·ÉËÙÖ±²¥

DPRD Soroti Pembangunan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi

DPRD Soroti Pembangunan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 05 Mar 2025 13:56 WIB
Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi.
Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabum -

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana menyoroti pembangunan Alun-alun Gadobangkong. Menurutnya, dengan anggaran besar yang dialokasikan untuk proyek tersebut, seharusnya kualitas konstruksi lebih baik.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, terlebih anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan destinasi wisata (Alun-alun) Gadobangkong itu cukup besar, sekitar Rp15-16 miliar," kata Andri di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/3/2025).

Meski proyek ini didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Andri menilai ada kejanggalan dalam konstruksi salah satunya patung penyu yang jadi sorotan warganet, patung penyu ini diduga menggunakan kardus sebagai material dasarnya. Ia menegaskan, perlu ada tindak lanjut atas temuan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dari beberapa foto yang beredar, ini sangat jauh dari standar konstruksi yang seharusnya. Tidak mungkin pembuatan patung menggunakan kardus. Ini sangat disayangkan," ujarnya.

"Bukan hanya masyarakat yang menjadi bagian dari sosial kontrol, tapi pemerintah daerah dan semua pihak juga harus mengevaluasi. Jika ada dugaan pengurangan spesifikasi atau pelanggaran lainnya, tentu ada mekanisme yang bisa ditempuh melalui inspektorat atau aparat penegak hukum (APH)," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Andri, proyek ini seharusnya masih dalam masa pemeliharaan. Oleh sebab itu, ia mendesak agar pihak ketiga segera melakukan perbaikan.

"Kerusakan ini terjadi tidak lama setelah proyek selesai. Beberapa bulan lalu juga ada kejadian serupa akibat angin kencang. Kalau tidak salah, proyek ini masih dalam masa garansi dari pihak penyedia jasa, dan pemerintah masih menahan sebagian pembayaran sebagai jaminan," jelasnya.

Selain patung penyu, Andri menyebut ada kerusakan di bagian lain infrastruktur di Gadobangkong. "Beberapa bulan lalu sudah ada keluhan soal infrastruktur yang tidak sesuai spesifikasi, ada bagian yang pecah dan rusak. Jadi kejadian patung penyu ini bukan insiden tunggal, tetapi bagian dari masalah yang lebih besar," ujarnya.

Terkait serah terima proyek, Andri menyatakan bahwa kawasan Gadobangkong telah menjadi bagian dari aset Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

"Gadobangkong masuk dalam kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang terdiri dari delapan kecamatan. Ini aset daerah yang terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark, jadi harus kita lindungi dan pertahankan," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa DPRD akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi untuk mencari solusi terbaik. "Kita tidak ingin hanya mencari siapa yang salah, tapi bagaimana ke depan proyek ini bisa diperbaiki. Kebetulan Pak Bupati baru memulai tugasnya di Sukabumi, jadi ini akan jadi perhatian kami dalam koordinasi dengan eksekutif," ucapnya.

Mengenai kemungkinan pemanggilan kontraktor, Andri mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak sesuai kewenangan. "Kami tidak ingin melebihi kapasitas karena ini proyek provinsi. Namun, kami bisa mendorong pihak terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Ini menjadi salah satu catatan penting bagi kami," tutupnya.

DPRD Kabupaten Sukabumi berharap ada langkah cepat dari pihak terkait untuk memperbaiki kondisi Alun-Alun Gadobangkong agar tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik.

Sebelumnya diberitakan, pihak kontraktor telah buka suara terkait unggahan yang memperlihatkan ornamen salah satu ikon wisata tampak jebol di beberapa bagian.

Yang mengejutkan, bagian dalam ornamen yang seharusnya kokoh justru memperlihatkan rangka dari bambu dan material mirip kertas berbahan kardus. Pemandangan ini sontak memicu reaksi warganet yang menanyakan kualitas bahan serta konstruksi ornamen yang disebut-sebut merupakan bagian dari proyek pembangunan senilai miliaran rupiah itu.

Imran Firdaus, pihak kontraktor yang membangun kawasan tersebut, menegaskan semua sudah sesuai aturan pengadaan. Terkait temuan kardus dalam ornamen penyu yang ramai diperbincangkan warganet, Imran menjelaskan, bahwa material tersebut bukanlah bahan utama.

"Kardus itu hanya digunakan sebagai media pencetak bentuk penyu sebelum dilapisi resin dan fiberglass, yang merupakan bahan utama ornamen. Jadi, bukan berarti penyu itu terbuat dari kardus, tetapi kardus hanya sebagai cetakan awal," katanya.




(sud/sud)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikTravel
Sepakbola
Sepakbola
detikFood
detikFinance
detikHealth
detikHot

Hide Ads