Toko Kelontongan di Dusun Kersikan, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hangus terbakar, Senin (13/1/2025) pukul 05.00 WIB.
Toko kelontongan itu milik Asep warga Kersikan, Cijeungjing Ciamis. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir sekitar Rp 250 juta. Diduga penyebab kebakaran dari korsleting listrik. Api yang membakar bangunan 8x10 meter itu berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar Ciamis.
Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga yang melintas. Warga melihat api membesar di dalam toko kelontongan sekitar pukul 05.00 WIB. Warga kemudian berinisiatif menghubungi UPTD Damkar Ciamis untuk meminta bantuan penanganan kebakaran. Petugas Damkar langsung merespons mendatangi lokasi kejadian
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di lokasi kejadian, petugas damkar langsung berjibaku memadamkan api. Banyaknya barang yang mudah terbakar membuat api semakin membesar. Beruntung api berhasil dipadamkan dan tidak merembet ke bangunan lain.
Kepala Bidang Kebakaran Dinas Satpol PP Ciamis Fery Rochwandi membenarkan kebakaran di sebuah toko kelontongan di Desa Handapherang. Sebanyak 4 personel dengan 1 unit pancar diterjunkan ke lokasi kejadian dengan waktu respons 9 menit.
"Mendapat laporan dari warga yang melintas bahwa terjadi kebakaran di sebuah toko kelontongan di wilayah Handapherang Cijeungjing. Petugas langsung mendatangi lokasi dengan waktu 9 menit. Petugas kami melakukan pemadaman sampai pendinginan. Api berhasil dipadamkan pukul 06.37 WIB," ujar Fery.
Setelah padam, petugas Damkar kemudian melakukan observasi menyeluruh dan memastikan api benar-benar padam. Damkar melaksanakan pendataan dan mensosialisasikan nomor darurat kebakaran.
"Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun dugaan sementara api diduga berasal dari korsleting listrik," katanya.
Fery menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun kerugian ditaksir sekitar Rp 250 juta.
"Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan Rp 250 juta. Barang-barang di dalam toko habis terbakar. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa melalui nomor darurat, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan meminimalisir kerugian," jelasnya.
(dir/dir)