Stonehenge di Inggris memiliki struktur lingkaran rapi dari bebatuan. Namun di Denmark, ada struktur yang mirip namun terbuat dari tiang kayu. Struktur itu erat kaitan dengan zaman batu.
Lingkaran kayu tersebut ditemukan Museum Vesthimmerlands. Melansir detikTravel, struktur lingkaran terdiri dari 45 tiang kayu.
Baca juga: |
Jarak antara tiang kayu yang satu dan lainnya mencapai 2,1 meter. Adapun diameter lingkarannya mencapai 30 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, tiang kayu itu memang sudah tak berdiri tegak. Akan tetapi, temuan tersebut menguak sejarah tentang zaman batu dan perunggu. Lingkaran itu disinyalir digunakan untuk ritual pada zaman batu dan perunggu di sana.
"Lingkaran Kayu ini memberi kita wawasan berharga tentang bagaimana masyarakat pada akhir Zaman Batu dan awal Zaman Perunggu menjalani hidup mereka, termasuk ritual dan struktur sosial yang mereka miliki," ujar Sidsel Wahlin, seorang inspektur dari Museum Vesthimmerlands.
Manajer Proyek Penggalian, Andreas Bo Nielsen, menambahkan bahwa Lingkaran Kayu itu membuka jendela menuju masa lalu dan memberikan gambaran tentang aktivitas seremonial yang dilakukan oleh orang-orang di zaman dahulu.
Baca juga: Fenomena Pantai 'Berdarah' yang Bikin Geger |
Struktur lingkaran sekilas memang mirip Stonehenge di Inggris. Namun, fungsinya memang belum jelas. Ragam teori beredar mengenai tujuan bangunan semacam itu.
Ada yang berpendapat bahwa tempat-tempat seperti Stonehenge yang digunakan untuk melacak pergerakan matahari dan bulan, menjadi semacam kalender kuno. Atau mungkin digunakan dalam perayaan pertengahan musim dingin seperti yang dijelaskan oleh English Heritage, sebuah organisasi pariwisata Inggris.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel
(upd/dir)