·ÉËÙÖ±²¥

Jelang Lebaran, Harga Cabai Rawit di Pasar Soreang Meroket hingga Rp 100 Ribu!

Jelang Lebaran, Harga Cabai Rawit di Pasar Soreang Meroket hingga Rp 100 Ribu!

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 22 Mar 2025 13:32 WIB
Harga cabai rawit meroket jelang Lebaran di Pasar Soreang Kabupaten Bandung.
Harga cabai rawit meroket jelang Lebaran di Pasar Soreang Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Jelang H-9 Hari Raya Lebaran, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mengalami kenaikan di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/3/2025). Salah satu yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai rawit merah.

Salah satu pedagang sayuran, Yeti Maryati (52), mengatakan bahwa harga sayuran yang paling mencolok kenaikannya adalah cabai rawit merah dan cabai rawit hijau. Menurutnya, kedua bahan pokok tersebut sering digunakan oleh masyarakat.

"Iya, yang naik itu cabai rawit merah. Harganya bisa sampai Rp 95 ribu, bahkan kadang mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 60 ribu per kilogram. Kalau cabai rawit hijau sekarang Rp 60 ribu, padahal harga normalnya Rp 40 ribu," ujar Yeti saat ditemui detikJabar, Sabtu (22/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yeti juga mengungkapkan bahwa cabai gendot mengalami kenaikan harga. Saat ini, harga per kilogramnya mencapai Rp 40 ribu, padahal harga normalnya Rp 28 ribu per kilogram.

Selain cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan harga. "Kalau bawang merah, harganya sekarang Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 32 ribu per kilogram," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Yeti, kenaikan harga sayuran sudah terjadi sejak awal Ramadan dan terus berlanjut hingga menjelang Lebaran. "Dari awal Ramadan sudah naik dan tidak turun-turun. Kayaknya naik karena mendekati Lebaran. Biasanya menjelang 1 Syawal harga semakin tinggi," bebernya.

Ia berharap pemerintah dapat berperan aktif dalam menstabilkan harga pangan agar kembali normal dan masyarakat tidak merasa terbebani. "Banyak warga yang mengeluhkan harga mahal. Tapi bagaimana lagi, dari sananya sudah mahal. Pemerintah juga hanya meninjau tanpa ada tindakan nyata," tuturnya.

Pedagang sayuran lainnya, Dian Purnamasari (30), juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga sayuran sudah terjadi sejak awal Ramadan dan belum mengalami penurunan hingga saat ini.

"Dari sebelum puasa sudah mulai naik sedikit. Pas awal puasa makin naik, dan sampai sekarang belum turun lagi," ujar Dian kepada detikJabar.

Dian mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Sebelumnya, sebelum Ramadan, harga cabai rawit merah hanya Rp 80 ribu per kilogram. "Cabai rawit merah sekarang Rp 100 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram. Cabai rawit hijau sekarang Rp 60 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram," katanya.

Selain cabai, harga cabai keriting juga mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 48 ribu per kilogram, padahal harga normalnya hanya Rp 40 ribu per kilogram. "Yang naik juga ada bawang merah Rp 48 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 28 ribu per kilogram. Bawang putih juga naik menjadi Rp 44 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Cabai gendot dari Rp 28 ribu kini menjadi Rp 32 ribu per kilogram," bebernya.

Selain sayuran, harga jengkol juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. "Iya, jengkol juga naik. Sebelumnya Rp 16 ribu per kilogram, sekarang Rp 24 ribu per kilogram," ucap Dian.

Menurutnya, harga bahan pokok di Pasar Soreang sangat bergantung pada Pasar Caringin. "Kalau harga di Pasar Caringin naik, di sini juga ikut naik. Begitu juga kalau turun, harganya di sini juga ikut turun," jelas Dian.

Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, menjelaskan bahwa menjelang Lebaran harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan, meskipun masih dalam batas wajar.

"Kami melakukan pengecekan, dan memang ada beberapa komoditas seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih yang mengalami kenaikan harga. Namun, kenaikan ini masih dalam kategori normal, berkisar 10 persen atau kurang. Hanya saja, cabai rawit merah yang melonjak cukup tinggi," kata Ali kepada awak media.

Ali menambahkan bahwa harga ayam dan ikan masih terbilang stabil, tetapi daging sapi mengalami kenaikan sekitar 10 persen lebih. "Daging sapi naik sekitar 10 persen lebih, tapi semuanya masih dalam batas normal," ungkapnya.

Ia menduga bahwa kenaikan harga bahan pokok ini disebabkan oleh kenaikan harga dari pihak pengepul. "Mungkin harga dari pengepul naik, atau modal dari para pedagang juga meningkat, sehingga harga jual ke masyarakat ikut naik. Namun, sejauh ini masih relatif aman," kata Ali.

Ali juga menegaskan bahwa stok pangan di Kabupaten Bandung masih tersedia dan aman. Selain itu, ia memastikan tidak ada kecurangan dalam takaran minyak subsidi. "Stok pangan masih aman. Sejauh ini, kami juga tidak menemukan adanya kecurangan dalam takaran minyak kita," pungkasnya.




(tey/tya)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
Sepakbola
Wolipop
detikHot
detikOto
detikTravel
Sepakbola
detikFinance

Hide Ads