·ÉËÙÖ±²¥

Nekat Mencari Rongsokan di Bawah Ancaman Longsor Sampah TPA Sarimukti

Nekat Mencari Rongsokan di Bawah Ancaman Longsor Sampah TPA Sarimukti

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 11 Mar 2025 07:30 WIB
Kondisi TPA Sarimukti Setelah Longsor
Kondisi TPA Sarimukti Setelah Longsor (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Gunungan sampah di zona 3 TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, yang longsor beberapa hari lalu, tak menyurutkan kenekatan para pemulung untuk tetap mencari rongsok sebagai mata pencaharian mereka.

Ratusan pemulung tetap mengerubuti area di zona 3 demi mendapatkan barang bekas yang masih bisa mereka jual ke bandar. Padahal risiko mengintai mereka lantaran longsor susulan berpotensi terjadi kapanpun.

Salah satunya Sodikin (30). Pemulung asal Rajamandala itu bekerja seperti biasa meskipun beberapa hari sebelumnya sampah yang ia pijak longsor karena hujan yang terus menerus terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya cuma ini. Kalau enggak mulung enggak dapat uang," kata Sodikin yang sedang mengangkut karung berisi plastik dan barang bekas lainnya, Senin (10/3/2025).

Saat kejadian longsor pada Sabtu (9/3/2025) siang, ia kebetulan sedang beristirahat setelah memulung sejak pagi. Ia tak menyangka gunungan sampah yang ia kira kokoh bisa kalah oleh air hujan.

ADVERTISEMENT

"Rata-rata lagi istirahat, makanya waktu itu enggak sampai ada korban. Sebelumnya pernah longsor juga, tapi enggak sebesar sekarang. Ya kaget terus takut juga, tapi karena butuh ya nekat aja," ujar Sodikin.

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana mengatakan pemulung yang bekerja di area TPA Sarimukti memang tak bisa dilarang.

"Sebetulnya berisiko tapi kan mereka juga tidak bisa dilarang. Kita mau membatasi, dan sebenarnya pembatasan bukan kita menghalangi mata pencaharian tapi untuk keamanan mereka sendiri," kata Arief.

Namun Arief mengatakan pihaknya tetap bakal melakukan penertiban terutama pada bangunan liar yang dibangun di atas gunungan sampah. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat istirahat sementara para pemulung.

"Jadi sebetulnya mereka disini dengan menanggung resikonya sendiri. Jadi pimpinan mengizinkan pemulung di sini asal bisa ditertibkan. Itu akan upayakan bangunan tempat istirahat mereka di tumpukan sampah. Tapi aktivitas masih boleh," kata Arief.

Saat ini, Arief menjelaskan bahwa jumlah pemulung yang beraktivitas di TPA Sarimukti sebanyak 620 orang. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 580 orang.

"Ya setahun ini bertambah sekitar 40 orang, kebanyakan orang luar. Kalau yang asli sini (Sarimukti), itu bandar-bandar rongsok yang ada di luar TPA Sarimukti," kata Arief.

(iqk/iqk)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikTravel
detikInet
Wolipop
detikOto
detikNews
detikHealth
Sepakbola
detikFood

Hide Ads