadopsi teknologi untuk pelayanan publik dan kolaborasi yang efektif dengan sektor swasta dan akademisi," imbuh dia.
(bba/iqk)